2.3 Fitokimia
Istilah fitokimia dari kata “phyto” = tanaman dan “chemical” = zat kimia berarti kimia tanaman. Fitokimia menguraikan aspek kimia suatu tanaman.
Kajian fitokimia meliputi uraian tentang isolasi dan konstitusi senyawa kimia dalam tanaman, perbandingan struktur senyawa kimia tanaman dan perbandingan
komposisi senyawa kimia dari bermacam-macam jenis tanaman atau penelitian untuk pengembangan senyawa kimia dalam tanaman Sirait 2007.
2.3.1 Alkaloid dari rumput laut
Alkaloid adalah senyawa kimia tanaman hasil metabolit sekunder yang terbentuk berdasarkan prinsip pembentukan campuran Sirait 2007. Alkaloid
merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Umumnya, alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen,
biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid biasanya tidak berwarna, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa
cairan misalnya nikotin pada suhu kamar Harborne 1987. Beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang
farmakologi, diantaranya adalah nikotin stimulan pada syaraf otonom, morfin analgesik, kodein analgesik dan obat batuk, atropin obat tetes mata,
skopolamin sedatifobat penenang menjelang operasi, kokain analgesik, piperin antifeedant, quinin obat malaria, vinkristin obat kanker, ergotamin
analgesik untuk migrain, reserpin pengobatan simptomatis disfungsi ereksi, mitraginin analgesik dan antitusif, serta vinblastin antineoplastik dan obat
kanker Sudarmadji et al. 2007. Kaewsritong et al. 2007 dalam Kantachumpoo dan Chirapart 2010 melaporkan ekstrak dari Padina australis, S. polycystum dan
Turbinaria conoides yang menggunakan pelarut metanol, etanol, diklorometana dan eter mengandung terpenoid, flavonoid dan alkaloid.
2.3.2 Triterpenoidsteroid dari rumput laut
Triterpenoid adalah senyawa senyawa alam yang terbentuk dengan proses biosintesis dan terdistribusi secara luas dalam dunia tumbuhan dan hewan.
Struktur terpenoid dibangun oleh molekul isoprene dengan kerangka terpenoid terbentuk dari dua atau lebih banyak satuan isoprene C
5
Sirait 2007. Secara umum triterpenoid diekstrak dari jaringan tumbuhan memakai eter minyak
bumi, eter atau kloroform dan dapat dipisahkan secara kromatografi pada silika gel atau alumina memakai pelarut tersebut. Terpenoid terdiri atas beberapa
macam senyawa yaitu komponen minyak atsiri, diterpenoid, giberalin, triterpenoidem sterid dan karotenoid Lenny 2006
Sterol adalah triterpena yang kerangka dasarnya sistem cincin siklopentana perhidrofenantrena. Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol mungkin terdapat
pada setiap tumbuhan tingkat tinggi yaitu sitosterol, stigmasterol dan kampesterol. Sterol tertentu hanya terdapat dalam tumbuhan tingkat rendah, contohnya
ergosterol yang terdapat dalam khamir dan sejumlah fungi. Sterol lain terutama terdapat dalam tumbuhan tingkat rendah tetapi kadang-kadang terdapat dalam
tumbuhan tingkat tinggi, misalnya fukosterol, yaitu steroid utama pada alga cokelat dan juga terdeteksi pada kelapa Harborne 1987.
Hasil penelitian Swantara et al. 2009 menyatakan bahwa senyawa streroid dan ester ditemukan pada ekstrak Sargassum ringgoldianum. Senyawa
steroid seperti 3β-bromo-kolest-5-ena kemungkinan bersifat antiradikal bebas karena senyawa tersebut mengandung gugus bromo dan ikatan rangkap.
2.3.3 Flavonoid dari rumput laut