Gambar 13 Pusat jajanan Kota Solo yang asalnya berupa bangunan semi permanen di pinggir jalan kini diubah menjadi tenda-tenda kiri dan penyeragaman gerobak untuk
pedagang yang asalnya menggunakan gerobak keliling.
2.6 Kekuatan dan Potensi dari PKL
Adapun karakteristik peran-peran dan fungsi dari PKL dalam menghidupkan kota-kota modern di Asia berdasarkan kepentingannya Deguchi, 2005:
1. Merupakan toko yang sifatnya sementara yang kondisi dan perlengkapannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
2. Sebagai penetas dan model bisnis untuk menghasilkan pekerjaan dan bisnis baru dalam perekonomian kota.
3. Elemen pembangun kota yang bersifat sementara yang membentuk sebuah fenomena yang hidup dan unik dalam lanskap kota dan lanskap jalan.
4. Sebuah pemberhentian untuk pendatang sebagai tempat penarik untuk menawarkan tempat istirahat mudah atau untuk menawarkan tempat makan
dan istirahat yang mudah. 5. Tempat untuk menikmati barang-barang lokal dan makanan etnik yang mudah
dicapai di sebuah tempat pemberhentian di jalan pada waktu belanja dan tamasya.
2.7 Pengertian Partisipasi
Istilah “partisipasi” merupakan istilah yang tidak asing bagi kita saat ini. Pengertian partisipasi sangat beragam menurut berbagai pakar, diantaranya :
1. Partisipasi adalah turut berperanserta dalam suatu kegiatan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001.
2. Partisipasi masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat, yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat untuk berminat dan
bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang PP No.691996. 3. Partisipasi : menciptakan kesempatan agar semua anggota masyarakat dapat
berperan aktif dan memberi masukan dalam proses pembangunan serta menjadi bagian dalam keberhasilan pembangunan Midgley, 1986
4. Dalam tulisannya Sumaryo 2007 : 142 memuat beberapa pengertian partisipasi menurut beberapa ahli diantaranya :
a. Janabrota Bhattacharyya Ndraha, 1990 : 102 mengartikan partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam kegiatan bersama.
b. Mubyarto 1984 : 35 mendefinisikan partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya setia program sesuai kemampuan setiap orang
tanpa berarti mengorbankan diri sendiri. c. Slamet M. 2003 : 8 memaknai partisipasi masyarakat dalam
pembangunan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, dan ikut serta memanfaatkan dan
menikmati hasil-hasil pembangunan. Dengan demikian, partisipasi dapat dikatakan sebagai ikut berperanserta
dalam kegiatan pembangunan.
2.8 Paradigma Perencanaan Partisipatif