28 Penelitian ini mempunyai nilai peluang yang sama, dengan nilai n
frekuensi kejadian atau banyaknya observasi sebanyak 10. Asumsinya bahwa setiap kejadian atau setiap periode produksi memiliki peluang yang sama untuk
mengalami risiko. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat
dilakukan dengan menggunakan Expected return. Expected return adalah jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi dari peluang masing-masing dari suatu
kejadian. Rumus Expected return dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995:
P
i
menunjukkan nilai peluang dari suatu kejadian di masing-masing kondisi. Peluang dari setiap kejadian diasumsikan relatif sama karena data yang
tersedia dari setiap kejadian sulit dinilai mana peluang yang paling tinggi atau rendah. Nilai peluang dihitung dengan cara yaitu satu dibagi dengan total periode
waktu produksi, sehingga nilai expected return-nya merupakan nilai rata-rata dari total nilai produktivitas atau pendapatan tersebut.
Dimana : E R
ij
= Expected return R
i
= Return Produktivitas n
= Jumlah kejadian = 10 i
= Kejadian 1,2,3…., 10 j
= Usaha sayuran organik 1 = Brokoli, 2 = Bayam hijau, 3 = Tomat, 4 = Wortel
Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi. Menurut Elton dan Gruber 1995, terdapat beberapa ukuran risiko
diantaranya sebagai berikut:
a. Ragam Variance
Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian.
Nilai variance dapat dituliskan dengan rumusan pengukuran sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995:
29 Keterangan:
σ
i 2
= Variance dari return masing-masing komoditi Pij
= Peluang dari suatu kejadian Rij
= Return Nilai Penjualan ERi
= Expected return dari masing-masing komoditi Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance
maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.
b. Simpangan Baku Standard deviation
Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Risiko dalam penelitian ini berarti besarnya fluktuasi nilai penjualan, sehingga semakin
kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Secara matematis pengukuran standard deviation dapat dituliskan
sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995 :
Keterangan: σ
i 2
= Variance σ
i
= Standard deviation Makna dari ukuran standard deviation seperti halnya variance, yaitu semakin
kecil nilai standard deviation, maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha.
c. Koefisien Variasi
Coefficient variation
Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan atau ekspektasi return expected return. Semakin kecil nilai
coefficient variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Pengukuran coefficient variation sebagai berikut Elton dan Gruber 1995:
30 Keterangan :
CV = Coefficient variation dari masing-masing komoditi σ
i
= Standard deviation dari masing-masing komoditi ERij = Expected return dari masing-masing komoditi
Variance dan standart deviation merupakan ukuran absolute dan tidak mempertimbangkan risiko dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan.
Untuk mempertimbangkan aset dengan return yang diharapkan berbeda, pelaku bisnis dapat menggunakan coefficient variation. Coefficient variation merupakan
salah satu alternatif dari berbagai kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi dari setiap kegiatan usaha untuk setiap return yang diperoleh.
4.4.2.2 Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Diversifikasi
Kegiatan usaha diversifikasi juga tisak terlepas dari risiko usaha seperti halnya kegiatan usaha spesialisasi. Risiko yang dihadapi disebut dengan risiko
portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha. Diversifikasi yang dilakukan
pada perusahaan adalah dalam melakukan pola tanam tumpangsari. Komoditi yang dianalisis dalam kegiatan diversifikasi adalah kombinasi dua, tiga dan empat
komoditi. Fraksi portofolio atau bobot komoditi yang diperoleh pada masing-masing
komoditi ditentukan dari perbandingan luas lahan komoditi dengan total luas lahan yang diusahakan pada kegiatan portofolio tersebut. Total bobot dari
beberapa kegiatan portofolio berjumlah satu. Cara menghitung bobot portofolio
pada kombinasi dua komoditi sebagai berikut: W
2
i = W
2
j = Keterangan : W
2
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
2
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j i
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel j
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel
31 Cara menghitung bobot portofolio pada kombinasi tiga komoditi sebagai berikut:
W
3
i = W
3
j = W
3
k = Keterangan : W
3
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
3
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j W
3
k = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi k i
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel j
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel k
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel Cara menghitung bobot portofolio pada kombinasi empat komoditi sebagai
berikut: W
4
i = W
4
i = W
4
i = W
4
i = Keterangan : W
4
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
4
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j W
4
k = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi k W
4
l = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi l i
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel j
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel k
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel l
= Komoditi sayuran brokolitomatbayam hijauwortel Total luas lahan untuk keempat komoditas tersebut adalah 3.760 m
2
. Lahan untuk komoditas brokoli, tomat, bayam hijau, dan wortel secara berurutan
adalah 1.750 m
2
, 455 m
2
, 1085 m
2
, dan 470 m
2
. Adapun nilai fraksi untuk setiap gabungan komoditas dapat dilihat pada Tabel 5.
32
Tabel 4 . Nilai Fraksi untuk Setiap Gabungan Komoditas
No Kombinasi
Fraksi m
2
B t
bh W
1 b+t
0.79 0.21
2 b+bh
0.62 0.38
3 b+w
0.79 0.21
4 t+bh
0.30 0.70
5 t+w
0.49 0.51
6 bh+w
0.70 0.30
7 b+t+bh
0.53 0.14
0.33 8
b+t+w 0.65
0.17 0.18
9 b+bh+w
0.53 0.33
0.14 10
t+bh+w 0.27
0.50 0.23
11 b+t+bh+w
0.46 0.12
0.29 0.13
Keterangan: b = brokoli bh = bayam hijau
t = tomat w = wortel
Setelah fraction portofolio atau bobot pada setiap kombinasi komoditi diperoleh, dilakukan perhitungan expected return portofolio tiap kombinasi
komoditi. Cara menghitung expected return portofolio kombinasi dua komoditi sebagai berikut:
ER
p 2
= [ER
i
x W
2
i] + [ER
j
x W
2
j] Keterangan :
ER
p 2
= Expected return portofolio kombinasi dua komoditi ER
i
= Expected return komoditi i ER
j
= Expected return komoditi j W
2
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
2
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j Cara menghitung expected return portofolio kombinasi tiga komoditi
sebagai berikut: ER
p 3
= [ER
i
x W
3
i] + [ER
j
x W
3
j] + [ER
k
x W
3
k]
Keterangan : ER
p 3
= Expected return portofolio kombinasi dua komoditi ER
i
= Expected return komoditi i ER
j
= Expected return komoditi j ER
k
= Expected return komoditi k W
3
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
3
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j W
3
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi k
33 Cara menghitung expected return portofolio kombinasi empat komoditi
sebagai berikut: ER
p 4
= [ER
i
x W
4
i] + [ER
j
x W
4
j] + [ER
k
x W
4
k] + [ER
l
x W
4
l]
Keterangan : ER
p 4
= Expected return portofolio kombinasi dua komoditi ER
i
= Expected return komoditi i ER
j
= Expected return komoditi j ER
k
= Expected return komoditi k ER
l
= Expected return komoditi l W
4
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
4
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j W
4
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi k W
4
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi l Selanjutnya, setelah expected return portofolio tiap kombinasi komoditi
diperoleh, dilakukan perhitungan variance portofolionya dengan memasukkan bobot portofolio ke dalam rusmus. Jika diversifikasi dilakukan pada kombinasi
dua komoditi, maka rumus variance gabungan dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber 1995:
σ
p 2
= W
2
i
2
σ
i 2
+ W
2
j
2
σ
j 2
+ 2 W
2
i W
2
j ρ
ij
σ
j
σ
pj
Keterangan : W
2
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
2
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j σ
i
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel σ
j
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel ρ
ij
= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j Covariance antara kedua aktiva i dan j dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut Elton dan Grubber 1995:
Keterangan : ρij = Nilai koefisien korelasi diantara i dan j = +1
σi = Standard deviation brokolitomatbayam hijauwortel σj = Standard deviation brokolitomatbayam hijauwortel
Menurut Diether 2009 untuk menghitung besarnya variance gabungan kombinasi tiga aset dapat dituliskan sebagai berikut:
34 σ
p 2
= W
3
i
2
σ
i 2
+ W
3
j
2
σ
j 2
+ W
3
k
2
σ
k 2
+ 2 W
3
i W
3
j ρ
ij
σ
j
σ
pj
+ 2 W
3
i W
3
k ρ
ik
σ
i
σ
k
+ 2 W
3
j W
3
k ρ
jk
σ
j
σ
k
Keterangan: W
3
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
3
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j W
3
k = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi k σ
i
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel σ
j
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel σ
k
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel ρ
ij
= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j ρ
ik
= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan k ρ
kl
= Nilai koefisien korelasi diantara aset k dan l Jika investasi untuk kombinasi empat komoditi, maka dapat dituliskan
sebagai berikut Diether 2009 : σ
p 2
= W
4
i
2
σ
i 2
+ W
4
j
2
σ
j 2
+ W
4
k
2
σ
k 2
+ W
4
k
2
σ
k 2
+ 2 W
4
i W
4
j ρ
ij
σ
j
σ
pj
+ 2 W
4
i W
4
k ρ
ik
σ
i
σ
k
+ 2 W
4
i W
4
l ρ
il
σ
i
σ
l
+ 2 W
4
j W
4
k ρ
jk
σ
j
σ
k
+ 2 W
4
j W
4
l ρ
jl
σ
j
σ
l
+ 2 W
4
k W
4
l ρ
kl
σ
k
σ
l
Keterangan: W
4
i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W
4
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j W
4
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi k W
4
j = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi l σ
i
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel σ
j
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel σ
k
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel σ
l
= Variance brokolitomatbayam hijauwortel ρ
ij
= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j ρ
ik
= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan k ρ
il
= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan l ρ
jk
= Nilai koefisien korelasi diantara aset j dan k ρ
jl
= Nilai koefisien korelasi diantara aset j dan l ρ
kl
= Nilai koefisien korelasi diantara aset k dan l Tahap selanjutnya sama dengan perhitungan risiko pada kegiatan
spesialisasi, yaitu dengan mencarai nilai standard deviation dari hasil pengakaran variance portofolio dan mencari nilai coefficient variation dengan cara membagi
standard deviation dengan expected return portofolio masing-masing kombinasi komoditi.
35
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan