pemasakan. Analisis mengenai struktur jaringannya perlu dilakukan, mengingat pengetahuan mengenai struktur jaringan tanaman dapat memberikan gambaran
umum kepada kita bagaimana tanaman menghasilkan metabolit dan perubahan yang akan terjadi akibat proses pengolahan dengan mengaitkan bentuk dan
struktur jaringan tumbuhan tersebut.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tentang analisis mikroskopis dan komposisi mineral dari tanaman kangkung air adalah :
1 Mengetahui sifat mikroskopis jaringan tanaman kangkung air meliputi jaringan daun, batang, dan akar.
2 Mengetahui kandungan gizi tanaman kangkung air sebelum dan setelah proses pengukusan.
3 Mengetahui komposisi mineral makro dan mikro tanaman kangkung air.
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.I Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Kangkung Air
Ipomoea aquatic Forsk.
Klasifikasi dan identifikasi daun kangkung air menurut Cronquist 1981 adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Tumbuhan
Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji
Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga
Kelas : Magnoliopsida berkeping dua dikotil
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae suku kangkung-kangkungan
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatica Forsk.
Morfologi tanaman kangkung air dapat dilihat pada Gambar 1
Gambar 1 Kangkung Air Ipomoea aquatica Forsk. Tanaman Kangkung mempunyai daun licin dan berbentuk mata panah,
sepanjang 5 – 6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun
berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini berwarna hijau pucat dan menghasilkan bunga berwarna putih, yang menghasilkan kantong,
mengandung empat biji benih Nisma Arman 2008.
Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu sesudah penanaman. Jika penanaman basah yang digunakan, potongan kangkung sepanjang 12 inci ditanam
dalam lumpur dibiarkan basah dan tenggelam dalam air mengalir. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari
tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7 – 10 hari. Nisma Arman
2008
2.2 Morfologi Tumbuhan Kangkung Air Ipomoea aquatica Forsk.
Akar tumbuhan kangkung Ipomoea aquatic Forsk. tumbuh menjalar dengan percabangan yang cukup banyak. Pada bagian batang berbentuk menjalar
di atas permukaan tanah basah atau terapung, kadang- kadang membelit. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang, bentuk daunnya seperti jantung, segitiga,
memanjang, bentuk garis atau lanset, rata atau bergigi, dengan pangkal yang terpancung atau bentuk panah sampai bentuk lanset Prasetyawati 2007.
Prasetyawati 2007 menjelaskan bahwa tanaman kangkung air memiliki karangan bunga di ketiak, bentuk payung atau mirip terompet, berbunga sedikit.
Terdapat daun pelindung tetapi kecil, daun kelopak bulat telur memanjang tetapi tumpul. Tonjolan dasar bunga bentuk cincin, tangkai putik berbentuk benang,
kepala putik berbentuk bola rangkap. Bentuk buahnya bulat telur yang di dalamnya berisi 3-4 butir biji. Bentuk biji bersegi-segi agak bulat dan berwarna
cokelat atau kehitam-hitaman. Habitat tumbuh tanaman kangkung air di tempat yang lembab, daerah rawa, parit, sawah, pinggir-pinggir jalan yang tergenang.
Menurut Steenis 2005 Tumbuhan Kangkung air Ipomoea aquatica Forsk. dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Tanaman kangkung air
termasuk semak, daur hidupnya kadang-kadang berumur satu tahun atau menahun Prasetyawati 2007. Tumbuhan kangkung air Ipomoea aquatica
Forsk. merupakan tumbuhan yang hidup di air dan biasanya disebut dengan hydrophyta. Sistem perakarannya di tanah meskipun tempat tumbuhnya adalah di
perairan Lukito 2001
2.3 Komposisi Gizi Tanaman Kangkung Air Ipomoea aquatica Forsk.