Uji Aktivitas Antimikroba Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba Ekstrak Sargassum polycystum

pseudohifa yang sebenarnya adalah rangkaian Blastospora yang dapat bercabang-cabang. Berdasarkan bentuk tersebut maka dikatakan bahwa Candida menyerupai ragi atau yeast like, untuk membedakan dengan jamur yang hanya membentuk Blastospora Jawetz et al 1992.

2.8 Uji Aktivitas Antimikroba

Uji antimikroba adalah uji kepekaan mikroba terhadap obat atau bahan. Aktivitas antimikroba ditentukan dengan mengukur diameter hambatannya, yaitu daerah bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Ketentuan kekuatan senyawa antibakteri adalah sebagai berikut: bila memiliki daerah hambatan 20 mm atau lebih berarti memiliki kekuatan antibakteri sangat kuat; bila daerah hambatan yang dimilikinya berkisar 10-20 mm berarti kuat; bila daerah hambatan 5-10 mm berarti sedang; bila daerah hambatannya 5 mm atau kurang dari 5 mm maka di katakan lemah Davis dan Stout 1971. Terdapat tiga macam metode uji yang dapat digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri menurut Zubaidan 2005 dan Istri 1999 dalam Maretania 2006 yaitu: 1. Metode penyebaran • Metode kertas cakram yaitu meletakkan cakram kertas yang telah direndam larutan uji di atas media padat yang telah diinokulasi dengan bakteri kemudian diinkubasi. Pertumbuhan bakteri diamati dengan melihat ada tidaknya zona hambat di sekeliling cakram. • Metode silinder yaitu meletakkan beberapa silinder yang terbuat dari gelas atau besi tahan karat di atas media agar yang telah diinokulasi dengan bakteri. Tiap silinder diisi dengan larutan yang akan diuji dan diinkubasi. Pertumbuhan diamati dengan melihat ada tidaknya zona hambat di sekeliling silinder. • Metode sumur yaitu membuat sumur pada agar padat yang telah diinokulasi pada bakteri dan diisi dengan larutan uji. Pertumbuhan bakteri diamati dengan terbentuknya zona hambat di sekeliling sumur. 2. Metode pengenceran • Metode pengenceran tabung yaitu pengenceran zat mikroba dimasukkan ke dalam tabung-tabung reaksi steril. Pada interval waktu tertentu, dilakukan pemindahan dari tabung reaksi ke dalam tabung-tabung berisi media steril yang kemudian diinkubasi dan diamati penghambatan pertumbuhan. • Metode pengenceran agar yaitu pengenceran zat mikroba dan dimasukkan ke dalam agar dengan konsentrasi bahan uji yang berbeda yang kemudian diinkubasi dan diamati penghambatan pertumbuhannya. 3. Metode bioautografi • Metode bioautografi yaitu metode untuk mengetahui senyawa baru atau senyawa yang belum diketahui aktivitas mikrobanya dengan menggunakan prinsip kerja difusi senyawa yang terpisah dengan Kromatografi Lapis Tipis KLT dan atau Kromatografi Kertas KK. • Metode bioautografi langsung yaitu zona hambatan diamati langsung pada lempeng kromatografi yang sebelumnya disemprot dengan suatu suspensi mikroba dalam media agar cair dan diinkubasi pada temperatur dan waktu yang sesuai. • Metode bioautografi kontak yaitu mencelupkan Middelbeek dan Drijver de Haas 1992 dalam Setyaningsih et al. 2005 menjelaskan bahwa efektivitas senyawa antimikroba dapat dilihat pada pengujian antimikroba dengan menentukan konsentrasi terkecil agar pertumbuhan organisme uji dapat terhambat. Pengujian antimikroba dengan menentukan konsentrasi terkecil dilakukan dengan metode Minimum Inhibitory Concentration MIC. Metode MIC terdiri dari dua teknik, yaitu teknik tabung pengenceran dan teknik difusi agar. lempeng kromatografi ke dalam media dan media dibiarkan mengeras. Lempeng kromatografi kemudian diinkubasi dan daerah hambatannya diamati. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Penggunaan Rumput Laut (Sargassum polycystum) Sebagai Bahan Pupuk Cair dan pengaruhnya terhadap N,P,K,Ca,Mg tanah Ultisol dan produksi Sawi (Brassica juncea L.) Organik

3 72 68

Aplikasi Kompos Ganggang Cokelat (Sargassum polycystum) Diperkaya Dengan Berbagai Kombinasi Dosis Pupuk N, P, dan K Terhadap Sifat Kimia Inseptisol dan Tanaman Jagung

0 66 61

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.A. Agardh) Menggunakan Metode Betakaroten Asam Linoleat

8 85 103

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Sargassum polycystum C. Agardh

1 61 83

INDEKS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum aquifolium)

0 2 6

Formulai dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Metode DPPH (1,1 Dipenil-2 PicrilHidrazil).

1 17 93

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA FRAKSI POLAR EKSTRAK KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea L).

1 9 19

Aktivitas Antioksidan dan Tingkat Penerimaan Konsumen pada Minuman Instan yang Diperkaya dengan Ekstrak Sargassum polycystum | Husni | Agritech 9320 17300 1 PB

0 1 9

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut Cokelat (Sargassum polycystum) | Cahyaningrum | Agritech 12857 25797 1 PB

0 0 8