Alternatif Model Penataan PKL di Kota Tasikmalaya

119 up dan aspirasi dari pemerintah top-down. Hal itu disebabkan perencanaan yang baik adalah perencanaan yang berdasarkan pendekatan partisipatif karena akan lebih menjamin penerimaan acceptability dari pihak-pihak yang berkepentingan yaitu PKL, masyarakat, dan pemerintah Rustiadi, 2006: XIV-12. Kelebihan lain dari alternatif ini, yaitu terakomodasinya aspirasi berbagai pihak akan lebih menjamin kemudahan-kemudahan di dalam pelaksanaan dan pengendalian karena adanya rasa memiliki dan tanggungjawab bersama. 120 Jl. Cihideung 1. Jenis dagangan Dominasi Sandang a1 2. Menggunakan Totoar dan Bahu jalan a1 3. Bebas PKL a4 Jl.Selakaso 1. Menampung PKL dari Cihideung dan HZ a1 2. Menampung PKL dari Cihideung 3. Bebas PKL a2 Jl.Cihideung Balong 1. Jenis Dagangan elektronik dan DVDCD a1 2. Penyeragaman Lapak a1 3. Bebas PKL a2 Jl. Yudanegara 1. Jenis dagangan Makanan dan Minuman a1 2. Terbatas pada Trotoar dan halaman a1 3. Bebas PKL a2 Jl. KHZ.Mustopa 1. Dominasi dagangan Aksesoris a1 2. Peyeragaman lapak a1 3. Hanya trotoar yang mungkin a1 4. Bebas PKL a2 Jl. Empang sari 1. Bebas PKL a1,a2 Jl. Tentara Pelajar 1. Bebas PKL a1,a2 Jl. Pataruman 1. Bebas PKL a1,a2 Jl. RSU 1. Jenis dagangan khusus makanan dan minuman a1 2. Penyeragaman Lapak a1 3. Menenmpati trotoar a1 4. Relokasi ke sekitar RSU a2 Kawasan Dadaha 1. Bebas PKL dikembalikan pada fungsinya a1,a2 Jl. Panyerutan 1. Alternatif Relokasi PKL dari HZ a1 2. Penyeragaman Lapak a1 3. Bebas PKL a2 Jl. Pasar Lama 1. Jenis dagangan Dominasi Makanan a1 2. Menggunakan Totoar a1 3. Bebas PKL a2 Jl.Bekas rel 1. Jenis Dagangan Dominasi Sandang a1 2. Menggunakan Trotoar dan Bahu a1 3. Penyeragaman Lapak a1 4. Bebas PKL a2 Jl. Pasar Baru dan Kidul 1. Pengaturan Blok untuk Jenis dagangan tertentu a1 2. Menggunakan Bahu Jalan a1 3. Waktu jualan siang hari a1 4. Bebas PKL a2 Keterangan: a1 : Alternatif 1 a2 : Alternatif 2 a3 : Alterntaif 3 a4 : Alternatif 4 Gambar 33 Alternatif Penataan PKL di Kota Tasikmalaya 121

BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, secara umum dapat disimpulkan bahwa konsep penataan PKL di Kota Tasikmalaya harus mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak yang memadukan aspirasi PKL, masyarakat, dan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Adapun secara spesifik dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Karakteristik PKL Kota Tasikmalaya diantaranya : sebesar 20 sumber modal berasal dari rentenir, rata-rata tidak menggunakan tenaga kerja, merupakan PKL lokal 70,31 dari Kota Tasikmalaya, memiliki himpunan PKL dan kelompok PKL berdasarkan ruas jalan yang ditempati, sebesar 27 PKL bekerjasama dengan pedagang formal dalam rangka memperluas skala usaha pedagang formal. Ditunjang hasil Analisis Sperman yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara keuntungan dengan tingkat pendidikan, lama usaha, modal usaha, dan umur mengindikasikan bahwa untuk menjadi PKL di Kota Tasikmalaya sangatlah mudah karena tidak memerlukan modal yang besar, pengalaman yang banyak, dan pendidikan yang tinggi. 2. Karakteristik konsumen PKL Kota Tasikmalaya meliputi : asal konsumen 83 berasal dari Kota Tasik, 11 berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, dan 6 dari Kabupaten Ciamis, usia konsumen tergolong usia produktif yaitu dari umur 16 – 50 tahun, dan jenis dagangan yang dibeli beranekaragam. Hal ini kurang mendukung visi Kota Tasikmalaya sebagai pusat bisnis di Priangan Timur pada tahun 2012 dan di Jawa Barat pada Tahun 2025. 3. Kebijakan yang ada belum partisipatif karena belum menyediakan ruang untuk PKL karena kebijakan yang dibuat masih top-down akibatnya aspirasi masyarakat kurang mendapatkan umpan balik. 4. Pengelolaan trotoar untuk kegiatan PKL Kota Tasikmalaya memerlukan kelembagaan yang keanggotaannya berasal dari himpunan PKL yang ada dan 122 pedagang formal yang berinteraksi dengan PKL akibat kuatnya kapital sosial yang ada. 5. Pengaturan Zonasi Zoning Regulation memegang peranan yang penting dalam penataan PKL Kota Tasikmalaya agar tercipta ketertiban, keteraturan, dan kenyamanan kota. 6. Alternatif model penataan PKL terdiri atas relokasi in-situ dan relokasi eks- situ, yang masing-masing memerlukan prasyarat dan pengaturan zonasi dalam pengendalian pemanfaatan ruangnya.

9.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diantaranya : 1. Perlu kajian lanjutan untuk melakukan mekanisme pengaturan sumberdaya ekonomi agar tersebar merata berdasarkan pola trayek dan pengaturan trayek yang ada. 2. Perlu kajian analisis lokasi yang optimal jika akan dilakukan relokasi PKL ke lokasi lain. 3. Perlu kajian mendalam mengenai rencana tata ruang PKL dan pengaturan zonasi zoning regulation dalam pengendalian pemanfaatan ruang. 4. Melakukan kerjasama dan kajian dengan daerah yang berbatasan dengan Kota Tasikmalaya karena masalah PKL merupakan masalah yang makro dan salahsatunya dapat ditanggulangi dengan menetapkan lokasi khusus untuk kawasan PKL yang mengakomodir kebutuhan Kawasan Priangan Timur Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Sumedang dimana Kota Tasikmalaya sebagai pusat Kawasan Priangan Timur. 123 DAFTAR PUSTAKA Adianto J. Dan Dewi MS. 2004. Trotoar : Arena Perebutan Ruang Kehidupan Warga Kota. http:www.bogornews.commod.php?mod=spotop=viewarticle artid=7 . [3 Sept 2008]. Barus B. dan Wiradisastra U. 2000. Sistem Informasi Geografi Sarana Manajemen Sumberdaya. Diktat Kuliah. Bogor: Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. [Bapeda] Badan Perencanaan Daerah, Kota Tasikmalaya. 2004. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya 2004 – 2014. [Bapeda] Badan Perencanaan Daerah, Kota Tasikmalaya. 2005. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Pusat Bisnis Kota Tasikmalaya. [Bapeda] Badan Perencanaan Daerah, Kota Tasikmalaya. 2007. Rencana Detil Tata Ruang BWK I Kota Tasikmalaya. [Bapeda] Badan Perencanaan Daerah, Kota Tasikmalaya. 2008. Seminar Isue Strategis: Penataan PKL Pedagang Kaki Lima Partisipatif Mencari Alternatif Solusi. Makalah. Conyers D. 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Deguchi A. 2005. Re-Evaluating Street Vendors In Asian Cities and Urbanism. Makalah pada 8 th International Conferenence of The Asian Planning Schools Association. [Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. ESRI. 1990. Understanding GIS: The ArcInfo Method Environtmental System Research Institute. USA: Redlands. Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Firdausy CM. 1995. Pengembangan Sektor Informal Pedagang Kaki Lima di Perkotaan. Kumpulan Penelitian Dewan Riset dan Bappenas Bekerjasama dengan Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan LIPI. LIPI: Jakarta. 124 Hermanto Z. 1995. Pengembangan Sektor Informal Pedagang Kaki Lima di Perkotaan. Kumpulan Penelitian Dewan Riset dan Bappenas Bekerjasama dengan Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan LIPI. LIPI: Jakarta. Korten DC. dkk. 1988. Pembangunan Berdimensi Kerakyatan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Long N. 2001. Development Sociology. London and New York : Routledge. Midgley J., Hall A., Hardiman M., dan Narine D. 1986. Community Participation, Social Development and the State. London and New York: Methuen. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996 mengenai Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No. 7 Tahun 2005 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum. Prahasta E. 2005. Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar. Bandung: CV. Informatika. Rustiadi E. dkk. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Diktat Kuliah Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah. Bogor: IPB. Rustiadi E. 2006. Bahan Kuliah Sistem Perencanaan Wilayah. Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lingkungan. Bogor: IPB. Rustianingsih E. 2002. Penataan Pedagang Kaki Lima dengan Pendekatan Perspektif Kebijakan Publik. Makalah. [Satpol PP] Satuan Polisi Pamong Praja. 2005. Data Jumlah Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Yudanegara. [Satpol PP] Satuan Polisi Pamong Praja. 2008. Data Jumlah Pedagang Kaki Lima di Kawasan Dadaha. Setiawan B. 2005. Hak Masyarakat Dalam Proses Penyusunan dan Implementasi Kebijakan Tata Ruang. Artikel Forum Perencanaan Pembangunan Edisi Khusus: 21. Sinombor SH. 15 Mei 2008. Joko Widodo dan Misi Mengorangkan Wong Cilik. Kompas : 1. Sudarmadji BW, dkk. 2006. Klasifikasi dan Kajian Spasial Kawasan Pedagang Kaki Lima di Kota Bogor. Makalah. 125 Sumaryo GS. dkk. 2007. Pembangunan Masyarakat : Teori dan Implementasi di Era Otonomi Daerah. Bogor: CDI Press. Umboh AGGS. 1990. Peluang Kerja Pedagang Kaki Lima di Pusat Kota Administratif Bitung. [tesis]. Bogor: Fakultas Pascasarjana KPK IPB – UNSRAT Manado. Undang-undang No.5 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Wahyudin U. 1993. Pedagang Bakso Salatiga: Studi Kasus tentang Sebuah Usaha di Sektor Informal. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana – Studi Pembangunan Unkris Satya Wacana Salatiga Kegiatan Pengumpulan Kredit Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Zubir I. 2007. Zoning Regulation Sebagia Instrumen dalam Penataan Ruang. [Pangkalan Pakar Tata Ruang Kalpataru]. http:imazu.wordpress.com2007 1231zoning-regulation-sebagai-instrumen-dalam-penataan-ruang [3 Sept 2008]. www.wikipedia.org 126 Lampiran 1. Jumlah Responden PKL Berdasarkan Jenis Dagangan NO. LOKASI JENIS DAGANGAN RESPONDEN 1 JL. KHZ. Mustofa Makanan minuman 3 Tanaman buah-buahan 3 Asesoris 2 ServiceJasa 2 2 JL. Bekas Rel Makanan Minuman 1 Sayuran Buah-buahan 2 Asesoris 1 Sembako 2 Daging Ikan 2 3 JL. Pasar Kidul Buah-buahan 2 Sepeda 3 4 JL. Cihideung Makanan minuman 1 Pakaian 5 5 JL. Pasar Wetan Makanan minuman 1 Buah-buahan 2 Asesoris 1 ServiceJasa 1 6 Jl. Pelajar Pejuang Makanan Minuman 1 Buah-buahan 1 Servicejasa 1 7 Jl. RSU Makanan minuman 3 Buah-buahan 1 8 Jl. Empang Makanan Minuman 6 9 Jl. Pataruman Makanan Minuman 2 Asesoris 1 10 Jl. Gunung Pereng Makanan Minuman 2 11 Jl. Cihideung Balong CD,kaset 4 Durian 1 12 Jl. Pasar Baru Makanan Minuman 1 Asesoris 1 13 Jl. Yudanegara Makanan Minuman 2 Servicejasa 1 14 Jl. Gunung Sabeulah Makanan Minuman 3 15 Kawasan Dadaha Makanan Minuman 5 Asesoris 3 Sandang 5 Total Responden 78 127 Lampiran 2 Jaringan Trayek Angkutan Kota Tasikmalaya No. Kode Trayek Trayek Jarak Km Jumlah Angkutan Unit Alokasi Kendaraan Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 01 02 03 04 05 06 07 08 09 010 011 012 012 A 013 014 015 016 017 018 019 Terminal Cikurubuk – Terminal Cibeureum Terminal Cikurubuk - Nyantong Terminal Pancasila - Muncang Terminal Pancasila – Cikadongdong Terminal bis Kota Tasikmalaya – Terminal Pancasila Terminal Kota Tasikmalaya – Terminal Pancasila Via Leuwidahu Terminal Cilembang – Karangresik Terminal Kota Tasikmalaya – Terminal Pancasila Via Terminal Cilembang Terminal Cilembang – Cigeureung Terminal Kota Tasikmalaya – Gegernoong Terminal Pancasila – Cipeusar Terminal Pancasila – Awiluar Terminal Pancasila – Gobang Terminal Cikurubuk – Cibunigeulis Terminal Cilembang – Asta Terminal bis Kota Tasikmalaya – Pamipiran Terminal bis Kota Tasikmalaya – Terminal Pancasila Via Perum Bumi Resik Panglayungan Terminal Pancasila – Sindanggalih Terminal bis Kota Tasikmalaya – Terminal Cikurubuk Terminal Cikurubuk – Perum Kota Baru 27 16 19,5 23 23,5 23 23 23 25 34,5 16 15 20 26 33 44 28 13 19,5 28 91 52 125 100 150 33 70 70 56 71 19 28 4 50 20 35 35 35 40 19 91 50 123 91 142 22 63 68 54 71 19 23 2 50 15 24 30 34 28 19 Sumber : Peraturan Walikota Tasikmalaya No 11 Tahun 2007 Adapun rute dari setiap trayeknya adalah sebagai berikut : ƒ Kode Trayek 01 Terminal Cikurubuk - Terminal Cibeureum Rute trayeknya adalah sebagai beriukut Terminal Cikurubuk – Jl. Pasar Cikurubuk – belok kanan Jl. Situgede – Jl. Paseh – belok kiri Jl. Veteran – belok kanan Jl. Cihideung Balong – belok kanan Jl. KHZ Mustofa – belok kiri Jl. Tentara Pelajar – belok kanan Jl. Sutisna Senjaya – belok kiri Jl. Jend. A. Yani – Terminal Pancasila – Jl. Pancasila – belok kiri Jl. Sutisna Senjaya – Jl. Garuda – Jl. Letkol Basyir Surya – Terminal Cibeureum – Jl. Letkol Basyir Surya – Jl. Garuda – Jl. Sutisna Senjaya – Jl. Otto Iskandar Dinata – belok kanan Jl. Dr. Sukarjo – Jl. Galunggung – Jl. Bantar – belok kiri Jl. Cieunteung – belok kanan Jl. Letkol RE Jaelani – Jl. Pasar Cikurubuk – Terminal Cikurubuk. ƒ Kode Trayek 02 Terminal Cikurubuk – Nyantong: 128 Terminal Cikurubuk – Jl. Pasar Cikurubuk – Jl. Letkol RE Jaelani – Jl. Cieunteung – Jl. Bebedilan – Jl. Jiwa Besar – Jl. Paseh – Jl. Veteran – Jl. Cihideung Balong – Jl. KHZ Mustofa – Jl. Siliwangi – Nyantong – Jl. Siliwangi – Jl. Benda – Jl. Sutisna Senjaya – Jl. Otto Iskandar Dinata – Jl. Dr. Sukarjo – Jl. Kapten Naseh – Jl. Mitra Batik – Jl. Bantar – Jl. Cieunteung – Jl. Letkol RE Jaelani – Jl. Pasar Cikurubuk – Terminal Cikurubuk. ƒ Kode Trayek 03 Terminal Pancasila – Muncang. Terminal Pancasila – Jl. Pancasila – belok kanan Jl. Sutisna Senjaya – belok kiri Jl. Tanuwijaya – belok kanan Jl. Rumah Sakit Umum – belok kiri Jl. Tentara Pelajar – belok kiri Jl. KHZ Mustofa – Jl. Perintis Kemerdekaan – Muncang – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. KHZ Mustofa – belok kiri Jl. Nagarawangi – belok kanan Jl. Veteran – belok kanan Jl. Cihideung Balaong – belok kanan Jl. KHZ Mustofa – belok kiri Jl. Tentara Pelajar – belok kanan Jl. Sutisna Senjaya – belok kiri Jl. Jend. A. Yani – Terminal Pancasila. ƒ Kode Trayek 04 Terminal Pancasila – Cikadongdong. Terminal Pancasila – Jl. Pancasila – belok kanan Jl. Sutisna Senjaya – belok kiri Jl. Tanuwijaya – belok kanan Jl. Rumah Sakit Umum – belok kiri Jl. Tentara Pelajar – Jl. Nagarawangi – Jl. Paseh – belok kanan Jl. SL Tobing – Jl. ABR – Terminal Cikurubuk – belok kanan Jl. Residen Ardiwinangun – belok kiri Jl. Brigjen. Sutoko – MP KHZ Mustofa – belok kanan Jl. Jend. A. H. Nasution – Cikadongdong – Jl. Jend. A. H. Nasution – Jl. MP KHZ Mustofa – Jl. Brigjen. Sutoko – Terminal Cikurubuk – belok kiri Jl. ABR – belok kiri Jl. SL Tobing – belok kiri Jl. Paseh – belok kiri Jl. Veteran – belok kanan Jl. Cihideung Balong – belok kakan Jl. KHZ Mustofa – belok kiri Jl. Tentara Pelajar – belok kanan Jl. Sutisna Senjaya – belok kiri Jl. A. Yani – Terminal Pancasila. ƒ Kode Trayek 05 Terminal Bis Kota Tasikmalaya – Terminal Pancasila. ƒ Terminal bis Kota Tasikmalaya – belok kanan Jl. Lingkar Luar Terminal – belok kiri Jl. Wasita Kusumah – khusus Parakanhonje belok kiri Jl. Mayjen Ibrahim Aji – belok kiri Parakanhonje – belok kanan Jl. Mayjen Ibrahim Aji – Jl. RE Martadinata – belok kanan Jl. Mitra Batik – belok kiri Jl. Galunggung – Jl. Dewi Sartika – belok kanan Jl. RAA Wiratanuningrat – 129 belok kiri Jl. Komir Kartaman – belok kanan Jl. A. Yani – Terminal Pancasila – Jl. Pancasila – belok kanan Jl. Sutisna Senjaya – belok kiri Jl. Tanuwijaya – belok kanan Jl. Rumah Sakit Umum – belok kanan Jl. Tentara Pelajar – belok kiri Jl. Otto Iskandar Dinata – belok kanan Jl. Dr. Sukarjo – belok kiri Jl. Galunggung – belok kiri Jl. Gunung Sabeulah – belok kanan Jl. Sukalaya I – belok kanan Jl. Sukalaya Barat – belok kanan Jl. Bantar – belok kiri Jl. Mitra Batik – belok kiri Jl. RE Martadinata – Jl. Mayjen Ibrahim Aji – belok kiri Jl. Mang Koko – belok kiri Jl. Waskita Kusumah – belok kanan Jl. Lingkar Luar Terminal – Terminal bis Kota Tasikmalaya. ƒ Kode Trayek 06 Terminal Bis Kota Tasikmalaya – Terminal Pancasila Via Leuwidahu. Terminal bis Kota Tasikmalaya – belok kiri Jl. Lingkar Luar Terminal – belok kanan Jl. Wasita Kusumah – Jl. Letnan Harun – belok kiri Jl. Sukarindik – belok kanan Jl. RE Martadinata – Jl. Ibrahim Aji – belok kana Jl. Leuwidahu – Jl. Cinehel – Jl. Mitra Batik – belok kiri Jl. Galunggung – Jl. Dewi Sartika – belok kanan Jl. RAA Wuratanuningrat – belok kiri Jl. Merdeka – belok kiri Jl. Jend. A. Yani – Terminal Pancasila – Jl. Pancasila – belok kanan Jl. Sutisna Senjaya – belok kiri Jl. Tanuwijaya – belok kanan Jl. Rumah Sakit Umum – belok kanan Jl. Tentara Pelajar – belok kiri Jl. Otto Iskandar Dinata – belok kanan Jl. Dr. Sukarjo – belok kiri Jl. Galunggung – belok kiri Jl. Gunung Sabeulah – belok kanan Jl. Sukalaya I – belok kanan Jl. Sukalaya Barat – belok kanan Jl. Bantar – belok kiri Jl. Mitra Batik – Jl. Cinehel – belok kiri Jl. Leuwidahu – belok kiri Jl. Ibrahim Aji – Jl. RE Martadinata – belok kanan Jl. Sukarindik – belok kiri Jl. Letnan Harun – memutar Jl. Letnan Harun - Jl. Wisata Kusumah – belok kiri Jl. Lingkar Luar Terminal – Terminal bis Kota Tasikmalaya. ƒ Kode Trayek 07 Terminal Cilembang – Karangresik. Terminal Cilembang – Jl. EZ Mutaqin – Jl. Residen Ardiwinangun – Terminal Cikurubuk – Jl. Pasar Cikurubuk – Jl. Letkol Re Jaelani – belok kanan Jl. Cieunteung – belok kiri Jl. Pasar Baru belakang Mayasari Plaza – belok kiri Jl. Pasar Lama – Jl. Gunung Sabeulah – Jl. Mitra Batik – belok kanan Jl. RE Martadinata – Simpang Lima – belok kiri Jl. Moch. Hatta –