Definisi dan tahapan LCA

8 Gambar 5. Proses produksi minyak jarak pagar mentah

B. Life Cycle Assessment LCA

1. Definisi dan tahapan LCA

Life Cycle Assessment LCA adalah suatu metodologi analisis lingkungan yang, sebagaimana yang didefinisikan dalam perangkat ISO 14040-14044, dapat mengidentifikasi dan mengkuantifikasi potensi pengaruh-pengaruh lingkungan dalam daur suatu produk, mulai dari bahan mentahnya, proses produksi, penggunaan, hingga waste disposal from cradle to grave. Perkiraan dampak lingkungan ini dapat dilakukan untuk skala global maupun lokal. Dengan LCA, dapat ditentukan tahapan kunci dari suatu proses, dampak yang paling signifikan, kontributor utama, dan metode ilmiah yang paling tepat untuk menkomparasi berbagai alternatif produk atau proses, yang paling ramah lingkungan. LCA biasanya digunakan untuk menganalisis beberapa kategori efek ke lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca dan kontribusinya ke pemanasan global. Nilai emisi gas-gas rumah kaca seperti CO 2 , CH 4 and N 2 O dikonversi ke nilai emisi CO 2 berdasarkan nilai global Transportasi Buah Pengupasan Buah Pengepresan Pengeringan Biji Decorticating Transportasi Buah Grinding Buah Jarak Pagar Minyak Jarak Pagar Energi Waste 9 warming potentials GWP dalam assessment report yang dikeluarkan Intergovernmental Panel on Climate Change Forster et al., 2007, dalam Ndong, et al., 2009. LCA terdiri atas 4 tahap. Yang pertama yaitu pendefinisian tujuan dan batasan LCA. Penentuan cakupan LCA bertujuan memfokuskan studi dan memperdalam analisis. Tahap ke-2 adalah pembuatan Life Cycle Inventory LCI, dimana variabel-variabel input-output energi, materi, dan kontaminan sistem ditentukan nilainya dan hubungannya dibuat dalam skema. Tahap ke-3 adalah evaluasi dampak lingkungannya, yaitu penentuan dampak spesifik apa yang hendak dicari dan dianalisis. Tahap terakhir adalah interpretasi hasil analisisnya ISO 14040, dalam Ndong, et al., 2009 dan Azapagic, 2006. Gambar 6. Tahapan-tahapan Life Cycle Assessment dalam ISO 14040-14043 Proses yang dikerjakan dan hasil dari suatu LCA sangat ditentukan oleh obyek dan jangkauan LCA tersebut Azapagic, 2006. Evaluasi from cradle to grave pada kenyataannya hal ini sulit dilakukan dalam satu studi sehingga yang lebih mungkin adalah memilih bagian dari proses keseluruhan, dari dan sampai mana proses tersebut akan dievaluasi. Evaluasi dampak lingkungan atau Life Cycle Impact Assessmetn LCIA bertujuan untuk mengkonversi beban lingkungan yang dihitung di LCI menjadi potensi dampak lingkungan berdasarkan kategori-kategori. Ada 3 tahap dalam LCIA, yaitu : a. pemilihan kategori dampak, indikator kategori dan modelnya. b. klasifikasi beban lingkungan ke dalam beberapa kategori dampak lingkungan yang berpengaruh para kesehatan manusia, ekologi, dan penurunan sumber daya alam. c. karakterisasi, dimana dilakukan kuantifikasi dari dampak yang telah diidentifikasi. Pendefinisian tujuan dan batasan  Fungsi dan definisi sistem  Deskripsi dan persyaratan data  Metodologi  Asumsi Analisis inventori  Pengoleksian data  Kalkulasi  Validasi data  Alokasi Impact Assessment  Pemilihan kategori, indikator kategori, dan model  Klasifikasi hasil analisis LCI  Kalkulasi dan karakterisasi hasil  Pembobotan Interpretasi Identifikasi permasalahan penting Evaluasi dengan pengecekan kelengkapan, analisis sensitivitas, pengecekan konsistensi, dan lainnya Kesimpulan Rekomendasi Laporan 10 Metode LCIA secara umum dibagi ke dalam dua grup. Yang pertama adalah metode yang berorientasi pada masalah problem-oriented method, yang titik beratnya berada pada hubungan antara tahap LCI dan LCIA, yaitu bagaimana beban-beban lingkungan akan berkontribusi pada dampak-dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan, sebelum nantinya memberi efek pada keberlangsungan hidup ekosistem midpoint damage. Contoh problem- oriented method adalah CML Baseline. Metode ke-2 berorientasi pada kerugian yang ditimbulkan damage-oriented method. Titik beratnya ada pada endpoint damage atau kerusakan akhir yang disebabkan oleh beban dan dampak lingkungan. Damage-oriented method yang umum digunakan antara lain EPS 2000 Steen,1999 dan Eco-Indicator 99 Goedkoop dan Spriensm, 2001 dan Doka, 2007. Pada tahap terakhir LCA yaitu interpretasi, hasil pengolahan data dianalisis, diambil kesimpulan, dijelaskan batasannya, dan kemudian dijadikan dasar rekomendasi untuk evaluasi ulang sistem, pengembangan sistem, dan inovasi. Ketergantungan LCA terhadap ketersediaan dan reliabilitas data mengharuskan dilakukannya analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas dapat mengidentifikasi efek dari keragaman data, ketidakpastian, dan selisih data hasil akhir, dan kemudian menentukan reliabilitas hasil akhir dari studi yang dilakukan.

2. Pembuatan inventori data Life Cycle Inventory