4.2 Bahan dan Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan pembuatan unit sampling GPS, kompas, patok, tali rapia, dan parang, phiband digunakan untuk
mengukur diameter pohon, cangkul, sekop, meteran 50 meter, kamera, buku lapangan, ember dan alat tulis. Adapun bahan utama yang akan digunakan adalah
cacing tanah dewasa yang dikumpulkan dalam keadaan hidup, dan sampel tanah yang diambil setiap tipe tutupan lahan.
4.3 Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi lapangan, wawancara dan survai. Jenis dan sumber data berdasarkan tujuan
penelitian disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Metode pengumpulan data
Tujuan Penelitian Jenis dan
Sumber Data Teknik
Pengumpulan Data Teknik
Analisis Data
Output yang Diharapkan
1. Mengetahui jenis tipe
tutupan lahan di Dramaga.
2. Mengidentifikasi dan
menganalisis jenis tumbuhan pada
berbagai tipe tutupan lahan.
3. Menganalisis
kesuburan tanah dan sejarah pengelolaan
pada berbagai tipe tutupan lahan
4. Mengidentifikasi dan
menduga kelimpahan jenis cacing tanah
Studi literatur dan data
sekunder Data primer
Data primer Data primer
- Studi literatur,
survai vegetasi dan observasi lapangan
Studi literatur, survai jenis tanah
dan observasi lapangan
Studi literatur, survai kelimpahan
cacing tanah dan observasi lapangan
Deskriptif kualitatif
Deskriptif kualitatif
dan kuantitatif
Deskriptif kualitatif
dan kuantitatif
Deskriptif kualitatif
dan kuantitatif
Peta tutupan lahan di Dramaga
Jenis-jenis tumbuhan dominan pada setiap
tipe tutupan lahan.
Jenis dan kesuburan tanah pada setiap tipe
tutupan lahan berikut sejarah pengelolaannya
Jenis dan kelimpahan cacing
tanah pada
setiap tipe tutupan lahan
4.4 Rancangan Sampling
Rancangan sampling dalam penelitian ini menggunakan two stage sampling. Unit sampling primer berupa kuadrat berukuran 20 m x 20 m sebanyak tiga unit per
tipe tutupan lahan untuk risalah tumbuhan tingkat pohon. Adapun untuk risalah tingkat permudaan dibuat kuadrat berukuran lebih kecil
sebanyak tiga unit kuadrat masing-masing berukuran 2 m x 2 m untuk semai, 5 m x 5 m untuk pancang dan 10 m x 10 m untuk tiang di dalam setiap unit sampling primer.
Sedangkan untuk kepentingan risalah cacing tanah dibuat unit sampling sekunder berukuran 1 m x 1 m sebanyak satu unit per unit sampling primer dan untuk
mengumpulkan cacing tanah dilakukan penggalian tanah dengan kedalaman sekitar 30 cm. Unit sampling untuk vegetasi dan cacing tanah dapat dilihat pada Gambar 4.2.
20 m 20 m
20 m 20 m
20 m
Gambar 4.2 Unit sampling untuk risalah tumbuhan a dan cacing tanah b
4.5 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini identifikasi atau penafsiran tipe tutupan lahan dilakukan dengan menggunakan software ArcGIS 9 terhadap citra landsat tahun 2012. Adapun
analisis data vegetasi kerapatan, frekuensi, dominansi, indeks nilai penting menggunakan analisis vegetasi Misra, 1974 dan keanekaragaman jenisnya dianalisis
menurut rumus Shannon–Wiener Krebs, 1978, tingkat kesuburan tanah berdasarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian tahun 2005,
dan pendugaan kelimpahan cacing tanah di setiap tipe tutupan lahan digunakan prosedur perhitungan menurut two stage sampling design. Adapun rumus Shannon–
Wiener Krebs, 1978 sebagai berikut:
H’
= − � �
�� �
log
�� �
� Keterangan :
H’= Indeks keanekaragaman jenis N = Jumlah kerapatan individu seluruh jenis
ni = Jumlah kerapatan individu suatu jenis
Adapun kategori penilaian indeks keanekaragaman jenis Krebs,1978 adalah sebagai berikut:
a. H’2
: rendah, b.
H’ = 2-3 : sedang c.
H’4 : tinggi
10 m 10 m
5 m 5 m
2 m 2 m
1m 1m
b a