Tanah Earthworm as Bioindicator for Soil Fertility within Land Cover Types in Bogor Dramaga
bukan sawah umumnya mengandung 45 volume bahan mineral, 5 bahan organik, 20-30 udara, 20-30 air. Bahan mineral dalam tanah berasal dari
pelapukan batu-batuan. Oleh karena itu susunan mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan susunan mineral batu-batuan yang dilapuk. Bahan mineral di dalam
taah terdapat dalam berbagai ukuran yaitu : pasir 2mm – 50 µ, debu 50 µ – 2 µ dan liat 2 µ. Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm terdiri dari kerikil, kerakal
atau batu. Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5 tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali.
Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah: sebagai granulator, yaitu memperbaiki
struktur tanah, sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain, menambah kemampuan tanah untuk menahan air, menambah kemampuan tanah untuk menahan
unsur-unsur hara KTK tanah menjadi tinggi, sumber energi bagi mikroorganisme. Air terdapat di dalam tanah karena ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori di dalam tanah kurang lebih 50 dari volume
tanah, sedangkan jumlah air dan udara di dalam tanah berubah-ubah. Kelebihan dan kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Adapun kegunaan air bagi
pertumbuhan tanaman adalah : 1. Sebagai unsur hara tanaman. Tanaman memerlukan air dari tanah dan CO
2
2. Sebagai pelarut unsur hara. Unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar tanaman dari larutan tersebut.
dari udara untuk membentuk gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis.
3. Sebagai bagian dari sel-sel tanaman. Air merupakan bagian dari protoplasma. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi,kohesi, dan
gravitasi. Istilah tanah memang mempunyai pengertian yang luas dan arti yang sesuai
dengan peruntukkannya. Dalam bidang pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan
bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dari organism vegetasi atau hewan yang hidup diatasnya atau didalamnya. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan
oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Dalam pengertian ini ada dua variabel yang membedakan pengertian tanah di bidang pertanian dengan bidang
lainnya, yaitu kedalaman tanah dan ukuran partikelnya. Kedalaman tanah dalam pengertian pertanian dibatasi pada bagian atas kulit bumi yang telah mengalami
pelapukan atau adanya aktivitas biologi. Jika bagian yang telah mengalami pelapukan adalah dangkal, maka bagian tersebutlah dipakai sebagai batas kedalaman tanah.
Sebaliknya, jika bagian yang telah mengalami pelapukan sangat dalam 4-6 m, maka tidak semua bahan lapuk tersebut disebut tanah, melainkan sampai kedalaman tempat
terdapat aktivitas biologi. Pada umumnya, pembahasan tanah dalam bidang pertanian dibatasi pada kedalaman sekitar 2 m. Kedalaman ini jauh berbeda dengan kedalaman
tanah di bidang keteknikan yang dapat mencapai puluhan meter. Berkaitan dengan ukuran partikelnya, para pakar pertanian membatasi tanah pada partikel berukuran
0,02 – 2 mm, dibandingkan dengan pakar keteknikan yang juga tertarik pada ukuran yang lebih besar dari 2 mm seperti kerikil bahkan batu Foth, 1990.
Lapisan tanah bagian atas pada umumnya mengandung bahan organik yang lebih tinggi dibandingkan lapisan tanah dibawahnya. Karena akumulasi bahan
organik inilah maka lapisan tanah tersebut berwarna gelap dan merupakan lapisan tanah yang subur sehingga merupakan bagian tanah yang sangat penting dalam
mendukung pertumbuhan tanaman. Lapisan tanah ini disebut lapisan tanah atas top soil atau disebut pula sebagai lapisan olah, dan mempunyai kedalaman sekitar 20
cm. Lapisan tanah dibawahnya, yang disebut lapisan tanah bawah sub soil berwarna lebih terang dan bersifat relatif kurang subur. Hal ini bukan berarti bahwa lapisan
tanah bawah tidak penting perannya bagi produktivitas tanah, karena walaupun mungkin akar tanaman tidak dapat mencapai lapisan tanah bawah, permeabilitas dan
sifat-sifat kimia lapisan tanah bawah akan sangat berpengaruh terhadap lapisan tanah atas dalam peranannya sebagai media tumbuh tanaman.