19
kaca ERK dengan kapasitas 55 kg. Data simulasi diperoleh dari tesis Purnama 2010. Sumber energi dalam proses pengeringan ini adalah solar, arang kayu, listrik PLN, dan
matahari. Arang kayu yang dibakar dengan bantuan solar berfungsi untuk memanaskan udara pengeringan. Udara panas ini kemudian dihembuskan ke bahan dengan blower ganda
bertenaga listrik. Panas untuk pengeringan juga berasal dari energi matahari yang terperangkap dalam bangunan pengering. Hal ini membantu mengurangi kebutuhan arang
kayu dan solar untuk pemanasan. Analisis dimulai dengan menghitung energi dari tiap sumber energi. Emisi solar
stationary combustion, arang kayu, dan listrik berdasarkan faktor emisi pada Lampiran 2. Energi matahari yang dimanfaatkan dianggap tidak memberi emisi ataupun dampak
lingkungan karena produksi energinya berlangsung terus menerus dan bukan khusus untuk keperluan proses. Perhitungan dan hasil data lengkapnya dapat dilihat di Lampiran 7.
Jika dilihat dari hasil data di lampiran, pengeringan biji merupakan subproses yang paling mengkonsumsi energi sehingga sekaligus paling banyak menghasilkan emisi. Hal ini
dikarenakan inti proses yang terjadi adalah penguapan air dari biji jarak. Proses pindah panas seperti ini memerlukan energi yang besar, apalagi nilai kalor laten air tergolong tinggi.
5. Decorticating
Pemisahan kernel dan cangkang biji dilakukan jika yang dipres untuk diambil minyaknya adalah kernel. Cangkang yang dipisahkan dianggap sebagai waste dan akan
dimanfaatkan sebagai bahan bakar combustion unit biomassa Kratzeisen dan Müller, 2009. Biji jarak kering diasumsikan terdiri atas 34 cangkang dan 66 kernel Openshaw, 2000.
Decorticating diasumsikan menggunakan decorticator Amisy TFTZ-400 buatan Zhengzhou Ruihui Information Technology Co., Ltd. Spesifikasi lengkapnya dapat dilihat di
lampiran 8. Mesin ini dipilih karena memiliki kapasitas yang sesuai untuk keperluan industri, yaitu 400 - 500 kgjam diambil nilai tengan 450 kgjam. Sebenarnya ada juga mesin
pengupas kulit biji buatan lokal Purnaamijaya dan Masri, 2009, namun kapasitasnya kecil hanya 50 kgjam sehingga kurang sesuai untuk keperluan industri. Perhitungan dan hasil
data lengkapnya dapat dilihat di Lampiran 9. Emisi dari pemakaian energi listrik dihitung berdasarkan faktor emisi yang ada di Lampiran 2.
6. Grinding
Biji dan kernel dibuat jadi tepung untuk meningkatkan rendemen minyaknya. Ginding diasumsikan dilakukan dengan seed oil grinder RH FSJ-600 buatan Zhengzhou Ruihui
Information Technology Co., Ltd. Mesin ini dipilih karena kapasitasnya yang cukup besar
120 kgjam, lebih besar dari kapasitas mesin buatan lokal yang hanya 50 kgjam Purnaamijaya dan Masri, 2009. Spesifikasi mesin ini dapat dilihat di Lampiran 8,
sedangkan perhitungan dan hasil datanya ada di Lampiran 10. Emisi dari pemakaian energi listrik dan solar stationary combustion dihitung berdasarkan faktor emisi yang ada di
Lampiran 2.
20
7. Pengepresan: double stage screw dan single stage screw
Pengepresan dengan pengepres tipe ulir double stage screw dan single stage screw dilakukan jika bahan masukannya berupa biji utuh. Data simulasi yang digunakan adalah data
laporan Suparlan, et al 2008, dari BBP Mektan. Data mesin dan simulasi, perhitungan, dan hasil data dampaknya dapat dilihat di Lampiran 11. Emisi dari pemakaian solar stationary
combustion dihitung berdasarkan faktor emisi yang ada di Lampiran 2.
8. Pengepresan: tepung biji dan tepung kernel
Data simulasi untuk ekstraksi minyak dari tepung biji dan tepung kernel jarak pagar berasal dari penelitian Situmorang 2009. Sebelum dipres bahan terlebih dulu dipanaskan
preheating pada suhu 60
o
C dan selama 10 menit kondisi optimal. Preheater yang digunakan adalah pemanas tipe spiral bersumber energi listrik. Pengepresan dilakukan
dengan pengepres tipe kempa dengan kapasitas asumsi 79 kgjam. Emisi dari pemakaian energi listrik dan solar stationary combustion dihitung berdasarkan faktor emisi yang ada di
Lampiran 2. Data spesifikasi alat, data simulasi, perhitungan dan hasilnya terdapat pada Lampiran 12.
9. Pemanfaatan waste
Waste yang akan dimanfaatkan untuk bahan bakar bervariasi tergantung simulasi proses yang dilakukan. Untuk pengepresan biji utuh dan tepung biji, waste-nya berupa seed
cake. Jika yang diekstraksi minyaknya adalah tepung kernel, maka waste-nya ada 2 macam, yaitu cangkang biji hasil decorticating dan kernel cake. Emisi pembakarannya dihitung
berdasarkan faktor emisi pembakaran biomassa umum IPCC, 1997 dan IPCC, 2007 di Lampiran 2.
C. Dampak Lingkungan dari Proses Produksi Minyak Jarak Pagar Mentah