Hak dan Rezim Pemilikan

Model pendekatan partisipatif yang berkembang sangat banyak, mulai dari PRA Participatory Rural Appraisal, RRA Rural Rapid Appraisal, CBRM Community Based Resource Management, CBIA Community Based Issue Analysis, SPBVP Strategy Planning Based on Vision and Participation, CDS City Development Strategis, SC Searce Conference, PKPM Program Pengembangan Kemitraan dan Pengembangan Masyarakat, Sisduk Sistem Dukungan Pembangunan Partisipatoris, dan lain-lain Conyers, 1994.

2.9 Hak dan Rezim Pemilikan

Adanya penataan ruang timbul dari timbulnya permasalahan dan kesadaran di dalam pengelolaan sumberdaya-sumberdaya bersama common pool resources dalam perspektif spasial dan fisik Rustiadi, 2006 Ciri-ciri dari common pool resources Rustiadi, 2006: 1 Substractability Rivalness: Pemanfaatan seseorangpihak atas sumberdaya akan mengurangimembatasi potensi pihak lain di dalam pemanfaatan sumberdaya. Masalahnya: overuse, congestion, degradation. 2 Timbulnya biaya cost untuk membatasi pihak lain di dalam memanfaatkan sumberdaya. Masalahnya: free rider. Hak pemilikan property rights adalah klaim yang sah secure claim terhadap sumber daya ataupun jasa yang dihasilkan dari sumber daya tersebut. Hak pemilikan juga dapat diartikan sebagai suatu gugus karakteristik yang memberikan kekuasaan kepada pemilik hak Hartwick dan Oliver, 1998 dalam Fauzi, 2006. Karakteristik tersebut menyangkut ketersediaan manfaat, kemampuan untuk membagi atau mentransfer hak, derajat eksklusivitas dari hak, dan durasi penegakan hak enforceability Perman et al., 1996 dalam Fauzi, 2006. Menurut Bromley 1989 dalam Fauzi 2004 menjelaskan bahwa antara sumber daya resource dan rezim pemilikan terhadap sumber daya tersebut harus dibedakan dengan jelas. Satu sumber daya bisa saja mempunyai berbagai hak pemilikan. Hak pemilikan terhadap sumber daya alam umumnya terdiri dari Gibb dan Bromley, 1989 dalam Fauzi, 2006 : 1. State property di mana klaim pemilikan berada di tangan pemerintah. 2. Private property di mana klaim pemilikan berada pada individu atau kelompok usaha korporasi. 3. Common property atau Communal property di mana individu atau kelompok memiliki klaim atas sumber daya yang dikelola bersama. Suatu sumber daya bisa saja tidak memiliki klaim yang sah sehingga tidak bisa dikatakan memiliki hak pemilikan. Sumber daya seperti ini dikatakan sebagai open access Grima dan Barkes, 1989 dalam Fauzi, 2006. Dengan mengambil contoh dua tipe akses yang berbeda, yakni akses terbuka open access dan akses terbatas limited access, maka secara umum ada empat kemungkinan kombinasi antara hak pemilikan dan akses, yaitu Fauzi, 2006: 1. Tipe pertama adalah tipe di mana hak pemilikan berada pada komunal atau negara dengan akses yang terbatas. Tipe kombinasi ini memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lestari. 2. Tipe kedua adalah di mana sumber daya dimiliki secraa individu privat dengan akses yang terbatas. Pada tipe ini karakteristik hak pemilikan terdefinisikan dengan jelas dan pemanfaatan yang berlebihan bisa dihindari. 3. Tipe ketiga adalah kombinasi antara hak pemilikan komunal dan akses yang terbuka. Tipe inilah yang dalam perspektif Hardin 1968 dalam Fauzi 2006 akan melahirkan “the tragedy of the common”. Tragedi terjadi karena apa yang dihasilkan dari sumber daya dalam jangka panjang tidak lagi sebanding dengan apa yang dimanfaatkan oleh pengguna. 4. Tipe keempat adalah kombinasi yang sebenarnya jarang terjadi di mana sumber daya dimiliki secara individu namun akses dibiarkan terbuka. Pengelolaan sumber daya ini tidak akan bertahan lama karena rentan terhadap intrusi dan pemanfaatan yang tidak sah sehingga sumber daya akan cepat terkuras habis.

2.10 Kapital Sosial