Urin Kambing Kacang sebagai Pupuk Organik

2.2.4. Klasifikasi Berdasarkan Cara Penggunaan

1 Pupuk daun, yakni pupuk yang cara pemupukan dilarutkan terlebih dahulu dalam air, kemudian disemprotkan pada permukaan daun. 2 Pupuk akar atau pupuk tanah, yakni pupuk yang diberikan ke dalam tanah di sekitar akar agar diserap oleh akar tanaman Yuwomo, 2010.

2.2.5. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Unsur Hara yang Dikandung Pupuk

1 Pupuk Tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur pupuk N, P, K. 2 Pupuk majemuk, yakni pupuk yang mengandung beberapa unsur pupuk. Pupuk majemuk dibuat melalui proses dekomposisi kimia di pabrik atau dicampur. Komposisi dan kadar dari pupuk majemuk dibuat berdasarkan kebutuhan Leiwakabessy dan Sutandi, 2004.

2.2.6. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Unsur Hara yang Dibutuhkan Tanaman

1 Pupuk makro, yakni pupuk yang mengandung hara makro saja, misalnya NPK. 2 Pupuk mikro, yakni pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja, misalnya mikrovet, mikroplek, dan metalik. 3 Campuran makro dan mikro, misalnya pupuk gandasil, bayfolan, dan rustika Yuwomo, 2010.

2.2. Urin Kambing Kacang sebagai Pupuk Organik

Pangan organik makin diminati sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan. Sejalan dengan meningkatnya permintaan bahan pangan organik maka kebutuhan akan pupuk organik makin bertambah pula. Salah satu alternatif dalam menyediakan pupuk organik adalah dengan memanfaatkan limbah ternak, baik diolah terlebih dahulu maupun langsung digunakan pada tanaman. Ternak yang berpotensi dalam menghasilkan pupuk organik adalah kambing Kacang. Petani umumnya memelihara kambing sebagai usaha sampingan. Menurut Devendra dan Burn 1994, kambing Kacang Capra aegagrus Hiras merupakan kambing yang tahan derita, lincah, dan mampu beradaptasi dengan baik dan tersebar luas di wilayah Indonesia. Kambing Kacang pada umumnya berwarna hitam, kadang-kadang dengan beberapa bercak putih. Tanduknya berbentuk pedang lengkung, melengkung ke atas dan ke belakang, dan tumbuh dengan baik pada kedua jenis kelamin. Umumnya memiliki telinga pendek dan tegak, janggut selalu terdapat pada hewan jantan namun jarang terdapat pada hewan betina. Lehernya pendek dan punggungnya melengkung sedikit lebih tinggi daripada bahunya serta mempunyai bulu surai yang panjang dan kasar. Kegunaan utama dari kambing Kacang adalah sebagai penghasil daging. Menurut Ensminger 2001, pakan yang diberikan untuk ternak kambing harus dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan bereproduksi. Kebutuhan nutrisi yang diperlukan kambing ialah energi, protein, mineral, vitamin, dan air. Jumlah pakan yang diberikan tergantung pada ukuran tubuh, kondisi kambing masa pertumbuhan, bunting, dan laktasi, dan jenis kelamin. Kajian mengenai limbah kambing berupa urin dilakukan untuk mengetahui kandungan hara yang terkandung di dalamnya melalui analisis di laboratorium. Tabel 1 berikut ini menunjukkan unsur hara yang terkandung dalam pupuk urin dan kompos cair dari limbah kambing. Tabel 1. Kandungan Unsur Hara Pupuk Urin dan Kompos Cair dari Limbah Kambing Jenis Bahan Kandungan hara N P ppm K ppm C-organik ppm Urin Tanpa perlakuan 0.34 94 759 3390 Dengan perlakuan 0.89 89 1770 3773 Kompos cair Tanpa perlakuan 0.27 69 422 2811 Dengan perlakuan 1.22 84 962 3414 Keterangan Perlakuan pada urin : fermentasi 7 hari, pemutaran 6 jam Perlakuan pada feses : fermentasi 7 jam Sumber: Lundra 2008 Konsentrasi amonia dalam rumen tergantung pada kelarutan dan jumlah protein pakan. Protein pakan yang didegradasi menjadi asam amino akan mengalami proses perubahan menjadi asam organik, CO 2 dan NH 3 . Senyawa NH 3 yang dihasilkan dapat diubah menjadi protein mikroba kemudian mengalir ke abomasum, usus halus, dan hati. Senyawa NH 3 yang masuk ke dalam hati diubah menjadi urea, urea yang dihasilkan sebagian akan masuk kembali ke dalam rumen melalui saliva ataupun dinding rumen dan sebagian lagi akan diekresikan melalui urin.

2.3. Pupuk Daun sebagai Pupuk Buatan