Tembaga Cu Seng Zn

b. Tembaga Cu

Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50 sampai 120 mg. Sekitar 40 ada di dalam otot, 15 di dalam hati, 10 di dalam otak, 6 di dalam darah dan selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan tubuh yang lain. Di dalam plasma, 60 dari tembaga terikat dari seruloplasmin, 30 pada transkuperin dan selebihnya pada albumin dan asam amino Almatsier 2003. Sebagian besar tembaga di dalam daun-daunan terdapat dalam bentuk netral atau kompleks anionik yang lebih mudah larut daripada dalam bentuk lain misal tembaga sulfat. Hanya sejumlah kecil tembaga yang dibutuhkan oleh tanaman dan ketika persediaannya cukup, tembaga dapat berpindah dengan mudah dari daun tua ke daun yang lebih muda. Lebih dari separuh tembaga berada di kloroplas dan terlibat dalam reaksi fotosintesis Johnson Uriu 1990. Tembaga terdapat luas di dalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serealia, dan coklat. Amerika Serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah sebanyak 1,5 sampai 3 mg sehari Almatsier 2003.

c. Seng Zn

Seng terdapat dalam semua jaringan tubuh yaitu di hati, otot dan tulang. Jumlah mineral seng dalam tubuh kira-kira 28 mg perkilogram berat badan bebas lemak Suharjo dan Kusharjo 1988. Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1 dari seluruh seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat Almatsier 2003. Sumber paling baik adalah protein hewani, terutama daging, hati, kerang, dan telur. Angka kecukupan rata-rata sehari untuk seng bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998 dalam Almatsier 2003 adalah sebagai berikut : Bayi : 3-5 mg Anak-anak : 8-10 mg Remaja dan Dewasa : 15 mg Hamil dan menyusui : + 10 mg

2.9 Pengaruh Pengolahan terhadap Penurunan Mineral