Dampak-dampak lingkungan akibat emisi yang akan dianalisis

11 sistem ke dalam tiap kategori dampak berdasarkan nilai ekuivalennya. Misalnya, emisi 1 kg CH 4 setara dengan emisi 25 kg CO 2 dalam hubungannya dengan pemanasan global. Alokasi akan mempengaruhi hasil dari LCA sehingga penentuan metode alokasi sangat krusial Azapagic, 2006. Analisis sensitivitas juga harus dilakukan ketika penggunaan beberapa metode alokasi digunakan untuk menentukan pengaruh metode alokasi terhadap hasil. Dalam ISO 14041 disarankan 3 hal berhubungan dengan alokasi, yaitu:  Jika memungkinkan, alokasi sebisa mungkin dihindari dengan cara membagi sistem ke dalam subsistem-subsistem atau dengan melakukan perluasan sistem.  Jika alokasi tidak dapat dihindari, masalah alokasi harus diselesaikan dalam suatu permodelan sistem yang berdasarkan pada hubungan fisis antar setiap unit fungsional.  Jika hubungan fisis tidak dapat ditentukan, maka hubungan lain termasuk nilai ekonomis dapat digunakan.

3. Dampak-dampak lingkungan akibat emisi yang akan dianalisis

a. Global warming potential, 100-year based GWP 100 GWP 100 menyatakan nilai potensi pemanasan global yang disebabkan emisi, dalam jangka waktu 100 tahun. GWP 100 dinyatakan dalam satuan kg CO 2 ekuivalen, yang merupakan gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global. Nilai ekuivalensinya dikeluarkan secara berkala oleh International Panel on Climate Change IPCC. b. Environmental Load Unit ELU Environmental load unit adalah satuan ukur yang menunjukkan kuantitas beban lingkungan dalam hal kerugian yang ditimbulkannya Rockleigh, 2001 dan Steen, 1999. ELU Nilai ekuivalensi ELU dari bahan-bahan emisi dikeluarkan oleh Centre for Environmental Assessment of Products and Material Systems Swedia dalam EPS-2000 Steen, 1999. c. Ozone Depletion Potential ODP Potensi penurunan jumlah ozon di atmosfer akibat emisi dinyatakan dalam kg CFC-11 ekuivalen. Nilai ekuivalensinya dikeluarkan oleh World Meteorological Organization WMO, 2003 dalam CML, 2010. d. Toxicity Potential Huijbregts 2000b mendefinisikan toxicity potentials sebagai ukuran kuantitatif dampak beracun toxic dari suatu kuantitas zat emisi tertentu. Toxicity potential dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan objek dampak beracunnya, yaitu human toxicity manusia, freshwater aquatic ecotoxicity air tawar, marine aquatic ecotoxicity air laut, dan terrestrial ecotoxicity daratan. Besar toxicity potential dinyatakan dalam kg 1,4-dichlorobenzene ekuivalen. 12 e. Photochemical Oxidation Photochemical oxidation adalah oksidasi yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet di atmosfer United States Environmental Protection Agency EPA, 1998 dan Atmospheric Radicals Studies Group, 2011. Oksidasi adalah proses pengikatan oksigen dengan subtsansi lain secara kimia yang disertai pelepasan elektron oleh salah satu atom. Photochemical oxidation menghasilkan radikal bebas berupa hidroksil OH - . Energi tinggi dari radiasi UV memecah ikata kimia air, menjadi OH - dan H + . Besarnya peningkatan photochemical oxidation dinyatakan dalam satuan kg etilen ekuivalen. f. Acidification Acidification adalah terjadinya penurunan pH pada tanah dan air akibat pembentukan ion H + Wikipedia, 2011a dan 2011b. Terbentuknya kation ini disebabkan oleh reaksi antara senyawa seperti aluminium sulfat, senyawa-senyawa nitrogen dari pupuk, dan perembesan ion-ion kalsium, magnesium, kalium, dan natrium ke dalam tanah. Potensi acidification dinyatakan dalam satuan kg SO 2 ekuivalen. g. Eutrophication Eutrophication adalah kenaikan jumlah spesies tertentu yang diikuti penurunan jumlah spesies lain akibat adanya peningkatan senyawa-senyawa nitrat dan fosfat. Eutrophication di perairan menyebabkan terjadinya penurunan jumlah spesies air tertentu akibat meningkatnya jumlah fitoplankton sehingga terjadi peningkatan persaingan untuk memperoleh nutrisi dan kesulitan memperoleh oksigen hipoksia . Ini sebenarnya juga terjadi di daratan, seperti bertambahnya jumlah ilalang yang diikuti berkurangnya populasi tanaman lain Wikipedia, 2011c. Potensi eutrophication akibat emisi dinyatakan dalam satuan kg PO 4 3- ekuivalen.

4. Penelitian sebelumnya