epigallocathecin, cathecol, hesperidia, miricetin dan morin. Epigallocathecin merupakan komponen penting yang digunakan sebagai aktivitas antioksidan.
2.3.4 Saponin dari rumput laut
Saponin merupakan glikosida yang apabila dihidrolisis secara sempurna akan menghasilkan gula dan satu fraksi non-gula yang disebut sapogenin atau
genin. Gula-gula yang terdapat dalam saponin jumlah dan jenisnya bervariasi, diantaranya glukosa, galaktosa, arabinosa, ramnosa, serta asam galakturonat dan
glukoronat. Sapogenin sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sapogenin triterpenik dan steroidik Muchtadi 1989.
Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun. Saponin dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan
menghemolisis sel darah. Dari segi ekonomi, saponin penting karena kadang- kadang menimbulkan keracunan pada ternak misalnya saponin alfalfa,
Medicago sativa atau karena rasanya yang manis misalnya glisirizin dari akar manis, Glycyrrhiza glabra Harborne 1987. Sebagian besar saponin bereaksi
netral larut dalam air, beberapa ada yang bereaksi asam sukar larut dalam air. Saponin dapat membentuk senyawa kompleks dengan kolesterol. Saponin bersifat
toksik terhadap ikan dan binatang berdarah dingin lainnya. Hal inilah yang menyebabkan saponin banyak dimanfaatkan sebagai racun ikan. Saponin yang
beracun disebut sapotoksin Sirait 2007. Saponin menyebabkan stimulasi pada jaringan tertentu misalnya, pada
epitel hidung, bronkus, ginjal dan sebagainya. Stimulasi pada ginjal diperkirakan menimbulkan efek diuretika. Saponin dapat mempertinggi resorpsi berbagai zat
oleh aktivitas permukaan. Saponin juga dapat meregangkan partikel tak larut dan menjadikan partikel tersebut tersebar dan terbagi halus dalam larutan
Sirait 2007. Hasil penelitian Sahayaraj dan Kalidas 2011 menunjukkan bahwa analisis fitokimia yang dilakukan pada rumput laut Padina pavonica Phaeophyta
dengan ekstrak kloroform dan benzena ditemukan senyawa steroid, saponin dan komponen fenol.
2.3.5 Fenol hidrokuinon dari rumput laut
Komponen fenolat merupakan struktur aromatik yang berikatan dengan satu atau lebih gugus hidroksil, beberapa mungkin digantikan dengan gugus metil
atau glikosil. Komponen fenolat bersifat larut air selama komponen tersebut berikatan dengan gula membentuk glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola
sel. Flavonoid merupakan kelompok yang terbesar di antara komponen fenolat alami yang strukturnya telah diketahui, tetapi fenol monosiklik sederhana,
fenilpropanoid dan fenolat kuinon terdapat dalam jumlah sedikit. Kuinon dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu benzokuinon, naftakuinon, antrakuinon,
dan isoprenoid kuinon. Tiga kelompok pertama umumnya terhidrolisis dan memiliki sifat fenol, sedangkan isoprenoid kuinon terdapat pada respirasi seluler
ubikuinon dan fotosintesis plastokuinon Harborne 1987. Menurut Lincoln et al. 1991 dalam Smit 2004, banyak ditemukan
respon kimia berupa aktivitas antioksidan dari makroalga. Beberapa zat yang penting pada reaksi ini adalah komponen halogen seperti alkali dan alkena,
alkohol, aldehida, hidrokuinon, dan keton.
2.3.6 Tanin dari rumput laut
Tanin adalah polifenol alami yang banyak digunakan sebagai bahan perekat tipe eksterior, yang terutama terdapat pada bagian kulit kayu. Tanin dapat
dijumpai pada hampir semua jenis tumbuhan hijau di seluruh dunia baik tumbuhan tingkat tinggi maupun tingkat rendah dengan kadar dan kualitas yang
berbeda-beda. Senyawa ini memiliki sifat antara lain dapat larut dalam air atau alkohol karena tanin banyak mengandung fenol yang memiliki gugus OH, dapat
mengikat logam berat, serta adanya zat yang bersifat antirayap dan jamur. Tanin yang terdapat pada kulit kayu dan kayu dapat berfungsi sebagai penghambat
kerusakan akibat serangan serangga dan jamur, karena memiliki sifat antiseptik Carter et al. 1978 dalam Shut 2002. Menurut Cox 2010, florotanin merupakan
komponen tanin yang hanya dapat ditemukan pada alga laut. Florotanin diekstrak dari alga cokelat yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang mungkin
berhubungan dengan molekul skeletonnya.
2.4 Senyawa Antioksidan