3. Panitia penjurusan
- Bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan penjurusan mahasiswa. 4.
Mahasiswa - Merupakan mahasiswa angkatan tahun 2007 yang akan diseleksi untuk
ditempatkan pada masing-masing BKK. Sebagai salah satu upaya untuk menempatkan mahasiswa pada bidang
keahlian yang tepat, kegiatan penjurusan mahasiswa harus dipersiapkan dengan baik agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan. Untuk
itu ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan urutan kerjanya. Mekanisme pelaksanaan penjurusan mahasiswa di Prodi Pendidikan
Ekonomi pada tahun 2009 dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembentukan Panitia
Kepanitiaan dalam penjurusan mahasiswa ditetapkan oleh ketua program studi, panitia yang menangani masalah penjurusan adalah perwakilan
dari masing-masing Bidang Keahlian Khusus BKK. Program Studi Pendidikan Ekonomi memiliki 3 tiga Bidang Keahlian Khusus BKK yaitu
BKK Pendidikan Akuntansi, BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran, dan BKK Pendidikan Tata Niaga. Kemudian diadakan rapat antara pihak Prodi
dengan perwakilan dari masing-masing BKK untuk menetapkan salah satu diantaranya sebagai ketua panitia penjurusan dan yang lainnya sebagai
anggota panitia penjurusan. Panitia penjurusan akan bekerjasama dan berkoordinasi menjadi sebuah tim untuk menangani masalah penjurusan
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan I pada wawancara tanggal
30 Maret 2009, pukul 09.45 yang mengatakan, “Untuk pelaksanaan penjurusan tahun ini Prodi Pendidikan Ekonomi telah membentuk tim panitia
penjurusan yang terdiri dari perwakilan masing-masing BKK.” Hal tersebut juga dibenarkan oleh informan II pada wawancara tanggal 31 Maret 2009,
pukul 09.30 yang mengatakan, “Panitia penjurusan itu dibentuk berdasarkan ketetapan dari Prodi. Masing-masing BKK diminta mengirimkan salah satu
dosen untuk menjadi panitia penjurusan.”
Dari hasil wawancara diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa personil yang menjadi panitia dalam kegiatan penjurusan di Prodi Pendidikan
Ekonomi pada tahun 2009 berdasarkan ketetapan dari ketua prodi, masing- masing BKK diminta agar mengirimkan salah satu dosen yang berpengalaman
dalam kegiatan penjurusan.
b. Pembuatan Pedoman Pelaksanaan Penjurusan
Panitia yang telah dibentuk akan bekerjasama dalam sebuah tim dalam mengurusi masalah penjurusan. Tim panitia juga harus membuat
pedoman sebagai dasar dalam pelaksanaan penjurusan mahasiswa. Hal sesuai dengan pernyataan informan II pada wawancara tanggal 31 Maret 2009, pukul
09.30 yang mengatakan, “Sebagai panitia kami juga ditugaskan untuk membuat pedoman penjurusan mahasiswa agar kegiatannya dapat berjalan
seesuai yang diharapkan.” Hal ini juga dibenarkan oleh pernyataan informan I pada wawancara
tanggal 30 Maret 2009, pukul 09.45 yang mengatakan bahwa : “Setelah panitia telah kami bentuk mereka akan bergabung menjadi
sebuah tim. Tim akan bekerjasama dalam membuat pedoman pelaksanaan penjurusan yaitu berupa ketentuan-ketentuan untuk
menempatkan mahasiswa.”
Dari hasil wawancara diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa panitia yang telah dibentuk oleh prodi akan saling bekerjasama dalam sebuah
tim untuk menangani masalah penjurusan dan sebagai langkah pertama panitia harus membuat pedoman dalam pelaksanaan penjurusan yang berupa
ketentuan-ketentuan dalam menempatkan mahasiswa pada masing-masing Bidang Keahlian Khusus BKK.
c. Sosialisasi dan Penjurusan Mahasiswa