ANALISIS BIAYA PRODUKSI HASIL DAN PEMBAHASAN

31 Tabel 3. Hasil Pengukuran Kapasitas Produksi WTP Cihideung V T Q liter detik m 3 jam WTP 1 13.17 2.21 21.45 13.70 2.14 23.05 14.40 2.10 24.69 Rata-rata 23.06 WTP 2 18.75 2.15 31.40 19.90 2.09 34.28 20.75 2.14 34.91 Rata-rata 33.53 WTP 3 17.10 1.65 37.31 16.60 1.90 31.45 15.50 2.03 27.49 Rata-rata 32.08 WTP 4 12.00 1.55 27.87 13.60 1.90 25.77 13.10 1.70 27.74 Rata-rata 27.13 Total 115.80

4.2 ANALISIS BIAYA PRODUKSI

Analisis finansial yang dilakukan terhadap WTP di kampus IPB Dramaga dikelompokkan menjadi empat bagian menurut lokal dan jenis WTP. Kelompok pertama adalah WTP Cihideung 1-4 yang memiliki jenis yang sama, kedua merupakan WTP Cihideung 5 dengan sistem ultra filtrasi, ketiga adalah WTP Ciapus perumahan dosen dan asrama lain, dan keempat adalah WTP Ciapus Asrama TPB. Jumlah produksi air bersih yang dihasilkan dari empat WTP tersebut merupakan kapasitas produksi yang terukur dari hasil pengamatan terakhir bulan Juli 2010. . Tabel 4. Jumlah Debit Produksi Air Bersih Rata-rata Tiap WTP WTP Debit Produksi m 3 bulan m 3 tahun Cihideung 1-4 64,275.66 771,307.92 Cihideung 5 UF System 4,702.50 56,430 Ciapus Perumahan Dosen dan Asrama lain 27,108 325,296 Ciapus Asrama TPB 40,370.40 484,444.80 32 Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah WTP termasuk biaya investasi. Biaya investasi pada pembangunan WTP nilai proyek merupakan biaya pembangunan unit pengolahan yang digunakan untuk memproduksi air bersih, tidak termasuk didalamnya kendaraan dan bangunan pendukung lainnya. Biaya investasi diperhitungkan dalam arus kas dalam analisis kelayakan. Biaya produksi terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Pada unit pengolahan air ini biaya tetap tidak ada dikarenakan WTP yang ada di kampus IPB Dramaga merupakan aset yang tidak terpisahkan dari kampus IPB yang penganggarannya menggunakan dana APBN. Adapun biaya variabel yang diperhitungkan adalah biaya gaji pegawai, bahan kimia, listrik, dan perawatan atau perbaikan WTP. Biaya variabel dihitung per lokal WTP. Data gaji pegawai yang didapat per orang ialah Rp. 1,266,000.00, sedangkan jumlah pegawai terbagi tidak merata pada WTP Sungai Cihideung. Pada WTP Sungai Cihideung terdapat 6 orang, sedangkan WTP tersebut dibagi menjadi dua bagian WTP Cihideung 1-4 dan WTP Cihideung 5 UF System, sehingga pembagian biaya untuk gaji pegawai masing-masing WTP dibagi menurut waktu kerja WTP. Untuk pembagian gaji pegawai di WTP wilayah Sungai Cihideung, dilakukan perhitungan secara perbandingan, yaitu waktu kerja WTP yang akan dicari gaji pegawainya dibagi dengan waktu kerja keseluruhan WTP di aliran Sungai Cihideung, kemudian dikalikan jumlah seluruh pegawai di WTP aliran Sungai Cihideung dan dikalikan dengan gaji yang seharusnya diterima untuk satu orang pegawai. Contoh perhitungan gaji pegawai tercantum dalam Lampiran 1. Untuk biaya gaji pegawai di WTP Sungai Ciapus dibagi merata menurut wilayah kerja masing-masing, WTP Ciapus Asrama TPB dan WTP Ciapus Perumahan Dosen dan Asrama lain karena pegawai WTP aliran Sungai Ciapus memiliki wilayah kerja masing-masing, yaitu empat orang di WTP Ciapus Asrama TPB dan dua orang di WTP Ciapus Perumahan Dosen dan Asrama Lain. Data bahan kimia yang didapat adalah total biaya yang dikeluarkan IPB untuk keseluruhan WTP, sehingga biaya tersebut diperhitungkan menurut kebutuhan bahan kimia untuk produksi masing-masing WTP Cihideung 1-4, Cihideung 5UF System, Ciapus Asrama TPB, dan Ciapus Perumahan Dosen dan Asrama lain. Perhitungan biaya variabel untuk bahan kimia tidak semudah perhitungan pada biaya gaji pegawai karena kebutuhan dari masing- masing bahan untuk tiap WTP jumlahnya tidak sesuai bila dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan IPB untuk bahan kimia per dua bulan dibagi dengan harga masing-masing bahan kimia per kilogramnya. Oleh karena itu, dilakukan perbandingan harga dari tiap jenis bahan kimia yang dipakai. Selain itu juga dilakukan perbandingan untuk pemakaian bahan kimia tiap WTP, karena pada dasarnya setiap satu unit WTP memiliki ukuran yang berbeda untuk pemberian bahan kimianya. Perhitungan bahan kimia ini juga terdapat pada Lampiran 1. Biaya perawatan dan perbaikan yang didapat merupakan keseluruhan WTP di kampus IPB sehingga dibagi juga menurut waktu kerja masing-masing WTP. Karena tidak ada kepastian waktu dalam pergantian dan perbaikan komponen WTP, serta perawatan termasuk pembersihan tangki air bawah tanah, maka biaya perawatan dan perbaikan dihitung berdasarkan waktu kerjanya. Semakin tinggi waktu kerja dari satu unit WTP maka semakin tinggi pula intensitas perawatan yang harus dilakukan. Sedangkan biaya listrik yang didapat merupakan biaya listrik yang dikeluarkan WTP Sungai Cihideung dan Sungai Ciapus, sehingga perlu dibagi rata menurut daya yang dipergunakan di masing-masing WTP dengan menghitung waktu kerja dan alat listrik yang dipergunakan yaitu motor penggerak pompa yang ada di WTP. Perhitungan dilakukan dengan mendata daya dari setiap pompa dan peralatan listrik yang digunakan dalam kegiatan produksi air bersih dari WTP sampai menara air tidak termasuk didalamnya kegiatan pegawai yang menggunakan listrik untuk pribadi, seperti menonton televisi dan diamati waktu kerja peralatan listrik tersebut. Hasil perkalian antara daya dengan waktu kerja kemudian dikonversi ke dalam satuan rupiah per jam Rp.jam. Data biaya listrik keseluruhan yang didapat dari IPB menunjukkan pembagian biaya listrik menurut dua aliran sungai, 33 Ciapus dan Cihideung. Sehingga perbandingan dilakukan per wilayah atau aliran sungai. Perhitungan biaya listrik terdapat pada Lampiran 1. Tabel 5. Kebutuhan Bahan Kimia Per WTP WTP Tawas PAC Poly Aluminium Chloride kg Kaporit kg NaOH kg HCl kg Cihideung 1-4 3,800 585 160 75 Cihideung 5 UF System Ciapus Perumahan Dosen dan Asrama lain 1,000 45 - - Ciapus Asrama TPB 3,000 45 - - Tabel 6. Waktu Kerja, Kapasitas Produksi, dan Penggunaan Listrik Masing-masing WTP WTP Waktu Kerja per hari jam Kapasitas Produksi ls Penggunaan Listrik kWh Cihideung 1-4 18.5 32.17 1,341.67 Cihideung 5 UF System 5.5 7.92 608.28 Ciapus Perumahan Dosen dan Asrama lain 20 12.55 768.81 Ciapus Asrama TPB 20 18.69 961.99 Tabel 7. Biaya Variabel per Tahun Masing-masing WTP WTP Biaya Variabel Rptahun Cihideung 1-4 315,261,333.72 Cihideung 5 UF System 63,766,984.27 Ciapus Perumahan Dosen dan Asrama lain 199,754,841.67 Ciapus Asrama TPB 295,560,840.34 Biaya total merupakan total keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dari produksi air bersih di kampus IPB merupakan biaya variabel keseluruhan dari masing-masing WTP. Dari perhitungan yang dilakukan, biaya variabel tertinggi adalah biaya variabel pada WTP Cihideung 1-4 yang menggunakan sistem tekanan. Hal ini terjadi karena WTP ini lebih banyak memproduksi air. Sehingga dimungkinkan penggunaan listrik, biaya perawatan dan perbaikan serta gaji pegawai pada WTP ini lebih tinggi dibandingkan dengan WTP lain. Pada WTP Cihideung 5 yang tergolong masih baru dan menggunakan teknologi yang berbeda dengan WTP yang lain memiliki biaya variabel yang paling rendah. Hal ini disebabkan waktu kerjanya yang hanya lima setengah jam pengamatan Juli 2010. 34 Perhitungan biaya variabel ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya biaya variabel pada produksi air bersih ini adalah waktu kerja dan kapasitasnya yang tinggi. Semakin tinggi waktu kerja dan kapasitas produksi maka semakin tinggi pula biaya variabel yang akan dikeluarkan.

4.3 ANALISIS BIAYA OPERASIONAL WTP