sistem tumpangsari. Berikut data yang menyajikan sebaran responden berdasarkan jenis pekerjaannya yang tersaji pada Tabel 10.
Tabel 10 Sebaran responden berdasarkan jenis pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan
Pekerjaan Utama Pekerjaan Sampingan
Jumlah Persentasi
responden Pesanggem
- 8
26,67 Pesanggem
Buruh Kerja 5
16,67 Pesanggem
Tukang Kayu 1
3,33 Pesanggem
Tukang Batu 1
3,33 Pesanggem
Pedagang 1
3,33 Pesanggem
Dukun Bayi 1
3,33 Buruh Tani
Pesanggem 10
33,33 Hansip
Pesanggem 1
3,33 Perangkat Desa
Pesanggem 1
3,33 Pamswakarsa
Pesanggem 1
3,33 Jumlah
30 99.98
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengganggap menjadi pesanggem merupakan pekerjaan utama mereka
yaitu sebanyak 56,67, sedangkan yang mengganggap menjadi pesanggem merupakan pekerjaan sampingan yaitu sebanyak 43,33.
5.1.5 Luasan yang Dikelola dan Jenis Tanaman
Dalam program PHBM, pihak perhutani telah menentukan wilayah lahan yang akan dimanfaatkan para pesanggem untuk diperbolehkan ditanami tanaman
pertanian. Lokasi dan luasan pun telah ditentukan, untuk lokasi dipilihkan secara langsung oleh pihak perhutani sesuai letak pangkuan LMDH tersebut. Lokasi
diselaraskan dengan umur tegakan jati yang ada, yaitu dicari wilayah dengan tegakan jati yang masih berumur muda atau lahan pasca panen yang belum
ditanami tegakan jati milik perhutani, sedangkan untuk pembagian luasan yang akan dikelola para pesanggem, dibagikan langsung oleh ketua LMDH dengan
luasan yang sama rata untuk para pesanggem, setiap pesanggem diberikan lahan seluas 0,25 ha dipetak yang telah ditentukan.
Untuk jenis tanaman yang dipilih para pesanggem yaitu padi gogo dan jagung. Menurut para pesanggem, padi gogo dapat ditanam pada tanah yang tidak
terlalu banyak mengandung air karena padi gogo lebih mengandalkan air hujan, mengingat pada lahan yang disediakan perhutani sulit didapat sumber mata air,
sedangkan untuk jagung bisa ditanam meskipun lokasi tidak banyak mendapat sinar matahari, karena tanaman jati lama-kelamaan semakin tumbuh besar dan
akan membuat tajuk yang semakin besar pula sehingga tanaman yang ada dibawahnya akan ternaungi, tetapi bagi tanaman jagung hal tersebut tidak menjadi
masalah. Penanaman padi gogo memerlukan tindakan konservasi tanah dan air serta penambahan bahan organik agar kemampuan tanah menyimpan air
meningkat Noorginayuwat, at all. 2002 dalam Balai Pengkajian Teknologi Pertanian 2010, oleh sebab itu para pesanggem memilih padi gogo dan jagung
untuk mereka tanam lahan perhutani.
a b
Gambar 5. Tanaman Padi Gogo pada lahan Perum Perhutani a, Tanaman Jagung pada lahan Perum Perhutani b
5.1.6 Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Responden
Pendapatan responden merupakan penerimaan ataupun pemasukan berupa uang yang diterima karena telah melakukan kegiatan bekerja dalam kurun waktu
tertentu dengan perhitungan tertentu pula. Total pengeluaran rumah tangga adalah sejumlah pengeluaran berbentuk uang yang dilakukan oleh suatu rumah tangga
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam kurun waktu tertentu BPS 2000 dalam Sulistiana 2008.
Menurut penuturan beberapa responden, pendapatan yang mereka peroleh dahulu sebelum mengikuti program PHBM, yang memperbolehkan mereka
menggarap lahan perhutani untuk ditanami tanaman pertanian masih kurang untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga yang harusnya mereka penuhi, jangankan
untuk pendidikan tinggi atau membeli pakaian, untuk membeli kebutuhan sehari- hari saja masih sulit. Mengingat para pesanggem dulunya hanya bergantung
dengan pekerjaan yang tidak pasti, antara lain yaitu sebagai tukang kayu, buruh kerja, buruh tani, hansip maupun pamswakarsa yang terkadang penghasilan yang
didapatkan sedikit dan tidak tetap, mereka merasa sangat kurang puas atas apa yang telah didapatkannya tersebut dan merasa kurang berhasil menjadi kepala
rumah tangga yang baik bagi keluarganya karena merasa masih serba kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Tetapi kini keadaan telah berubah dan mulai membaik setelah diadakannya program PHBM yang dilaksanakan oleh Perum Perhutani dengan melakukan
kerjasama antara Perum Perhutani dengan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam suatu lembaga yaitu LMDH dimana anggotanya diperbolehkan
menggunakan lahan yang telah disediakan pihak Perhutani untuk bercocok tanam, masyarakat dalam hal ini Petani Hutan atau pesanggem merasa terbantu karena
mendapat lapangan pekerjaan baru yang nantinya akan menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.
Kini para pesanggem merasa telah mampu menjadi kepala keluarga yang baik bagi anak-anak dan isterinya, karena mereka dapat membeli kebutuhan-
kebutuhan rumah tangga dengan menggabungkan pendapatannya dari hasil panen diatas lahan Perum Perhutani dengan pendapatan dari pekerjaan yang kini menjadi
pekerjaan sampingan mereka antara lain sebagai tukang kayu, buruh kerja, buruh tani, hansip maupun pamswakarsa.
5.2 Persepsi Masyarakat Terhadap Program PHBM