Keterpaduan Pasar Analisis Pemasaran

tingkat eksportir P e , maka variabel tersebut dapat difungsikan terhadap perubahan harga di tingkat eksportir P e yaitu: P f = a + b P e + u 2 ...............................................19

4.5.2.4. Keterpaduan Pasar

Keterpaduan pasar atau tingkat integrasi suatu pasar dapat dinilai dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya yaitu: 1 elastisitas transmisi harga atau E t , dimana jika nilainya mendekati satu maka dikatakan pasar semakin bersaing atau mendekati pasar persaingan sempurna, dimana perubahan harga di tingkat pasar yang dinilai telah ditransmisikan mendekati satu atau secara sempurnaE t =1, 2 metode autoregresive distributed lag, yang dikembangkan oleh Ravallion dengan ukuran index of market connection, dan 3 menggunakan analisis korelasi. Analisis keterpaduan pasar dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Ravallion 1986 dan menggunakan analisis korelasi sebagai pembanding. Harga pasar setempat diidentifikasi sebagai harga gambir yang dihasilkan oleh petani P f , sedangkan harga di pasar acuan adalah harga gambir yang berlaku di tingkat eksportir P e , sehingga model dapat ditulis sebagai berikut: Pf t - Pf t-1 = b 1 Pf t-1 – Pe t-1 + b 2 Pe t – Pe t-1 + b 3 Pe t-1 + u 4 .....20 dan dapat disusun kembali menjadi persamaan: Pf t = 1+b 1 Pf t-1 + b 2 Pe t – Pe t-1 + b 3 -b 1 Pe t-1 + u 4 ......21 dimana: Pf t = Harga gambir di tingkat petani waktu t Pf t-1 = Harga gambir di tingkat petani waktu t-1 Pe t = Harga gambir di tingkat eksportir waktu t Pe t-1 = Harga gambir di tingkat eksportir waktu t-1 u 4 = Galat Koefisien b 2 pada Persamaan 21 menunjukkan seberapa jauh perubahan harga di tingkat eksportir di transmisikan ke tingkat petani. Apabila nilai parameter dugaan b 2 bernilai 1 maka perubahan harga 1 persen pada suatu tingkat pasar, akan mengakibatkan perubahan harga di tingkat pasar yang lainnya dalam persentase yang sama. Oleh karena itu semakin dekat nilai parameter b 2 dengan 1 maka akan semakin baik keterpaduan pasar. Sedangkan koefisien 1+b 1 dan b 3 -b 1 masing-masing mencerminkan seberapa jauh kontribusi relatif harga periode sebelumnya, baik ditingkat petani maupun eksportir, terhadap tingkat harga yang berlaku sekarang di tingkat petani. Rasio antara kedua koefisien tersebut 1+b 1 b 3 -b 1 menunjukkan indeks hubungan pasar Index of Market Connection atau IMC yang menunjukkan tinggi rendahnya keterpaduan antara kedua pasar yang bersangkutan. Cara perhitungan IMC: IMC = b b b 1 1 3 1   .......................................................................22 Nilai IMC yang semakin mendekati nol menunjukkan adanya keterpaduan pasar jangka panjang antara harga pasar di tingkat petani dengan harga di tingkat eksportir. Konsep pengukuran satuan dalam analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Margin pemasaran dihitung berdasarkan perbedaan harga beli dengan harga jual gambir Rpkg. 2. Tingkat harga beli dihitung dari harga rata-rata pembelian gambir Rpkg. 3. Tingkat harga jual dihitung berdasarkan harga rata-rata penjualan gambir Rpkg. 4. Tingkat harga di petani adalah harga jual gambir yang diterima petani yang dihitung dengan menggunakan harga rata-rata tertimbang Rpkg. 5. Tingkat harga di konsumen akhir adalah harga gambir di tingkat eksportir FOB. 6. Biaya pemasaran tataniaga adalah seluruh jenis biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dalam kegiatan pemasaran gambir Rpkg. 7. Bentuk produk komoditas yang diperdagangkan berupa gambir yang sudah dicetak dan dikeringkan gambir kering.

4.6. Definisi Operasional