26
Berdasarkan hasil pengukuran, WTP Ciapus 1 perumdos dan asrama lain mampu memproduksi air bersih sebesar 12.55 literdetik atau 45.18 m
3
jam, sedangkan WTP Ciapus 2 Asrama TPB memiliki kapasitas produksi sebesar 18.69 literdetik atau 67.28 m
3
jam. Jika kedua WTP ini beroperasi selama 21 jam per hari 1 jam untuk backwash maka dalam sehari
mampu menghasilkan 903.6 m
3
untuk WTP Ciapus 1 dan 1,345.68 m
3
air untuk WTP Ciapus2, sehingga total WTP Ciapus mampu menghasilkan sekitar 2,249.28 m
3
air per harinya. Rincian
hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2.
Hasil Pengukuran Kapasitas Produksi di WTP Ciapus 2.
Bak filtrasi Diameter
Ketinggian air
Volume T
Q Kapasitas
Pompa dm
dm liter
detik literdetik
hp
27 2
1,144.53 65
17.61 10
62 18.46
64 17.88
64 17.88
Rata-rata 17.96
Bak sedimentasi
Bak Akhir Diameter
Ketinggian air
V T
Q Kapasitas
Pompa dm
dm liter
detik literdetik
hp 45.4
0.5 809.41
45 17.99
10 43
18.82 42
19.27
Rata-rata 18.69
Rata-rata total literdetik 18.69
Volume produksi per jam m
3
67.28
4.1.2 WTP CIHIDEUNG
WTP Cihideung terletak di belakang pangkalan bis IPB dengan memanfaatkan air baku dari Sungai Cihideung. WTP ini terdiri dari dua tipe, yaitu tipe tekanan yang berjumlah empat
unit dan ultra filtration UF system yang berjumlah satu unit. WTP tipe tekanan pertama kali dibangun pada tahun 1985 sedangkan yang bertipe UF system dibangun tahun 2010. Kelima
WTP ini memiliki daerah pelayanan distribusi air bersih yang cukup luas, meliputi seluruh gedung fakultas dan perkantoran, rusunawa asrama mahasiswi TPB, gymnasium, kandang
Fakultas Peternakan, Graha Widya Wisuda, gedung LSI dan rektorat, serta laboratorium lapangan yang berada di Leuwikopo. Kapasitas total produksi yang mampu dihasilkan dari
kelima unit instalasi di WTP Cihideung adalah 115.80 m
3
jam hingga 137.18 m
3
jam. Data hasil pengukuran dan perhitungan kapasitas produksi air bersih di WTP Cihideung 1 sampai
WTP Cihideung 4 dapat dilihat pada Tabel 3.
27
Hasil yang diperoleh dari flowmeter pada WTP Cihideung 5 pada pengambilan data bulan Juli 2010 menunjukkan angka 475 litermenit. Setiap jamnya WTP Cihideung 5 hanya
beroperasi memproduksi air selama 45 menit. Jadi dalam satu jam WTP 5 mampu menghasilkan 28.5 m
3
jam. WTP Cihideung 5 tidak dapat bekerja dengan baik saat air baku keruh 130 TU. Selain itu, volume GWT Cihideung IPB yang terbatas dan debit pompa
distribusi yang kurang besar menyebabkan WTP ini sering dinonaktifkan karena kondisi GWT Cihideung IPB yang telah penuh. Keseluruhan debit produksi WTP di Sungai Cihideung ialah
2,299.27 m
3
hari.
4.1.3 DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KAMPUS IPB DRAMAGA
Pendistribusian air bersih hasil olahan WTP di kampus IPB Dramaga menggunakan sistem perpompaan dengan reservoir. Air hasil olahan WTP dipompa menuju GWT ground
water tank atau menuju tangki yang terdapat pada menara air, kemudian air tampungan tersebut dialirkan ke masing-masing daerah pelayanan melalui bantuan gravitasi untuk yang
berasal dari tangki air dalam menara, dan dengan pemompaan untuk tangki air permukaan tanah atau GWT. Pipa yang digunakan dalam saluran distribusi ini menggunakan pipa ukuran
6” dengan sistem percabangan.
Gambar 9 . Ground Water Tank GWT dan Rumah Pompa pada Jalur Distribusi
Menara Fahutan Pendistribusian air bersih dari WTP Ciapus 1 menggunakan pompa menuju GWT
kemudian dari GWT kembali dipompa menuju menara air yang selanjutnya air mengalir ke
28
konsumen WTP Ciapus 1 perumahan dosen, Asrama Silvasari, Asrama Silvalestari, Asrama Putri Dramaga, Wisma Amarilis, dan GOR Lama dengan bantuan gravitasi. Begitu pun yang
terjadi pada WTP Ciapus 2. Air bersih ditampung sementara di GWT kemudian dipompa menuju GWT dan menara air di Asrama Putri TPB yang selanjutnya dialirkan ke Asrama Putri
TPB dan Asrama Putra TPB dengan bantuan gravitasi.
Gambar 10. Menara Air Fapet kiri dan Menara Air Fahutan kanan
Sedangkan pendistribusian air bersih dari WTP Cihideung menuju ke unit-unit pemakaian terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur menara Fahutan dan jalur menara Fapet. Pada
jalur menara Fahutan air bersih dipompa dari WTP Cihideung menuju menara air Fahutan. Kemudian dari menara Fahutan, air tersebut didistribusikan secara gravitasi menuju gedung
Fakultas Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekologi Manusia, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Kehutanan,
gedung perpustakaan LSI, gedung Rektorat, taman rektorat, hingga laboratorium lapangan Leuwikopo. Kebutuhan air yang ada di Gymnasium, Rusunawa, dan gedung GWW juga
berasala dari jalur menara Fahutan. Sedangkan pada jalur menara air Fapet, air dipompa dari WTP Cihideung menuju menara air Fapet. Kemudian dari menara Fapet air disalurkan secara
gravitasi menuju gedung Fakultas Peternakan, Fakultas Perikanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Rumah Sakit Hewan, dan juga kandang ternak Fapet. Skema jalur distribusi air bersih
di kampus IPB Dramaga disajikan dalam bagan struktur instalasi air WTP Cihideung dan
Ciapus pada Gambar 11 dan Gambar 12.
29
Gambar 11. Bagan Struktur Instalasi Air WTP Cihideung Arimurti 2010
30
Gambar 12.
Bagan Struktur Instalasi Air WTP Ciapus Arimurti 2010
31
Tabel 3. Hasil Pengukuran Kapasitas Produksi WTP Cihideung
V T
Q liter
detik m
3
jam
WTP 1 13.17
2.21 21.45
13.70 2.14
23.05 14.40
2.10 24.69
Rata-rata 23.06
WTP 2 18.75
2.15 31.40
19.90 2.09
34.28 20.75
2.14 34.91
Rata-rata 33.53
WTP 3 17.10
1.65 37.31
16.60 1.90
31.45 15.50
2.03 27.49
Rata-rata 32.08
WTP 4 12.00
1.55 27.87
13.60 1.90
25.77 13.10
1.70 27.74
Rata-rata 27.13
Total 115.80
4.2 ANALISIS BIAYA PRODUKSI