42
BAB IV PROFIL KUALITAS BIODIESEL
BERBASIS MINYAK NABATI
4.1 Bahan Baku Biodiesel
FAME atau fatty acid methyl ester metil ester asam lemak adalah minyak nabati, lemak hewan, atau minyak goreng bekas yang diubah melalui proses
transesterifikasi yang pada dasarnya mereaksikan minyak-minyak tersebut dengan metanol dan katalisator NaOH dan KOH, yang secara populer, FAME disebut
dengan nama biodiesel. Semua minyak yang berasal dari tanaman bisa dijadikan FAME atau
biodiesel dari minyak nabati seperti misalnya : Kedelai Glycine max disebut SME soybean methyl ester, Kanola atau rapeseed Brassica rape yang disebut
RME rapeseed methyl ester, Kelapa Cocos nuerifera yang disebut CME coco methyl ester, dan Bunga matahari Helianthus annus. Sedangkan FAME yang
digunakan di Indonesia baru berasal dari POME palm oil methyl ester yang berasal dari minyak sawit CPO, crude palm oil.
Penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar tidak bisa langsung di pakai tetapi perlu modifikasi terlebih dahulu khususnya untuk biodiesel, hal ini karena
karakteristik minyak nabati memiliki kekentalan yang tinggi. Standar Nasional Indonesia menetapkan viskositas biodiesel relatif rendah yakni 2,3 - 6,0 mm
2
S. Sedangkan kita ketahui viskositas minyak nabati tergolong tinggi hingga sangat
tinggi sepeti CPO sebesar 23,4 dan viskositas minyak jarak sebesar 49,15. Oleh karena itu perlu proses konversi minyak nabati melalui proses transesterifikasi
yang berjalan sempurna. Begitu juga jika asam lemak bebas cukup tinggi pada minyak nabati harus
diturunkan terlebih dahulu melalui proses esterifikasi. Berikut ini karakteristik minyak jarak dan sawit.
43
Tabel 12 . Analisis Kimia Minyak Jarak Pagar Svlele, 2002
No. Parameter Nilai
1. Bilangan asam mg KOH g lemak
38,2 2.
Bilangan penyabunan mg KOH g lemak 195,0
3. Bilangan iod mg iod g lemak
101,7 4.
Komponen asam lemak y Palmitat
y Stearat y Oleat
y Linoleat y lainnya
14,2 6,9
43,1 34,3
1,4
Sedangkan data karakteristik kimia dan fisika minyak jarak dengan metode crew-ASTM D90, dapat dilihat pada Tabel 13 Berikut ini.
Tabel 13. Karakteristik Kimia dan Fisika Minyak Jarak Metode Crew-ASTM
D90 Hambali, et.al. 2006
Nilai No. Karakteristik
Crew ASTM D90
1. Bilangan asam
0,851 2,0
2. Kejernihan Agak
jernih jernih
3. Bilangan hidroksil
163,36 160 - 168
4. Refraksi indeks 25
o
C 1,466 1,476 - 1,478
5. Bilangan penyabunan
178,31 176 - 184
6. Kelarutan dalam
alcohol larut
larut 7. Bobot
Jenis 0,957 - 0,961
8. Viskositas mm
2
cst - 6,6 - 8,0
9. Bilangan iod
71,08 84 - 88
44
Sedangkan untuk data sifat fisik dan kimia minyak sawit dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini.
Tabel 14. Sifat Fisik dan Kimia Minyak Sawit
Nilai No. Parameter
Weiss 1983 Maiti et. Al., 1988
1. Bobot jenis
0,882 - 0,887
a
0,21 - 0,925
b
2. Indeks bias
1,4508
a
1,453 - 1,456
b
3. Titik cair
o
C 25 - 30
27 - 50 4.
Fraksi tersabunkan 0,2 - 0,6
0,2 - 0,8 5. Bilangan
Penyabunan 198
195 - 205 6. Bilangan
iod 53
44 - 58 Keterangan :
a
: pada suhu 60
o
C;
b
: pada suhu 40
o
C
4.2 Spesifikasi Biodiesel