4
yang saat ini dirasa paling penting dan mulai mendapat perhatian lebih adalah minyak dalam bijinya yang dapat dijadikan bahan bakar nabati.
Gambar 2. Daur hidup Jatropha curcas Linn. sampai pemakaian biodiesel
1. Pembibitan
Pembibitan jarak dapat dilakukan dari biji atau stek. Tanaman yang berasal dari biji dapat hidup lebih lama dan produksi minyaknya lebih tinggi daripada tanaman asal stek.
Tanaman dari bibit stek tumbuh lebih cepat, dan biasanya digunakan sebagai tanaman pagar dan pencegah erosi.
Perkecambahan biji dilakukan dengan cara merendam biji-biji yang telah terpilih terlebih dahulu di dalam air selama semalam. Setelah itu, biji-biji dimasukkan ke dalam
media pasir yang akan berkecambah setelah 7 hari. Bibit dapat dipindahkan ke polybag setelah 2 minggu berkecambah, dengan menanam sedalam 10-15 cm bibit tersebut ke dalam
polybag. Biji dapat pula dikecambahkan langsung di dalam polybag atau ditanam langsung di lahan.
Spesifikasi persyaratan mutu bibit dari biji adalah sebagai berikut. Sumber benih
: kebun induk Umur
: 2-3 bulan Tingi bibit
: minimal 30 cm Diameter batang : minimal 15 mm
Kesehatan bibit : bebas OPT Jumlah daun
: minimal 5 helai Pembibitan non biji dilakukan dengan stek yang dimasukkan sedalam 15 cm ke dalam
polybag. Persyaratan mutu steknya adalah sebagai berikut. Sumber benih : pohon induk yang sudah stabil produksinya, berusia minimal 4 tahun
Panjang : minimal 30 cm, disarankan 40- 50 cm
Diameter : 1,5-2,5 cm berkayu
Warna : keabu-abuan
Kesegaran : segar, tidak kering dan keriput
Bibit dari stek yang sudah cukup memenuhi syarat dapat dipindahkan ke lahan. Spesifikasi persyaratan mutu bibit dari stek grafting, ex-vitro dan in-vitro adalah sebagai berikut.
Umur : 2 - 3 bulan
Tinggi bibit : minimal 30 cm
Pembibitan dan
penanaman Pemeliharaan
dan pemanenan
Pemakaian biodiesel
Ekstraksi minyak
Produksi biodiesel
5
Diameter batang : minimal 1 cm Kesehatan bibit : bebas OPT
Jumlah daun : minimal 5 helai
Gambar 3. Bibit stek jarak pagar. sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2006
2. Penanaman
Jarak pagar tumbuh di daerah tropis dan subtropis, dengan ketinggian 0 - 1,700 m dpl dan suhu 11
– 38
o
C. Kisaran curah hujan daerah optimalnya 900 - 1,200 mmtahun. Tanaman jarak dapat tumbuh semua jenis tanah, termasuk pada tanah yang kurang subur. pH
tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah 5.0 – 6.5. Tanaman jarak tidak sesuai dengan
tanah basah, sehingga lahannya harus memiliki aerasi dan drainase yang baik tidak tergenang. Jika dilihat dari pertumbuhan dan hasil minyak bijinya, jenis tanah yang paling
baik untuk pertumbuhan jarak adalah tanah lempung berpasir dengan kandungan pasir 60 - 90. Jarak pagar merupakan tanaman lahan kering dan di Indonesia tanaman ini dapat
dibudidayakan di daerah yang tidak cocok bagi pengembangan kelapa sawit. Penanaman bibit ke lahan dilakukan dengan setelah dilakukan pengolahan tanah
terlebih dahulu. Jarak pagar ditanam dengan jarak tanam ideal 2 m x 2 m untuk menghindari persaingan dalam memanfaatkan unsur hara, air, dan sinar matahari. Lubang tanam dibuat
dibuat dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Tanah galian dipisahkan antara tanah bagian atas topsoil dan tanah bagian bawah subsoil. Tanah bagian atas diletakkan di sebelah
utara lubang tanam dan tanah bagian bawah di sebelah selatan lubang tanam. Selanjutnya lubang tanam dibiarkan selama 2-3 minggu. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan.
Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang 1-2 kglubang dan pupuk buatan urea 20 g, SP-36 50 g, dan KCl 10 g. Khusus urea diberikan dua kali, yaitu 10 g pada saat tanam
dan 10 g sisanya pada 1 bulan kemudian. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam setelah polybag dilepas. Bila penanaman menggunakan stek maka stek dimasukkan 10 - 20 cm ke
dalam lubang tanam Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2006.
6
Gambar 4. Bibit jarak pagar yang baru dipindahkan ke lahan. sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2006
3. Pemeliharaan