4. Tinjauan Tentang Kemampuan Awal
a. Pengertian Kemampuan Awal
Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  KKBI  disebutkan  bahwa “kemampuan”  berasal  dari  kata  “mampu”  yang  artinya  “kuasa  bisa,sanggup
melakukan  sesuatu;dapat”.  Kemudian  kata  kemampuan  sendiri  diartikan  sebagai “kesanggupan;kecakapan;kekuatan;”.  Sedangkan  “awal”  berarti  “mula-mula
sekali;mula;permulaan;jauh  sebelum  ditemukan”.  Dari  uraian  diatas  dapat disimpulkan  bahwa  kemampuan  awal  adalah  kesanggupan  untuk  melakukan
sesuatu sebelum melakukan sesuatu yang lain. Sistem  pendidikan  yang  dilaksanakan  di  sekolah-sekolah  merupakan
suatu  rangkaian  kegiatan-kegiatan  belajar  mengajar  yang  telah  direncanakan, diatur  dan  disusun  sedemikian  rupa  dalam  bentuk  kurikulum  pendidikan.  Setiap
peserta  didik  yang  mengikuti  proses  belajar  mengajar  di  sekolah  terkait  dengan aturan dan sistem pendidikan tersebut.
Sebelum  memulai  kegiatan  belajar  mengajar  pada  setiap  jenjang pendidikan,  anak  didik  diharapkan  telah  mempunyai  suatu  tingkat  kemampuan
tertentu  sesuai  dengan  tujuan  instruksional  yang  telah  ditetapkan.  Kemampuan tersebut  yang  nantinya  akan  diperlukan  oleh  anak  didik    sebagai  bekal  dalam
mengikuti proses belajar mengajar pada jenjang yang lebih tinggi. Selama  proses  kegiatan  belajar  mengajar  diusahakan  agar  pengetahuan
yang  disampaikan  itu  berhubungan  dengan  pengetahuan  sebelumnya  sehingga anak didik akan lebih mudah menerima pengetahuan baru tersebut. Tidak semua
anak  didik  dapat  dengan  mudah  menerima  pengetahuan  atau  materi  baru  yang tidak  ada  hubungannya  dengan  materi  sebelumnya.  Kenyataan  inilah  yang  perlu
menjadi perhatian khususnya bagi pendidik sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.  Sebab  untuk  mencapai  prestasi  belajar  yang  ditargetkan,  pendidik
tentunya harus mengetahui terlebih dahulu bekal pengetahuan  yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Pada  awal  kegiatan  belajar  mengajar,  peserta  didik  belum  mempunyai kemampuan  yang  dijadikan  sebagai  tujuan  dari  interaksi  antara  guru  dan  siswa.
Titik  tolak  dari  proses  belajar  mengajar  adalah  kemampuan  awal  siswa  yang
kemudian  dikembangkan  menjadi  kemampuan  baru  sesuai  dengan  tujuan pembelajaran.
Hal  ini  senada  dengan  pendapat  WS.  Winkel  1996:133  yang mengungkapkan  bahwa  “Pada  awal  proses  belajar  mengajar,  siswa  belum
mempunyai  kemampuan  yang  dijadikan  tujuan  dari  interaksi  guru  dan  siswa, bahkan  terdapat  suatu  jurang  antara  tingkah  laku  pada  awal  proses  belajar
mengajar dan tingkah laku siswa pada akhir proses itu”. Menurut pendapat diatas, tampak bahwa keadaan atau kemampuan siswa
pada awal proses belajar mengajar mempunyai keterkaitan dan pengaruh terhadap penentuan,  perumusan  dan  pencapaian  tujuan  instruksional,  dalam  hal  ini  adalah
prestasi  belajar  siswa.  Kemampuan  awal  menjadi  dasar  atau  bekal  untuk memperoleh  pengetahuan  baru  yang  lebih  tinggi  tingkatnya,  sehingga  dalam
melakukan  aktivitas  kemampuan  awal  sangat  mempengaruhi  keberhasilan aktivitas yang akan dilakukan selanjutnya..
Pendapat  tersebut  diperkuat  oleh  Abu  Ahmadi  1992:161  yang mengatakan  bahwa  “Pengajaran  akan  berhasil  bila  dimulai  dari  apa  yang  telah
diketahui peserta didik, baik pengetahuan dan pengalaman dalam pengertian luas maupun  pengetahuan  dan  tingkah  laku  prasyarat  bagi  bahan  pelajaran
berikutnya.” Jadi jika siswa sudah mempunyai pengetahuan awal yang baik maka siswa  tersebut  akan  dengan  mudah  menerima  materi  yang  disampaikan  karena
siswa tinggal mengembangkan materi tersebut. Pengetahuan dasar ini penting agar siswa tidak mengalami kesukaran dalam menyerap materi yang diajarkan.
b. Cara-Cara Untuk Mengetahui Kemampuan Awal