tanah. Dalam usaha pertanian yang berkelanjutan, usaha mempertahankan bahan organik tanah merupakan salah satu kunci keberhasilan Handayanto, 1995.
Tidak hanya kuantitas, kualitas bahan organik juga mempengaruhi laju pertumbuhan cacing tanah Martin, 1992. Meningkatnya laju pertumbuhan cacing
tanah diduga berhubungan dengan N yang dapat diasimilasi dari bahan tanaman. Dalam hal ini leguminosa memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rumput Abbott, 1981 dan Martin, 1992.
Serasah daun-daunan juga diangggap sebagai sumber bahan organik yang paling baik bagi cacing tanah karena relatif tinggi kandungan karbohidrat yang dapat
diasimilasi dan rendah lignoselulosanya. Serasah tua lebih cepat didekomposisi namun kualitas nutrisinya lebih rendah daripada serasah segar.
Selain itu, tumbuhan berfungsi sebagai penutup tanah yang menjaga kelembaban sehingga proses dekomposisi berlanjut lebih cepat untuk menyediakan
unsur hara bagi tumbuhan dan tanaman. Di sini, siklus hara berlangsung sempurna, guguran yang jatuh sebagai serasah akan dikembalikan lagi ke pohon dalam bentuk
unsur hara yang seperti diketahui telah diuraikan bakteri Miranto, 2000. Kondisi demikian menjadikan ekosistem menjadi lebih tertutup, sehingga membuat keadaan
menjadi lebih baik dalam pemeliharaan hara tanah dan kesuburan untuk dapat meningkatkan sistem produktivitas bagi tanaman pokok pada waktu dan rotasi dalam
giliran berikutnya.
2.7 Tanah
Tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami proses pelapukan akibat pengaruh iklim terutama faktor curah
hujan, suhu dan pengaruh aktivitas organisme hidup termasuk vegetasi, organisme manusia pada suatu topografi atau relief tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
Menurut Hardjowigeno 2003 tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya
yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi perkembangan akar tanaman. Sebagai benda alam, tanah merupakan sistem tiga fase yang selalu berada dalam
keseimbangan dinamis. Ketiga fase tersebut adalah fase padat, fase cair dan fase gas, merupakan sistem yang selalu berubah tetapi selalu berada dalam keadaan seimbang.
Pada keadaan kering, misalnya rongga yang ditempati udara tanah lebih banyak dibandingkan rongga yang ditempati cairan. Jika tanah tersebut basah baik terjadi
akibat pengairan atau hujan, maka rongga yang berisi udara berkurang dan rongga yang berisi cairan bertambah. Jika tanah digemburkan, misalnya dengan pengolahan
tanah, maka bagian relatif yang terisi oleh udara bertambah, dan bagian relatif padatan berkurang. Sebaliknya, jika tanah dipadatkan, bagian relatif padatan
bertambah, dan bagian relatif udara berkurang.
Menurut Soepardi 1983, tanah tersusun dari empat bahan utama yaitu : bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut
jumlahnya masing-masing berbeda untuk setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan tanah. Pada tanah lapisan atas yang baik untuk pertumbuhan tanaman lahan kering
bukan sawah umumnya mengandung 45 volume bahan mineral, 5 bahan organik, 20-30 udara, 20-30 air. Bahan mineral dalam tanah berasal dari
pelapukan batu-batuan. Oleh karena itu susunan mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan susunan mineral batu-batuan yang dilapuk. Bahan mineral di dalam
taah terdapat dalam berbagai ukuran yaitu : pasir 2mm – 50 µ, debu 50 µ – 2 µ dan liat 2 µ. Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm terdiri dari kerikil, kerakal
atau batu. Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5 tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali.
Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah: sebagai granulator, yaitu memperbaiki
struktur tanah, sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain, menambah kemampuan tanah untuk menahan air, menambah kemampuan tanah untuk menahan
unsur-unsur hara KTK tanah menjadi tinggi, sumber energi bagi mikroorganisme. Air terdapat di dalam tanah karena ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori di dalam tanah kurang lebih 50 dari volume
tanah, sedangkan jumlah air dan udara di dalam tanah berubah-ubah. Kelebihan dan kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Adapun kegunaan air bagi
pertumbuhan tanaman adalah : 1. Sebagai unsur hara tanaman. Tanaman memerlukan air dari tanah dan CO
2
2. Sebagai pelarut unsur hara. Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar tanaman dari larutan tersebut.
dari udara untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis.
3. Sebagai bagian dari sel-sel tanaman. Air merupakan bagian dari protoplasma. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi,kohesi, dan
gravitasi. Istilah tanah memang mempunyai pengertian yang luas dan arti yang sesuai
dengan peruntukkannya. Dalam bidang pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan