pengetahuan dan tingkah laku prasyarat bagi bahan pelajaran berikutnya.” Jika seorang mahasiswa sudah mempunyai pengetahuan awal yang baik maka
mahasiswa tersebut akan dengan mudah menerima dan menyerap materi baru yang disampaikan karena mahasiswa tersebut tinggal mengembangkan materi
yang sudah ia dapatkan sebelumnya. Menurut Suharsimi Arikunto 1993:63 persyaratan penentuan murid
dimasukkan kedalam program keahlian tertentu yaitu dengan memperhatikan faktor : “Potensi murid prestasi belajar dan hasil tes bakat, Minat murid, dan
Daya tampung untuk setiap jurusan pada sekolah yang bersangkutan”. Dalam penempatan mahasiswa panitia menggunakan bobot nilai mata kuliah
prasyarat sebagai prestasi belajar mahasiswa pada semester sebelumnya yang dapat mewakili kemampuan awal mahasiswa. Tingginya nilai mata kuliah
prasyarat inilah yang akan menjadi pedoman dalam menentukan dibidang keahlian khusus mana mahasiswa tersebut akan ditempatkan.
Berdasarkan deskripsi permasalahan yang telah disampaikan dimuka dan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat diketahui
bahwa dalam pelaksanaan penjurusan dan penempatan mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi tahun 2009 telah berpedoman pada kemampuan awal
mahasiswa yang dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa pada nilai mata kuliah prasyarat untuk masing-masing bidang keahlian khusus yang ada. Jadi
berdasarkan pengamatan di lapangan hal tersebut diatas sudah sesuai dengan teori.
d. Daya Tampung
Dalam penempatan mahasiswa permasalahan yang sering muncul kaitannnya dengan daya tampung adalah terjadi kesenjangan jumlah peminat
antara masing-masing bidang keahlian khusus karena mayoritas mahasiswa masih memilih BKK Pendidikan Akuntansi. Maka dalam hal ini panitia harus
membatasi jumlah mahasiswa yang ditempatkan pada bidang keahlian khusus Pendidikan Akuntansi sesuai dengan daya tampungnya.
Dalam hal pembatasan daya tampung sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto 1993:63 yang mengatakan bahwa persyaratan penentuan
murid dimasukkan kedalam program keahlian tertentu yaitu dengan memperhatikan faktor : “Potensi murid prestasi belajar dan hasil tes bakat,
Minat murid, dan Daya tampung untuk setiap jurusan pada sekolah yang bersangkutan”.
Menyikapi hal tersebut upaya yang dilakukan oleh panitia adalah dengan menetapkan toleransi perbedaan jumlah mahasiswa antar BKK sebesar
10 agar selisih jumlah mahasiswa antar BKK tidak terlalu banyak. Daya tampung untuk BKK Pendidikan Akuntansi sebanyak 92 mahasiswa, BKK
Pendidikan Administrasi Perkantoran sebanyak 82 mahasiswa dan BKK Pendidikan Tata Niaga sebanyak 66 mahasiswa. Selain itu juga dengan
mempertimbangkan bahwa mahasiswa yang ditempatkan di BKK Pendidikan Akuntansi adalah mahasiswa yang berminat untuk masuk di BKK Pendidikan
Akuntansi dan memiliki nilai tinggi pada mata kuliah Dasar-dasar Akuntansi dan Dasar-dasar Akuntansi Keuangan. Mahasiswa yang ditempatkan di BKK
Pendidikan Tata Niaga adalah mereka yang berminat pada BKK Pendidikan Tata Niaga serta memiliki nilai yang tinggi untuk mata kuliah Teori Ekonomi
dan Pengantar Bisnis. Mahasiswa yang ditempatkan di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran adalah mahasiswa yang memiliki minat pada BKK
Pendidikan Administrasi Perkantoran dan mempunyai nilai yang tinggi dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dan Bahasa Inggris Bisnis.
Berdasarkan deskripsi permasalahan yang telah disampaikan dimuka dan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat diketahui
bahwa dalam pelaksanaan penjurusan dan penempatan mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi tahun 2009 telah berpedoman pada daya tampung yang
ditetapkan untuk masing-masing bidang keahlian khusus. Jadi berdasarkan pengamatan di lapangan hal tersebut diatas sudah sesuai dengan teori.
3. Hambatan Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Penjurusan Mahasiswa