Ekstraksi minyak Jarak Pagar Jatropha curcas Linn.

7

5. Ekstraksi minyak

Ekstraksi minyak jarak dapat dilakukan secara mekanik dan secawa kimiawi. Pengepresan mekanik dilakukan dengan cara memberikan perlakukan fisik berupa penekanan kepada bahan dengan tujuan mengeluarkan kandungan minyak di dalamnya. Alat pengepres mekanis untuk biji-bijian yang sudah ada sampai saat ini ada 2 macam, yaitu pengepres tipe kempa dan pengepres tipe ulir. Pada pengepresan dengan pengepres tipe kempa bahan dikempa ditekan oleh suatu bidang kempa. Kelemahannya adalah pengepresan tipe kempa pemasukan bahannya tidak kontinyu batch. Pada pengepresan tipe ulir bahan ditekan oleh dinding-dinding pada ulir yang terus berputar. Pengepresan tipe ulir merupakan teknologi yang banyak diterapkan di industri karena bersifat kontinyu dan tidak memerlukan perlakuan pendahuluan Situmorang, 2009. Ekstraksi secara kimiawi dapat memberikan hasil yang lebih banyak daripada pengepresan mekanik. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang dipakai dapat membebaskan minyak terikat yang tidak dapat dipisahkan dari bahan secara mekanis. Larutan yang biasa dipakai adalah larutan solvent. Metode kimiawi lainnya antara lain pemisahan tiga fase suspensi dengan bantuan enzim Shah, Sharma, dan Gupta, 2003, dan aqueous enzymatic oil extraction Shah, Sharma, dan Gupta, 2004. Metode kimiawi jarang digunakan pada proses industri karena biaya bahannya tinggi. Solusi yang masih lebih baik adalah ekstraksi secara mekanik yang dilanjutkan dengan ekstraksi kimiawi. Seluruh bagian buah jarak mengandung minyak, namun yang akan dipres minyaknya adalah bagian biji. Proses pascapanen untuk ekstraksi minyak dimulai dengan memisahkan biji dari daging buah. Biji jarak dapat dipres dengan atau tanpa lebih dulu dikeringkan. Kadar minyak biji bervariasi berdasarkan tingkat kematangan buahnya. Silip 2011 mengatakan bahwa yang paling tinggi rendemen minyaknya adalah biji yang sudah dikeringkan. Rendemen minyak hasil ekstraksi dapat ditingkatkan dengan cara mengubah bentuk bahan yang akan dipres menjadi tepung. Situmorang 2009 mendapatkan hasil rendemen pengepresan rata-rata dengan pengepres model kempa sebesar 25.48 untuk tepung biji dan 41.23 untuk tepung kernel. Rendemen ini lebih besar dari rendemen bahan utuh, yaitu 20.45 untuk biji utuh dan 36.08 untuk kernel. Kernel dan cangkang biji dipisahkan dengan decorticator. 8 Gambar 5. Proses produksi minyak jarak pagar mentah

B. Life Cycle Assessment LCA