17
Q =
V �
× 3.6 dimana :
Q = debit produksi m
3
jam V = volume air yang tertampung di dalam ember liter
t = waktu detik
c. WTP Tipe
Ultra Filtration UF system
Pengukuran dilakukan di WTP Cihideung 5 yang menggunakan Ultra Filtration UF system, dengan bantuan alat ukur yang terdapat pada WTP tersebut. Alat ukur
tersebut adalah flow meter, terdapat pada bagian setelah sand filter dan sebelum buffer tank. Alat ini bekerja dengan cara menunjukkan jumlah debit air yang mengalir
melewatinya dan langsung mengkonversi ke dalam satuan gpm galon per menit dan lpm liter per menit. Bila dinyatakan dengan rumus adalah :
Q =
lpm 1000
× 60 dimana :
Q = Debit produksi m
3
jam lpm = Nilai yang ditunjukkan flow meter litermenit
Gambar 4. Flow meter pada WTP Sistem Ultra Filtrasi
6
7
18
5.4 METODE ANALISIS
5.4.1 Analisis Biaya Produksi
Biaya produksi diketahui dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan Direktorat Fasilitas dan Properti IPB secara langsung, meliputi biaya tetap dan biaya variabel selama satu tahun
anggaran. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan IPB untuk memproduksi air bersih diklasifikasikan menurut jenis biaya masing-masing, apakah termasuk biaya tetap atau biaya
variabel. Biaya keseluruhan atau biaya total produksi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus : � = �� + ��
dimana : BT
= biaya total Rptahun BTT
= biaya tetap total Rptahun BVT
= biaya variabel total Rptahun Analisis biaya variabel dilakukan terhadap keseluruhan WTP dengan landasan IPB
adalah BHMN, sedangkan pada analisis biaya tetap dilakukan untuk mengetahui gambaran finansial WTP dengan memasukkan biaya bunga modal dan penyusutan. Untuk mengetahui
biaya tetap dari operasional WTP, digunakan perhitungan biaya bunga modal per tahunnya dengan rumus :
= � � � � + 1
2 �
dimana : I
= total bunga modal Rptahun i
= tingkat bunga modal tahunn P
= nilai awal Rp N
= umur ekonomis tahun
5.4.2
Analisis Biaya Pokok Produksi
Analisis biaya pokok produksi atau harga pokok produksi adalah perhitungan dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan IPB dibagi dengan jumlah produksi air yang dihasilkan
dalam waktu tertentu. Biaya pokok dihitung dengan rumus : 8
9
19
10 � =
� ��
+ ��
�
dimana : Bp
= biaya pokok Rpunit produk BT
= biaya tetap Rptahun BTT
= biaya tidak tetap Rpjam k
= kapasitas alat unit produkjam x
= perkiraan jam kerja dalam satu tahun jamtahun
5.4.3 Analisis Titik Impas Produksi break even point
Analisis titik impas TIPBEP adalah cara untuk menentukan volume produksi berapakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian. Analisis yang dilakukan
berpengaruh terhadap berapa minimal jumlah air yang harus diproduksi agar IPB tidak mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Analisis ini dapat menggunakan rumus :
� � = ��
− �� dimana :
TIP = titik impas produksi unittahun
BTT = biaya tetap total Rptahun
HJ = harga jual Rpunit
BVT = harga variabel total Rptahun
5.4.4 Analisis Kelayakan
a. NPV net present value
Harga net present value diperoleh dari pengurangan present value komponen benefit dengan present value komponen cost. Harga net present value ini merupakan
harga present value keuntungan atas investasi yang telah ditanamkan Suyanto, Sunaryo, dan Sjarief 2001. Nilai NPV dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
NPV =
Bt −Ct
1+i
t
� �=1
dimana : NPV
= net present value Rp B
= manfaat Rptahun C
= biaya Rptahun 11
12
20
t = tahun ke-t
n = umur produksi tahun
i = tingkat bunga tahun
Dalam perhitungan NPV ini digunakan sebuah arus kas yang didalamnya diperhitungkan pula faktor diskon DF dengan nilai tingkat bunga yang diasumsikan
berdasarkan tingkat bunga tertentu. Discount factor DF dihitung dengan rumus sebagai berikut :
� = Σ 1
1 + �
�
dimana : DF
= discount factor i
= tingkat bunga t
= waktu tahun ke-
b.
IRR internal rate of return
Internal rate of return merupakan nilai tingkat bunga, dimana nilai NPV-nya sama dengan nol. Perkiraan nilai IRR dapat didekati dengan persamaan berikut :
�� = �
′
+ ���
′
���
′
− ��� � − �′
dimana : IRR
= internal return rate i
= nilai discount ratetingkat suku bunga NPV’
= nilai discount rate pada i’
NPV” = nilai discount rate
pada i” Untuk mendapatkan nilai IRR dari persamaan di atas dilakukan dengan cara
coba-coba trial and error karena tidak dapat dilakukan secara langsung. Prosedur penentuan IRR adalah sebagai berikut :
i Tentukan suatu nilai i yang diduga mendekati nilai IRR yang dicari dilambangkan
dengan i ’
ii Dengan nilai i , hitung nilai NPV dari arus kas biaya dan manfaat setiap waktu.
iii Apabila NPV yang diperoleh bernilai positif, berarti bahwa dugaan nilai i’ terlalu
rendah. Untuk tahap berikutnya dipilih nilai i yang lebih tinggi sehingga didapatkan nilai NPV yang negatif, begitupula sebaliknya.
iv Setelah itu rumus diatas dapat digunakan dengan memasukkan nilai i dan NPV
yang didapat dari hasil coba-coba. 14
13
21
c. BCR benefit – cost ratio