Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar .1 Definisi Sistem Pakar

23 Tabel 10. Perbedaan Sistem Pakar dengan Sistem Konvensional Sistem Konvensional Sistem Pakar y Menyajikan dan menggunakan data y Menyajikan dan menggunakan pengetahuan y Bersifat algoritmitik atau langkah demi langkah y Bersifat Heuristik atau menyeluruh y Proses Repetitif y Proses Inferensi y Memanipulasi basisdata, cukup sulit dan membosankan y Memanipulasi basis pengetahuan dan dapat dilakukan dengan mudah y Berorientasi pada pengolahan bilangan y Berorientasi pada pengolahan simbolik y Tujuan utama adalah efisiensi y Tujuan utama adalah efektivitas y Sistem hanya beroperasi jika sistem tersebut sudah lengkap y Sistem dapat beroperasi hanya dengan beberapa aturan Tujuan perancangan sistem pakar adalah untuk mempermudah kerja atau bahkan menggantikan tenaga ahli, penggabungan ilmu dan pengalaman dari beberapa tenaga ahli, training tenaga ahli baru, dan penyediaan keahlian yang diperlukan oleh suatu proyek yang tidak ada atau tidak mampu membayar tenaga ahli sehingga dapat dikatakan sebagai sistem pakar dirancang untuk menyimpan dan menggunakan ilmu serta pengalaman dari seorang pakar sehingga dapat berpikir dan mengambil kesimpulan dari sekumpulan aturan. Dalam proses tersebut seorang pengguna dapat berkomunikasi secara interaktif dengan komputer untuk memecahkan suatu persoalan atau seolah-olah pengguna berhadapan dengan seorang yang ahli dengan masalah tersebut.

2.5.2 Struktur Sistem Pakar

Struktur sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu: lingkungan pengembangan yang digunakan untuk pembangunan sistem pakar baik dari segi komponen maupun basis pengetahuan dan lingkungan konsultasi yang digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi Turban, 1995. Struktur sistem pakar disajikan pada Gambar 2.5 berikut ini. 24 Antar Muka Pemakai Aksi yang direkomendasikan Fakta tentang kejadian tertentu Fasilitas Penjelasan Motor Interferensi : 1. Interpreter 2. Schedule 3. Consistency enforcer Workplace : 1. Rencana 2. Solusi 3. Agenda 4. Deskripsi, dll Basis Pengetahuan : Fakta dan Aturan Penyaring Pengetahuan Rekayasa Pengetahuan Pakar Gambar 2.5 Struktur Sistem Pakar Turban, 1995 Komponen-komponen sistem pakar pada Gambar 2.5 terdiri atas: 1. Sistem penambahan pengetahuan terdiri atas: rekayasa pengetahuan dan pakar yang digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi, memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan yang berasal dari pakar, buku, basis data, penelitian, dan lainnya. 2. Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah. 3. Motor inferensi inference engine. Program yang berisikan metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan dan workplace serta digunakan untuk memformulasikan konklusi. Ada tiga elemen utama dalam mesin inferensi, yaitu: y Interpreter, mengeksekusi item-item yang terpilih dengan menggunakan aturan-aturan dalam basis data pengetahuan yang sesuai. y Scheduler, akan mengotrol agenda atau jadual. y Consistency enforcer, akan berusaha memelihara kekonsistenan dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat. 25 4. Workplace, merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. 5. Antar Muka, digunakan untuk media komunikasi antara user dan program. 6. Sistem penjelasan, digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif tentang solusi dan alternatif yang ditawarkan. 7. Sistem penyaringan pengetahuan, digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang. Pada prinsipnya, sistem pakar tersusun dari beberapa komponen yang mencakup : 1 Fasilitas akuisisi pengetahuan, 2 sistem berbasis pengetahuan atau knowledge based system, 3 mesin inferensi inference engine, 4 fasilitas untuk penjelasan dan justifikasi, 5 penghubung antara pengguna dan sistem pakar atau user interface. Sistem pakar dibangun dengan sistematika pengembangan yang sesuai dengan masalah yang ditangani, sebagai pedoman dan memberikan acuan kepada pengembang atau pembuat. Permasalahan-permasalahan dalam lingkup sistem pakar dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Permasalahan dalam Lingkup Sistem Pakar Kategori Masalah dalam lingkup Sistem Pakar Intepretasi Menyimpulkan deskripsi situasi dari observasi Prediksi Menyimpulkan kemungkinan konsekuensi dari situasi tertentu Diagnosis Menyimpulkan tidak berfungsinya suatu sistem observasi Desain Konfigurasi objek pada batasan tertentu Perencanaan Membuat rencana untuk mencapai tujuan Monitor Membandingkan observasi dengan rencana Debugging Menyarankan perbaikan pada kegagalan observasi Perbaikan Menjalankan rencana sarana perbaikan Instruksi Diagnosa, menghilangkan kesalahan dan perbaikan prestasi Kontrol Interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitor keadaan sistem Sumber: Waterman, 1986. 26 2.6 Jaringan Syaraf Tiruan JST 2.6.1 Dasar Biologis