Photochemical Oxidation Acidification Eutrophication

25 Gambar 14. Perbandingan nilai marine aquatic toxicity dari tiap simulasi proses

6. Terrestrial Ecotoxicity

Nilai ekuivalensi terrestrial ecotoxicity cenderung lebih kecil dibanding ecotoxicity perairan. Lingkungan terestrial yang diperhitungkan untuk memperoleh nilai ekuivalensinya adalah tanah industri dan tanah pertanian Huijbregts, et al., 2000a. Perbandingan nilai terrestrial ecotoxicity dari tiap subproses dapat dilihat di Gambar 15. Catatan: Keempat toxicity yang dijelaskan diatas tidak dihitung berdasarkan nilai ekuivalensi secara proporsional, melainkan secara overlap. Artinya, jika 1 kg Pb memiliki nilai ekuivalensi human toxicity sebesar 4.67 x 10 2 kg 1,4-diklorobenzena, itu artinya setiap kg Pb yang dilepas udara memiliki potensi bahaya yang sama dengan 4.67 x 102 kg 1,4- diklorobenzena dalam hubungannya dengan keracunan pada manusia. Pb juga memiliki nilai ekuivalensi untuk toxicity lainnya, namun nilai ekuivalensinya tidak menunjukkan proporsi potensi masing-masing toxicity yang dihasilkan oleh 1 kg Pb. Jika 1 kg Pb juga setara dengan 15.7 kg 1,4-diklorobenzena untuk terrestrial ecotoxicity, tidak berarti pada saat yang sama 1 kg Pb dapat menyebabkan human toxicity dan terrestrial ecotoxicity sebesar nilai ekuivalensi.

7. Photochemical Oxidation

Photochemical oxidation dalam simulasi proses ini disebabkan oleh CH 4 , CO, dan SO 2 SO x . Kecenderungan perbandingan besarnya pada tiap simulasi proses sama seperti dampak lainnya. Perbandingan nilai photochemical oxidation dari tiap subproses dapat dilihat di Gambar 16. 0.0E+00 2.0E-03 4.0E-03 6.0E-03 8.0E-03 1.0E-02 1.2E-02 1.4E-02 1.6E-02 1.8E-02 buah-double buah-single buah-grind biji buah-grind kernel biji-double biji-single biji-grind biji biji-grind kernel M a ri n e Aq u a ti c Ec o to x ic it y k g 1 ,4 -d ic h lo ro b e n ze n e l ite r C J C O 26 Gambar 15. Perbandingan nilai terrestrial ecotoxicity dari tiap simulasi proses Gambar 16. Perbandingan nilai photochemical oxidation dari tiap simulasi proses

8. Acidification

Nilai ekuivalensi acidification yang digunakan berasal dari kalkulasi nilai ekuivalensi yang dilakukan dengan RAINS-LCA oleh Huijbregts 1999. Data ini sebenarnya merupakan data untuk Eropa, yang dianggap dapat mewakili dunia. Perbandingan nilai acidification dari tiap subproses dapat dilihat di Gambar 17. 0.0E+00 5.0E-06 1.0E-05 1.5E-05 2.0E-05 2.5E-05 3.0E-05 3.5E-05 4.0E-05 buah-double buah-single buah-grind biji buah-grind kernel biji-double biji-single biji-grind biji biji-grind kernel T e rr e st ri a l Ec o to x ic it y k g 1 ,4 -d ic h lo ro b e n ze n e l ite r C J C O 0.0E+00 2.0E-02 4.0E-02 6.0E-02 8.0E-02 1.0E-01 1.2E-01 1.4E-01 buah-double buah-single buah-grind biji buah-grind kernel biji-double biji-single biji-grind biji biji-grind kernel P h o to c h e m ic a l O x id a ti o n k g e th y le n el ite r C J C O 27 Gambar 17. Perbandingan nilai acidification dari tiap simulasi proses

9. Eutrophication

Nilai ekuivalensi yang digunakan untuk analisis pada simulasi proses produksi CJCO ini juga berasal dari data hasil analisis Huijbregts 1999. Perbandingan nilai eutrophication dari tiap subproses dapat dilihat di Gambar 18. Gambar 18. Perbandingan nilai eutrophication dari tiap simulasi proses 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 buah-double buah-single buah-grind biji buah-grind kernel biji-double biji-single biji-grind biji biji-grind kernel Ac id ifi c a ti o n k g S O 2 l ite r C J C O 0.0E+00 2.0E-04 4.0E-04 6.0E-04 8.0E-04 1.0E-03 1.2E-03 1.4E-03 1.6E-03 1.8E-03 2.0E-03 buah-double buah-single buah-grind biji buah-grind kernel biji-double biji-single biji-grind biji biji-grind kernel Eu tr o p h ic a ti o n k g P O 4 3- l ite r C J C O 28

10. Environmental Load Unit