26 Data sekunder merupakan data pendukung yang tidak langsung ditemukan
oleh peneliti, data ini akan diperoleh melalui studi literatur dan penelusuran dari berbagai literatur yang ada di perusahaan, Badan Pusat Statistik, Dinas
Hortikultura Departemen Pertanian, Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, website internet, buku-buku dan jurnal yang terkait.
4.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu disesuaikan dengan subjek yang akan dicari informasinya. Bentuk-bentuk
teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Wawancara dan diskusi yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya terjadi memeriksa kebenaran. Namun wawancara juga diperlukan untuk menggali informasi yang lebih mendalam.
Teknik pengumpulan data ini banyak dilakukan di lingkungan Perusahaan, mulai dari pemilik perusahaan, karyawan, dan para konsumen.
2. Observasi atau pengamatan yang akan dilakukan untuk penggalian informasi
dengan melihat secara langsung suatu proses atau kegiatan yang sulit dijelaskan dengan teknik wawancara. Observasi juga dibutuhkan untuk
melihat lebih detil dan spesifik tahapan penjualan sayuran organik di Pinewood Organic Farm.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengkajian dan pembahasan dalam penelitian ini dilakukan dengan pengolahan data dan informasi berupa data primer dan sekunder. Data ini diolah
dan dianalisis melalui beberapa metode pengolahan data yang dikelompokkan ke dalam dua jenis metode yaitu: metode analisis deskriptif kualitatif dan metode
analisis risiko kuantitatif.
4.4.1 Analisis Deskriptif
Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan keadaan umum perusahaan dan manajemen
risiko yang diterapkan oleh perusahaan. analisis ini juga digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap terkait proses penetapan kebijakan produksi
Pinewood Organic Farm. Efektif atau tidaknya pola manajemen risiko perusahaan
27 juga merupakan bidang yang dikaji dengan analisis deskriptif ini. Harapannya
ialah dengan adanya analisis deskriptif ini dapat membantu melengkapi analisis risiko yang bersifat kuantitatif. Metode analisis deskriptif akan dilakukan dengan
cara observasi, wawancara dan diskusi dengan manajer produksi.
4.4.2 Analisis Risiko
Analisis risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran untuk menilai penyimpangan. Penyimpangan dalam hal ini diartikan sebagai selisih
antara target atau harapan perusahaan dengan realita yang diterima. Bentuk- bentuk alat ukur yang digunakan adalah instrumen dasar dalam ilmu statistik
yaitu: ragam variance, simpangan baku standard deviation, dan koefisien variasi coefficient variation. Ukuran-ukuran simpangan ini juga dibantu oleh alat
ukur lainnya yaitu perhitungan peluang dan expected return.
4.4.2.1 Analisis Risiko Tunggal
Menurut Darmawi 2010, dari sudut pandang empiris maka probabilitas dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka panjang yang
dinyatakan dalam persentase. Dalam perhitungan nilai risiko nilai peluang menjadi sangat penting karena akan sangat menentukan nilai dan besaran risiko
yang dihadapi perusahaan. Probabilitas adalah nilai atau angka yang terletak antara 0 dan 1 yang diberikan kepada masing-masing kejadian. Apabila nilai suatu
peluang adalah satu, maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Berarti peristiwa yang diperkirakan pasti terjadi.
Peluang dari suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur berdasarkan pada pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan
usaha sayuran organik. Total peluang dari beberapa kejadian berjumlah satu. Pengukuran peluang P diperoleh dari frekuensi kejadian pada setiap kondisi
yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut Darmawi 2010:
Keterangan: f
= Frekuensi kejadian atau banyaknya observasi T
= Periode waktu proses produksi 10 Periode
28 Penelitian ini mempunyai nilai peluang yang sama, dengan nilai n
frekuensi kejadian atau banyaknya observasi sebanyak 10. Asumsinya bahwa setiap kejadian atau setiap periode produksi memiliki peluang yang sama untuk
mengalami risiko. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat
dilakukan dengan menggunakan Expected return. Expected return adalah jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi dari peluang masing-masing dari suatu
kejadian. Rumus Expected return dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995:
P
i
menunjukkan nilai peluang dari suatu kejadian di masing-masing kondisi. Peluang dari setiap kejadian diasumsikan relatif sama karena data yang
tersedia dari setiap kejadian sulit dinilai mana peluang yang paling tinggi atau rendah. Nilai peluang dihitung dengan cara yaitu satu dibagi dengan total periode
waktu produksi, sehingga nilai expected return-nya merupakan nilai rata-rata dari total nilai produktivitas atau pendapatan tersebut.
Dimana : E R
ij
= Expected return R
i
= Return Produktivitas n
= Jumlah kejadian = 10 i
= Kejadian 1,2,3…., 10 j
= Usaha sayuran organik 1 = Brokoli, 2 = Bayam hijau, 3 = Tomat, 4 = Wortel
Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi. Menurut Elton dan Gruber 1995, terdapat beberapa ukuran risiko
diantaranya sebagai berikut:
a. Ragam Variance