2. Partisipasi masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat, yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat untuk berminat dan
bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang PP No.691996. 3. Partisipasi : menciptakan kesempatan agar semua anggota masyarakat dapat
berperan aktif dan memberi masukan dalam proses pembangunan serta menjadi bagian dalam keberhasilan pembangunan Midgley, 1986
4. Dalam tulisannya Sumaryo 2007 : 142 memuat beberapa pengertian partisipasi menurut beberapa ahli diantaranya :
a. Janabrota Bhattacharyya Ndraha, 1990 : 102 mengartikan partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam kegiatan bersama.
b. Mubyarto 1984 : 35 mendefinisikan partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya setia program sesuai kemampuan setiap orang
tanpa berarti mengorbankan diri sendiri. c. Slamet M. 2003 : 8 memaknai partisipasi masyarakat dalam
pembangunan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, dan ikut serta memanfaatkan dan
menikmati hasil-hasil pembangunan. Dengan demikian, partisipasi dapat dikatakan sebagai ikut berperanserta
dalam kegiatan pembangunan.
2.8 Paradigma Perencanaan Partisipatif
Paradigma perencanaan diawali dari perencanaan yang bersifat “top down” perencanaan dari atas ke bawah. Namun dalam perjalanannya timbul
ketimpangan-ketimpangan antar berbagai wilayah karena kebanyakan dari perencanaan yang dibuat berdasarkan top down kurang memperhatikan kebutuhan
dan kepentingan rakyat. Maka muncullah berbagai istilah perencanaan yang melibatkan partisipasi
masyarakat diantaranya : ’bottom up planning’ perencanaan dari bawah, keterlibatan pada ’grass roots’ sampai pada masyarakat yang paling bawah,
perencanaan demokrasi democratic planning dan participatory planning perencanaan partisipatif.
Pengertian partisipatif itu sendiri menurut Long 2001 ialah : proses dimana kita ikut terlibat didalam situasinya; proses sosial yang meliputi aspek konflik
dalam komunitas yang diarahkan untuk terbangunnya persepsi umum; metode partisipatif bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal; masyarakat ikut
andil dalam suatu kegiatan. Adapun metode partisipatif itu sendiri merupakan metode yang mengukur
informasi dalam proses mendengarkan aspirasi masyarakat, informasi dalam proses penjelasan berbagai keadaan setempat, peningkatan kapasitas institusi lokal
dan pengembangan alternatif strategi pertumbuhan. Namun bukan berarti metode ini akan mengubah bentuk keinginan yang kuat dari masyarakat setempat.
Jadi, menurut Long 2001 perencanaan partisipatif merupakan proses konstruksi sosial dan perubahan yang merupakan hasil negosiasi dari beragam
institusi maupun beragam aktor. Adapun alasan mengapa partisipasi masyarakat penting dalam kegiatan
perencanaan, menurut Conyers 1994 ada tiga hal yaitu : 1. Partisipasi masyarakat sebagai alat guna memperoleh informasi mengenai
kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai program atau proyek pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya sehingga pada
akhirnya akan mempunyai rasa memiliki proyek tersebut. 3. Merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam
pembangunan mereka sendiri sehingga masyarakat turut urun rembug dalam menentukan jenis pembangunan yang akan dilaksanakan man centered
development. Metode untuk mendorong adanya partisipasi masyarakat menurut Conyers
1994 meliputi : survai dan konsultasi lokal, penggunaan staf yang terampil, perencanaan yang bersifat desentralisasi, pemerintah daerah lokal dan
pembangunan masyarakat community development. Setiap metode tersebut memiliki untung rugi masing-masing dan sampai saat ini tidak ada satu negara
pun yang benar-benar bisa menerapkan metode partisipasi tersebut secara utuh karena memerlukan elaborasi dari semua pendekatan itu.
Model pendekatan partisipatif yang berkembang sangat banyak, mulai dari PRA Participatory Rural Appraisal, RRA Rural Rapid Appraisal, CBRM
Community Based Resource Management, CBIA Community Based Issue Analysis, SPBVP Strategy Planning Based on Vision and Participation, CDS
City Development Strategis, SC Searce Conference, PKPM Program Pengembangan Kemitraan dan Pengembangan Masyarakat, Sisduk Sistem
Dukungan Pembangunan Partisipatoris, dan lain-lain Conyers, 1994.
2.9 Hak dan Rezim Pemilikan