Kelembaban mempunyai peranan yang sangat penting didalam mendeteksi keaktifan cacing tanah, karena hal ini berhubungan dengan struktur fisik dan proses
kehidupan cacing tanah yang serupa dengan hewan perairan dibandingkan dengan hewan terrestrial. Cacing tanah mengandung air sebanyak 70 – 95 dari bobot
hidupnya, kehilangan air merupakan masalah utama cacing tanah untuk dapat mempertahankan fungsi-fungsi tubuhnya untuk bekerja secara normal. Cacing tanah
sangat sensitif terhadap konsentrasi hidrogen, sehingga pH tanah merupakan faktor pembatas distribusi, jumlah, dam spesies cacing tanah. pH yang terlalu asam akan
menyebabkan dormasi atau diapauses dan pada saat tersebut cacing tanah tidak dapat melakukan fungsinya untuk memperbaiki struktur tanah dan tidak dapat berproduksi,
akhirnya cacing tanah akan mengalami kematian. pH yang terlalu asam juga menyebabkan keracunan, mengakibatkan konvulsi, paralisis dan akhirnya mengalami
kematian Minnich, 1977.
Edwards dan Lofty 1977, melaporkan hasil penelitian pada beberapa jenis tanah terhadap populasi cacing tanah yakni populasi cacing tanah lebih tinggi pada
tanah yang kandungan liatnya rendah dan sedang, dibandingkan dengan jenis tanah yang kandungan liatnya tinggi atau tanah yang pasirnya tinggi dan tanah aluvial. Lee
1985 mengemukakan bahwa pada tanah yang berstruktur kasar, kandungan liatnya tinggi dan daerah-daerah yang bercurahan hujan yang tinggi jarang dijumpai cacing
tanah, karena cacing tanah menghendaki tekstur tanah yang tidak kasar dan kandungan liatnya rendah.
Menurut Gaddie dan Douglas 1975 pada tubuh cacing tanah, terutama bagian ujung depan anterior, terdapat banyak sel yang peka terhadap cahaya. Oleh
karena itu, semua kegiatan seperti mencari makan dan kawin dilakukan pada malam hari, sedangkan siang hari cacing tanah bergerak di bawah permukaan tanah.
Tabel 5.1.3 Analisis cacing tanah berdasarkan tipe tutupan lahan
No. Tipe Tutupan
Lahan Jenis Cacing Tanah
K indha
A Tanah Kosong
- B
Rumput-rumputan - C
Semak Belukar Pheretima aspergillum
18,75 D
Hutan Tanaman Pheretima aspergillum
231,25 E
Hutan Campuran Pheretima aspergillum
512,5
Gambar 5.1.2 Cacing tanah Pheretima aspergillum a = foto cacing hidup dan b = foto letak klitelium
a
b
5.1.5 Jenis dan Kesuburan Tanah
Hasil analisis tanah yang diambil dari lokasi penelitian mengindikasikan bahwa jenis tanah pada kelima tipe tutupan lahan adalah latosol merah kecoklatan.
Tanah latosol adalah tanah bersolum dalam, mengalami pencucian dan pelapukan lanjut, berbatas horizon baur, kandungan mineral primer dan unsur hara rendah,
konsistensi gembur dengan stabilitas agregat kuat dan terjadi penumpukan relatif seskuioksida di dalam tanah akibat pencucian silikat. Warna tanah merah, coklat
kemerahan, coklat, coklat kekuningan atau kuning tergantung bahan induk. Jenis tanah latosol memiliki sifat tanah yang baik yaitu tekstur liat berdebu hingga lempung
berliat, struktur granular dan remah, kedalaman efektif 90 cm dan tahan terhadap erosi, serta sifat kimia tanah pada dasarnya tergolong baik. Adanya perkembangan
jenis batuan induk membentuk karakteristik tanah yang ada diatasnya. Faktor yang secara langsung mempengaruhi tumbuhan hutan adalah tekstur atau susunan tanah,
air tanah, temperatur tanah dan unsur-unsusr hara yang terkandung di dalam tanah. Efek dari faktor ini dapat dilihat dari perbedaan tumbuhan yang tumbuh diatasnya.
Hasil analisis kondisi fisik dan kimia tanah di lokasi penelitian disajikan pada Tabel 5.1.4.
Tabel 5.1.4 Sifat fisik-kimia tanah pada setiap tipe tutupan lahan
No. Tipe
Tutupan Lahan
Fisik Kimia
Tekstur pH
C organic
N CN
P K
Mg Ca KTK
KB Pasir
Debu Liat
mg 100g
cmol kg
cmol kg
cmol kg
cmol kg
cmol kg
1 Tanah Kosong
12 54
34 4,0
1,8 0,17
11 40
0,05 0,16
0,68 10,38 10
2 Rumput- rumputan
6 50
44 3,9
2,45 0,23
11 55
0,09 0,25
0,95 13,51 10
3 Semak Belukar
4 61
35 4,4
2,07 0,21
10 45
0,11 1,39
4,03 12,95 43
4 Hutan Tanaman
17 50
33 5,0
2,43 0,21
12 104
0,42 2,33 10,15 10,21 100
5 Hutan Campuran
10 44
46 5,4
3,9 0,41
10 90
0,33 2,01 12,52 16,11
92
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen antara fraksi- fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas,
permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis tertentu Hakim, 1986. Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai
golongan besar, partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan relatif suatu fraksi liat, debu dan pasir. Tekstur dapat menentukan tata air dalam tanah
berupa kecepatan infiltrasinya, penetrasi serta kemampuan mengikat air Kartosapoetra, 1988.
Tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya serap air, ketersediaan air di dalam tanah, besar aerasi, infiltrasi dan laju pergerakan air
perkolasi. Dengan demikian maka secara tidak langsung tekstur tanah juga dapat mempengaruhi perkembangan perakaran dan pertumbuhan tanaman serta efisien
dalam pemupukan. Tekstur dapat ditentukan dengan metode, yaitu dengan metode pipet dan metode hydrometer, kedua metode tersebut ditentukan berdasarkan
perbedaan kecepatan air partikel di dalam air Hakim et al, 1986. Tanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian butir tanah yang berukuran lebih
dari 2 mm disebut bahan kasar tanah seperti kerikil, koral sampai batu. Bagian butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan halus tanah. Bahan halus tanah
dibedakan menjadi: 1pasir, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm sampai dengan 2 mm.
2debu, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan 0,050 mm. 3liat, yaitu butir tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm.
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus
kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat. Menurut Hardjowigeno 1992 tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya
tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 14 klas tekstur, dapat dilihat pada Tabel 5.1.5.
Tabel 5.1.5 Jenis tekstur tanah
Jenis Tanah Klas Tekstur
Kasar Pasir
Pasir berlempung Agak kasar
Lempung berpasir Lempung berpasir halus
Sedang Lempung berpasir sangat
halus Lempung
Lempung berdebu Debu
Agak halus Lempung liat
Lempung liat berpasir Lempung liat berdebu
Halus Liat berpasir
Liat berdebu Liat
Tabel 5.1.6 Tekstur tanah pada tipe tutupan lahan No.
Tipe tutupan lahan Tekstur tanah
1. 2.
3. 4.
5. Tanah kosong
Rumput-rumputan Semak belukar
Hutan tanaman Hutan campuran
Lempung liat berdebu Liat berdebu
Liat berdebu Lempung liat berdebu
Liat berdebu
Berdasarkan segitiga tekstur tanah didapatkan tekstur tanah yang sama pada tipe tutupan lahan tanah kosong dan hutan tanaman yaitu lempung liat berdebu.