untuk  memperbaiki  bagian  yang  rusak  dengan  menggunakan  zat-zat  gizi Muchtadi 2001.
2.6.1  Protein
Protein  adalah  sumber  asam-asam  amino  yang  mengandung  unsur-unsur C, H, O, dan N serta mengandung fosfor dan belerang. Sebuah asam amino terdiri
dari  sebuah  gugus  amino  -NH2,  sebuah  karboksil  -COOH,  sebuah  atom hidrogen,  dan  gugus  R  yang  terikat  pada  sebuah  atom  C  yang  dikenal  sebagai
karbon  α,  serta  gugus  R  merupakan  rantai  cabang.  Protein  berfungsi  sebagai enzim, alat pengangkut dan penyimpan, pengatur pergerakan, penunjang mekanis,
pertahanan  tubuh,  media  perambatan  impuls  syaraf,  dan  pengendalian pertumbuhan Winarno 2008.
Semua  makhluk  hidup  memerlukan  protein.  Manusia  dan  binatang memerlukan  protein  yang  berasal  dari  tanaman,  sedangkan  tanaman  sanggup
membangun protein dari bahan-bahan yang diperoleh dari tanah dan udara sekitar Suhardjo    Kusharto  1988.  Protein  terbentuk  dari  unsur-unsur  organik  yaitu
karbon,  hidrogen,  oksigen  dan  nitrogen.  Beberapa  protein  juga  mengandung unsur-unsur  mineral  yaitu  fosfor,  sulfur  dan  besi.  Molekul  protein  tersusun  dari
satuan-satuan  dasar  kimia  yaitu  asam  amino.  P rotein  berfungsi  sebagai  bahan
dasar  pembentuk  sel-sel  dan  jaringan  tubuh.  Selain  itu,  protein  juga  berperan dalam  proses  pertumbuhan,  pemeliharaan,  dan  perbaikan  jaringan  tubuh  yang
mengalami  kerusakan.  Sayuran  yang  mengandung  protein  adalah  yang  berasal dari  biji-bijian,  misalnya  kacang  panjang,  buncis,  dan  kecambah  Wirakusumah
2007.
2.6.2  Lemak
Lemak  merupakan  zat  yang  dibentuk  dari  unit-unit  terstruktur  dengan suatu hidrofobisitas yang tegas, larut dalam pelarut organik tetapi tidak dalam air.
Komponen  utama  dari  lemak  adalah  turunan  asam  lemak.  Asam  lemak  dapat digolongkan  menjadi asam  lemak  jenuh dan asam  lemak tak  jenuh. Asam  lemak
jenuh dicirikan dengan tidak bercabang, rantai molekul lurus dengan jumlah atom karbon  genap  yang  dominan  pada  asam  lemak  ini.  Asam  lemak  tak  jenuh
memiliki ikatan ganda yang biasanya ditunjukkan sebagai jenis isolene atau asam lemak non-konjugasi Belitz et al. 2009.
Lemak mempunyai komposisi kimia yang unik sehingga tidak larut dalam air,  melainkan  dapat  larut  dalam  pelarut  organik  antara  lain  kloroform  atau
benzen. Komposisi kimia lemak juga juga menentukan bentuk lemak yaitu lemak fat  yang  berupa  padatan  pada  suhu  kamar  misalnya  lemak  hewan,  sedangkan
minyak  oil  adalah  lemak  berbentuk  cairan  dalam  temperature  kamar  misalnya minyak  jagung,  minyak kedelai,  minyak kelapa sawit dan  minyak zaitun. Secara
umum  formulasi  kimia  suatu  asam  lemak  adalah  CH
3
CH
2 n
COOH  Muchtadi 2001.
2.6.3 Karbohidrat