Latar Belakang Evaluasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) LMDH Wana Bumi Tirta Makmur, Desa Banjaranyar, BKPH Margasari, KPH Balapulang, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan sebuah kawasan yang perlu dijaga dan dikelola kelestariannya karena di dalamnya terdapat fungsi ekonomi, ekologi, dan sosial yang membawa pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Selain itu, hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui sehingga keberadaannya akan tetap terjaga apabila dikelola secara lestari. Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat seiring berjalannya waktu. Pulau Jawa merupakan pulau yang paling padat penduduknya yang memiliki luasan hanya 6 dari luas wilayah Indonesia, tetapi 60 dari jumlah penduduk Indonesia tinggal di Jawa. Perum Perhutani sebagai BUMN yang diberi mandat untuk mengelola hutan negara dituntut untuk memberikan perhatian yang besar kepada masalah sosial ekonomi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang sebagian besar tinggal di sekitar hutan. Interaksi antara masyarakat dengan hutan tidak mungkin dapat dipisahkan. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan hutan harus memperhatikan keberlanjutan ekosistem hutan dan peduli dengan masyarakat di sekitar hutan. Dengan meningkatnya permintaan pasar dan kebutuhan masyarakat sekitar hutan akan lahan untuk keberlanjutan hidup mereka, maka Perum Perhutani mengadakan sistem pengelolaan sumber daya hutan yang melibatkan masyarakat sekitar hutan dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama masyarakat dengan jiwa berbagi antara Perum Perhutani, masyarakat desa hutan, dan pihak yang berkepentingan sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional SK Gubernur Jawa Tengah No. 24 Tahun 2001. Adanya program PHBM sejalan pula dengan Visi Perum Perhutani yakni menjadi pengelola hutan lestari untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat, dan Misi Perum Perhutani antara lain membangun dan mengembangkan perusahaan, organisasi serta sumberdaya manusia perusahaan yang modern, professional dan handal serta memberdayakan masyarakat desa hutan melalui pengembangan perekonomian masyarakat desa hutan atau koperasi petani hutan Kusumo 2009. Pengelolaan hutan di Pulau Jawa dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami tantangan yang cukup berat, baik internal maupun eksternal. Kondisi internal perusahaan perlu disikapi secara arif dan bijaksana serta profesional guna memenuhi tuntutan perkembangan pengelolaan hutan melalui perencanaan akomodatifterpadu guna keberlanjutan pengelolaan sumber daya hutan. Sedangkan faktor eksternal adalah dinamika sosial ekonomi masyarakat, dimana telah terjadi reformasi di segala bidang serta timbulnya tatanan baru dalam pemerintahan otonomi daerah yang mempunyai dampak yang cukup besar pengaruhnya dalam menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya hutan DPPL KPH Balapulang 2011. Fenomena tersebut telah disikapi oleh Perum Perhutani KPH Balapulang dengan merubah paradigma pengelolaan sumber daya hutan dari paradigma lama yang cenderung sentralistik dan eksploitatif ke paradigma baru yang menekankan keberpihakan kepada masyarakat melalui sistem pengelolaan hutan bersama masyarakat PHBM yang didalamnya mengandung prinsip berbagi sharing sebesar 25 dari hasil hutan yang didapat PerhutaniKPH Balapulang sesuai daerahkawasan pengelolaannya. Alokasi penggunaan dana sharing yang diperoleh masing-masing LMDH diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan pesanggem dan masyarakat desa, operasional LMDH, bantuan pembangunan desa, dan pengembangan usaha produktif khususnya yang terkait dengan peningkatan pemberdayaan masyarakat desa hutan yang ada dalam wilayah desa hutan tersebut. Program PHBM melalui pemberian sharing terhadap LMDH diharapkan dapat membantu pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan secara optimal, sehingga upaya implementasi, monitoring dan evaluasi berkelanjutan dapat terus dilakukan dan dioptimalkan. Kegiatan pengelolaan hutan bersama masyarakat dilakukan dengan jiwa berbagi yang meliputi berbagi dalam pemanfaatan lahan dan atau ruang, berbagi dalam pemanfaatan waktu, berbagi dalam pemanfaatan hasil dalam pengelolaan sumberdaya hutan dengan prinsip saling menguntungkan, saling memperkuat dan saling mendukung. Dalam mewujudkan visi dan misi Perum Perhutani sebagai pihak pengelola sumberdaya hutan maka dalam rangka meningkatkan keberhasilan pengelolaan hutan pihak Perhutani membutuhkan partisipasi aktif berbagai pihak, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar hutan pesanggem penggarap melalui program PHBM. Selain untuk mewujudkan visi dan misi Perum Perhutani, program PHBM bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan yang bergantung terhadap lahan perum perhutani dengan mengelola lahan yang telah disediakan perum perhutani untuk dikelola dan ditanami tanaman palawija dengan sistem tumpangsari di bawah tegakan jati yang masih berumur muda. Masyarakat desa hutan yang dimasudkan adalah para Kelompok Tani Hutan KTH atau penggarap atau pesanggem yang menjadi anggota aktif Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH dalam suatu wilayah kerja Perum Perhutani. Petani ini sangat bergantung terhadap lahan Perum Perhutani karena mereka tidak mempunyai lahan sendiri untuk dikelola dan ditanami tanaman pertanian dan kegiatan ini sebagian besar merupakan pekerjaan utama mereka. Selain karena faktor pekerjaan, para petani pun memiliki interaksi yang kuat terhadap hutan yaitu mereka secara sengaja turut menjaga tanaman Perum Perhutani baik dari gangguan hewan ternak maupun dari para pencuri kayu hutan pada lahan yang mereka kelola. Dengan demikian Perum Perhutani turut membantu mensejahterakan masyarakat desa hutan dengan memperbolehkan masyarakat sekitar hutan mengelola lahan milik Perum Perhutani. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam LMDH yaitu keamanan, penanaman, pemelihraan. Kemudian dibentuk seksi-seksi dari kegiatan-kegiatan tersebut. Masyarakatanggota LMDH mempunyai hak dan kewajiban antara lain menerima sharing, menjaga dan menjalankan kegiatan Rumah Tangga LMDH dengan tetap menjaga hutan. Pesanggem pada LMDH Wana Bumi Tirta Makmur KPH Balapulang, telah melakukan kewajibannya untuk tetap menjaga tegakan muda yang ada pada lahan garapan mereka. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian Evaluasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM di LMDH Wana Bumi Tirta Makmur BKPH Margasari KPH Balapulang Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

1.2 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II Di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

0 5 7

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) PERUM PERHUTANI UNIT II DI DESA SUMBERSALAK KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER (STUDI KASUS DI LMDH WANA ASRI SUMBER SALAK)

1 5 15

Partisipasi Masyarakat dalam Progratn Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat: Kasus di Wana Wisata Curug Cilember RPH Cipayung, BKPH Bogor, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 78

Tinjauan Penyelenggaran Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) : Studi Kasus di RPH Leuwiliang, BKPH Leuwiliang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat

0 2 113

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah

1 41 109

Persepsi dan partisipasi masyarakat desa sekitar hutan terhadap sistem PHBM di Perum Perhutani (Kasus di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat)

1 13 177

Partisipasi Masyarakat Desa Hutan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 9 114

PEMBERIAN HAK KELOLA LAHAN OLEH PERHUTANI KEPADA MASYARAKAT DESA HUTAN MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI PERUM PERHUTANI KPH BLORA.

0 0 1