Definisi Citra Landsat Penginderaan Jauh

2.2. Penginderaan Jauh

2.2.1. Definisi

Lillesand dan Kiefer 1990 mendefinisi pengindraan jauh sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi mengenai suatu obyek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa adanya kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji. Penginderaan jauh memberikan kemampuan kepada manusia untuk melihat sesuatu yang tidak tampak mata. Definisi lain mengenai pengindraan jauh juga diuraikan oleh Lo 1996, dimana pengindraan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai objek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa adanya sentuhan fisik. Teknik ini akan menghasilkan bentuk citra yang selanjutnya perlu diproses dan diinterpretasi untuk menghasilkan data yang bermanfaat misalnya dalam aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, perencanaan, dan lainnya.

2.2.2. Citra Landsat

Lillesand dan Kiefer 1990 menjelaskan bahwa satelit Landsat yang digunakan sebagai satelit pengindraan jauh merupakan hasil perubahan nama program ERTS Earth Resources Technology SatelliteSatelit Teknologi Sumberdaya Bumi menjadi program Landsat secara resmi pada tanggal 22 Januari 1975. Landsat banyak digunakan sebagai alat pemetaan planimetrik di beberapa daerah tertentu di dunia. Lo 1996 menjelaskan bahwa terdapat sensor pada satelit Landsat yang berfungsi sebagai sistem pencitraan, diantaranya adalah kamera return beam vidicon RBV, multispectral scanner MSS, dan Thematic Mapper TM. TM merupakan suatu sensor optik penyiaman yang beroperasi pada saluran tampak, inframerah, dan saluran spektral yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Aplikasi prinsip dan saluran spektral Thematic Mapper Saluran Band Panjang Gelombang µm Potensi Pemanfaatan 1 0,45 – 0,52 Dirancang untuk penetrasi badan air, sehingga bermanfaat untuk pemetaan perairan pantai. Berguna juga untuk membedakan antara tanah dengan vegetasi, tumbuhan berdaun lebar dan konifer. 2 0,52 – 0,69 Dirancang untuk mengukur puncak pantulan hijau saluran tampak bagi vegetasi guna penilaian ketahanan, 3 0,63 – 0,69 Saluran absorpsi klorofil yang penting untuk diskriminasi vegetasi. 4 0,76 – 0,90 Bermanfaat untuk menentukan kandungan biomassa dan untuk dilineasi badan air. Saluran Band Panjang Gelombang µm Potensi Pemanfaatan 5 1,55 – 1,75 Menunjukan kandungan kelembapan vegetasi dan kelembapan tanah. Juga bermanfaat untuk membedakan salju dan awan. 6 10,40 – 12,50 Saluran inframerah termal yang penggunaannya untuk analisis pemetaan vegetasi, diskriminasi kelembapan tanah, dan pemetaan termal. 7 2,08 – 2,35 Saluran yang diseleksi karena potensinya untuk membedakan tipe batuan dan untuk pemetaan hidrotermal. Sumber : Lo 1996

2.3. Global Positioning System