menjadi urea, urea yang dihasilkan sebagian akan masuk kembali ke dalam rumen melalui saliva ataupun dinding rumen dan sebagian lagi akan diekresikan melalui
urin.
2.3. Pupuk Daun sebagai Pupuk Buatan
Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat di pabrik secara kimia dan dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Pupuk anorganik dapat
dikelompokkan berdasarkan jumlah hara yang menyusunnya, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengandung hanya
satu unsur hara sedangkan pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara Kasno, 2009.
Pupuk daun adalah pupuk majemuk yang dapat diberikan melalui daun karena daun merupakan salah satu organ tanaman yang dapat menyerap unsur
hara. Pemupukan lewat daun dapat dilakukan pada beberapa jenis pupuk yang larut dalam air. Lingga dan Marsono 2004 menyatakan, pupuk daun ada dua
bentuk yaitu: cair dan padat. Keuntungan dari pemupukan melalui daun di antaranya dapat memberikan
hara sesuai kebutuhan tanaman, penyerapan hara pupuk yang diberikan berjalan lebih cepat dibandingkan pupuk yang diberikan melalui akar. Kelarutan pupuk
daun lebih baik dibanding pupuk akar, pemberiannya dapat lebih merata, kepekatannya dapat diatur sesuai pertumbuhan tanaman, dapat menghindari
hilangnya unsur hara akibat pencucian dan volatilisasi sebelum dapat diserap oleh akar atau mengalami fiksasi dalam tanah yang berakibat tidak dapat lagi diserap
oleh tanaman, serta dapat menjaga struktur tanah tetap remah atau gembur. Penggunaan pupuk daun juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah tidak
semua pupuk daun dapat digunakan untuk tanaman yang langsung dikonsumsi, jumlah unsur yang diberikan terbatas, laju
penetrasi rendah terutama pada daun dengan kutikula tebal, adanya aliran permukaan pada permukaan hidrofobik,
larutan pupuk yang disemprotkan cepat kering dan konsentrasi atau dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keracunan. Pupuk daun juga mudah tercuci
oleh air, terutama oleh air hujan.
Pemupukan lewat daun sangat menguntungkan bila tanaman dihadapkan pada kondisi: ketersediaan hara di tanah sangat rendah, topsoil kering, dan terjadi
penurunan aktivitas akar selama fase reproduktif. Dosis dan waktu penyemprotan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pupuk daun. Dosis yang
tepat untuk setiap tanaman berbeda sesuai dengan jenis dan usia tanaman. Pemberian pupuk daun yang tepat adalah antara jam 7-9 pagi atau 3-5 sore dengan
catatan tidak terjadi hujan. Pemberian pupuk daun sebaiknya tidak diberikan pada malam hari, panas terik, atau menjelang hujan. Pupuk daun sebaiknya diberikan
pada saat ada cahaya matahari karena cahaya secara langsung merangsang penyerapan hara melalui daun Lingga dan Marsono, 2004.
2.4. Unsur Hara Pupuk 2.4.1. Unsur Makro