16
Asam Lemak MinyakLemak
Metanol Katalis
Mixer Neutralization
Netralisasi Pemisahan
Separasi
Pencucian
Evaporation Penguapan
Air Panas Gliserol dan
kotoran
Metanol dan Air
Metil Ester dan Air Uap Air
BIODIESEL
Biodiesel Kasar Recovery
Metanol
Transesterifikasi
Metil Ester dan Metanol
Gambar 2.3 Diagram Alir Proses Produksi Biodiesel Skala Industri
2.3.3 Keuntungan Penggunaan Biodiesel
Menurut Bismo 2005, beberapa keuntungan dari penggunaan biodiesel dibanding minyak fosil antara lain:
y
Menurunkan kadar emisi gas-gas beracun dan berbahaya pada keluarannya gas buang, seperti: SPM, CO, HC, SO
x
.
y
Memperbaiki tingkat pelumasan mesin friction reducer dan juga mengurangi ketergantungan pada pelumas.
y
Mengurangi potensi terbentuknya senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik PAH polycyclic aromatic hydrocarbon, nPAH nitrated
polycyclic aromatic hydrocarbon.
y
Mengurangi bau yang ditimbulkan oleh pembakaran.
y
Memiliki neraca energi yang positif,
17
NO
x
PM
HC CO
20 10
-10 -20
-30 -40
-50 -60
-70 -80
Persen pengunaan biodiesel Persen perub
a h
a n
k a
n d
ung an emi
s i
20 40
60 80
100
y
Mengurangi efek rumah kaca
y
Dapat diuraikan secara biologis biodegradable
y
Menambah umur mesin dan umur pembakaran. Penggunaan biodiesel dapat menurunkan emisi gas buang hidrokarbon
hingga 67 persen, CO, dan SPM masing-masing hingga 47 persen dan 48 persen pada penggunaan biodiesel dengan kadar 100 persen atau B100. Gambaran
masing-masing penurunkan emisi gas buang dapat dilihat pada Tabel 6 dan Gambar 2.4 dibawah ini.
Tabel 6. Reduksi Emisi Gas Buang pada Pengggunaan Biodiesel
Emisi B20 B100
Karbon monoksida CO -12 -47
Hidrokarbon HC -20
-67 Partikulat SPM
-12 -48
NO
x
+ 2
+10
Sumber: USEPA
Keterangan: B
X
adalah kadar biodiesel yang dicampurkan dalam solar sebesar x persen B
20
berarti terdapat 20 biodiesel dalam campuran biodiesel dan solar B
100
berarti biodiesel murni tanpa campuran minyak lainnya.
Gambar 2.4 Grafik Penurunan Emisi Gas Buang pada Penggunaan Biodiesel,
Sumber: USEPA
18
Komponen bahan kimia yang ada dalam biodiesel lebih rendah dibandingkan dengan petrodiesel solar. Biodiesel tidak mengandung senyawa
SO
2
0 ppm. Walaupun ada, nilainya relatif kecil kurang dari 15 ppm. Selain dari emisi karbon monoksida CO yang dihasilkan cukup rendah. Perbandingan
emisi biodiesel dengan solar dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini Tabel 7. Perbandingan Emisi Biodiesel dengan Solar
Bahan Kimia Biodiesel
Solar Perbedaan
SO
2
ppm 78
-100 CO ppm
10 40
-75 NO PPM
37 64
-42 NO
2
ppm 1 1
O
2
6 6,6 -9
Total partikulat mgNm
3
0,25 5,6
-96 Benzen mgNm
3
0,3 5,01
-99,9 Toluen mgNm
3
0,57 2,31
-99,9 Xylene mgNm
3
0,73 1,57
-99,9 Etilbenzen mgNm
3
0,3 0,73 -59
Sumber : Prihandana, 2006
Beberapa referensi lain mengemukakan angka SO
2
biodiesel berkisar antara 0-24 ppm, solar
berkisar 1.500-4.100 ppm. Belerang adalah pemicu emisi SPM Solid Particulate Matter dan asap hitam. Partikel SPM bersifat karsinogenik
atau bahan pemicu tumbuhnya sel kanker. Kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar menghasilkan emisi SPM lebih banyak, sedangkan emisi SPM dari
biodiesel relatif sedikit sehingga wajar jika biodiesel disebut sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.
2.3.4 Standar Mutu Biodiesel