Penghasilan Rumah Tangga Responden

5.3 Penghasilan dan Pengeluaran Rumah Tangga Responden

Dalam menentukan tingkat kesejahteraan maupun tingkat kemiskinan responden, perlu diketahui terlebih dahulu besarnya penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan utama maupun pekerjaan sampingan responden dan pengeluaran responden dari segi pangan dan non-pangan pertahunnya.

5.3.1 Penghasilan Rumah Tangga Responden

Untuk melihat keberhasilan dari program PHBM dapat dilihat dari penghasilan yang didapatkan oleh pesanggem dari hasil panen di lahan hutan Perum Perhutani. Data penghasilan responden sebelum dan sesudah mengikuti program PHBM terjadi perubahan yang nyata, berikut data yang dapat disampaikan pada Tabel 12. Tabel 12 Penghasilan rumah tangga sebelum dan sesudah mengikuti Program PHBM Penghasilan Jumlah Rata-rata Rata-rata Rp30 Respondenth Rprespondenth Rprespondenbln Sebelum mengikuti PHBM 276.013.500 9.200.450 766.700 Sesudah mengikuti PHBM 434.878.500 14.495.950 1.208.000 Pada Tabel 12, penghasilan rata-rata responden sebelum mengikuti program PHBM yaitu sebesar Rp. 9.200.450,-tahun dan setelah mengukuti program PHBM penghasilan responden bertambah menjadi Rp. 14.495.950,- tahun. Dari hasil yang diperoleh, dapat dilihat secara jelas bahwa program PHBM berpengaruh nyata meningkatkan penghasilan responden setelah mengikuti program PHBM yaitu penghasilan meningkat 50. Penghasilan responden sebelum mengikuti program PHBM untuk menggarap lahan Perum Perhutani relatif lebih kecil dibandingkan penghasilan setelah mengikuti program PHBM karena penghasilan setelah mengikuti program PHBM merupakan total dari penghasilan awal dari pekerjaan responden sebelumnya yang ditambahkan dengan penghasilan dari hasil penjualan tanaman pertanian pasca panen di lahan Perum Perhutani. Jelas hal ini dapat meningkatkan pendapatan para responden dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Hal yang menyatakan adanya hubungan antara penghasilan responden sebelum mengikuti program PHBM dan pengasilan sesudah responden mengikuti program PHBM dapat dibuktikan dengan menggunakan Uji-T T-Test, berikut hasil yang dapat disampaikan pada Tabel 13. Tabel 13 Hubungan penghasilan responden sebelum dan sesudah mengikuti program PHBM menggunakan Paired Samples Correlations T-Test N Korelasi Signifikan Penghasilan sebelum 30 0,904 ,000 PHBM Penghasilan Sesudah PHBM Pada Tabel 13, menunjukkan besarnya korelasi antara X 1 dan X 2, penghasilan sebelum PHBM dan penghasilan setelah PHBM yaitu sebesar 0,904 dengan taraf signifikan 0,000. Ternyata dari hasil yang telah didapat, signifikan 0,000 lebih kecil dari nilai α atau [0,000 0,05], maka H o diterima dan H 1 ditolak. Artinya terdapat peningkatan penghasilan responden setelah mengikuti program PHBM, dengan kata lain program PHBM yang dilaksanakan di Desa Banjaranyar dibawah KPH Balapulang Perum Perhutani Unit I mampu membantu menyejahterakan pesanggem yaitu masyarakat Desa Banjaranyar dengan bertambahnya penghasilan responden.

5.3.2 Pengeluaran Rumah Tangga Responden

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II Di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

0 5 7

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) PERUM PERHUTANI UNIT II DI DESA SUMBERSALAK KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER (STUDI KASUS DI LMDH WANA ASRI SUMBER SALAK)

1 5 15

Partisipasi Masyarakat dalam Progratn Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat: Kasus di Wana Wisata Curug Cilember RPH Cipayung, BKPH Bogor, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 78

Tinjauan Penyelenggaran Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) : Studi Kasus di RPH Leuwiliang, BKPH Leuwiliang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat

0 2 113

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah

1 41 109

Persepsi dan partisipasi masyarakat desa sekitar hutan terhadap sistem PHBM di Perum Perhutani (Kasus di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat)

1 13 177

Partisipasi Masyarakat Desa Hutan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 9 114

PEMBERIAN HAK KELOLA LAHAN OLEH PERHUTANI KEPADA MASYARAKAT DESA HUTAN MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI PERUM PERHUTANI KPH BLORA.

0 0 1