37
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. LCI produksi CJCO dibuat dan dianalisis berdasarkan kebutuhan energi di tiap subprosesnya.
Emisi dihitung dari energi yang digunakan berdasarkan beberapa literatur LCA yang dilakukan sebelumnya. Dampak lingkungan proses dihitung berdasarkan nilai ekuivalensi
tiap dampak lingkungan dari beberapa literatur yang dikompilasi dalam CML-IA Database versi 3.9.
2. Proses dengan transportasi biji menghasilkan emisi dan dampak lingkungan lebih sedikit dari
proses dengan transportasi buah. Pengepresan dengan emisi dan dampak lingkungan paling sedikit sampai paling besar adalah berturut-turut pengepresan tepung biji, pengepresan
tepung kernel, pengepresan dengan pengepres double stage screw dan pengepresan dengan pengepres single stage screw.
3. Hasil simulasi proses yang menghasilkan energi proses paling kecil adalah produksi CJCO
dengan pengupasan biji dilakukan di lahan biji yang ditransportasikan dan bahan pengepresan berupa tepung biji, dengan energi sebesar 5.615 x 10
4
kJliter CJCO dan rasio energi 1.47.
4. Proses yang menghasilkan CJCO paling sedikit adalah proses dengan pengepresan
menggunakan pengepres tipe single stage screw. Produksi CJCO-nya sebesar 2.49 x 10
6
kJton buah atau 65.09 lton buah. Jika energi dari waste diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan energi total, maka proses yang paling hemat energi per liter CJCO-nya adalah
proses produksi dengan transportasi biji dan pengepresan berbahan biji utuh menggunakan pengepres tipe single stage screw, yaitu sebesar 2.186 x 10
3
kJliter CJCO dengan rasio energi 0.057.
5. Pemanfaatan energi terbarukan pada produksi CJCO yang disimulasikan hanya ada pada
subproses pengeringan, dengan energi terbarukannya berupa energi matahari. Renewability energi proses produksi CJCO pada simulasi-simulasi yang dilakukan tidak begitu berbeda,
yaitu 33.81 - 34.72.
B. Saran