Analisis Sensitivitas Asumsi BCR benefit – cost ratio

21

c. BCR benefit – cost ratio

Metode rasio manfaat-biaya BC adalah suatu cara evaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang seluruh hasil diperoleh dari proyek tersebut dengan nilai sekarang seluruh biaya proyek tersebut. Nilai perbandingan benefit dan cost dapat diketahui dengan menggunakan rumus : = � 1+ �� �=1 � 1+ �� �=1 dimana : BC = benefit – cost ratio B = manfaat Rptahun C = biaya Rptahun t = tahun ke-t n = umur produksi tahun i = tingkat bunga tahun Nilai yang didapat merupakan perbandingan antara NPV manfaat dan NPV biaya sepanjang umur produksi. Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan bila nilainya lebih dari 1 BC1.

5.4.5 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan karena dimungkinkan terjadi perubahan suatu unsur harga pada saat produksi air bersih berlangsung. Beberapa parameter yang akan dilakukan analisis sensitivitas adalah pendapatan IPB dari air bersih, gaji pegawai WTP, dan harga bahan kimia. Analisis ini dilakukan dengan cara menghitung ulang nilai proyek dalam arus kas dengan perubahan pada beberapa nilai, yaitu biaya variabel dan pendapatan, setelah itu analisis dilakukan kembali dengan tiga metode diatas. Analisis sensitivitas tidak mengacu terhadap perubahan iklim ekonomi negara, seperti adanya inflasi dan lain-lain. 5.5 PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSI 5.5.1 Pembatasan Masalah IPB merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah Kementerian Pendidikan Nasional RI, sehingga setiap kegiatan pembangunan teranggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja nasional APBN. Sehingga analisis yang dilakukan hanya sebatas menganalisis biaya dan manfaat yang didapat dari kegiatan pengolahan air WTP. Adapun analisis kelayakan tetap dilakukan dengan asumsi investasi pembangunan WTP dikenakan biaya bunga modal dan biaya penyusutan. Analisis ini dibatasi hanya pada analisis ekonomi faktor produksi tanpa 15 22 mempertimbangkan faktor lain ekonomi, sosial, pemasaran, distribusi. Analisis ekonomi yang dilakukan terhadap proyek atau pengolahan air bersih ini adalah analisis biaya produksi, analisis biaya pokok, analisis titik impas, dan analisis kelayakan. Analisis kelayakan dan sensitivitas hanya dilakukan terhadap WTP Cihideung sistem UF ultra filtration yang dibangun pada tahun 2010. Analisis ini juga tidak termasuk pembangunan WTP baru yang sedang berlangsung.

5.5.2 Asumsi

Analisis kelayakan finansial pada WTP Cihideung sistem UF digunakan beberapa asumsi : a. WTP dikenakan biaya bunga modal dan biaya penyusutan b. Umur proyek diperkirakan 20 tahun c. Jumlah produksi air debit WTP tetap selama 20 tahun d. Setiap civitas akademika kampus IPB mahasiswa, dosen, dan pegawai dikenakan biaya pemakaian air bersih berupa penghasilan non-profit bagi IPB sebesar Rp.4,500.00 sesuai dengan harga jual air bersih yang diterapkan IPB kepada unit usaha dalam kampus. e. WTP tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan serta Pajak Penghasilan f. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 15 BRI Rate, 2010. 23 Gambar 5. Bagan Alir Rancangan Penelitian 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KONDISI UMUM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAMPUS IPB

DRAMAGA Penyelenggaraan kegiatan pendidikan di kampus IPB Dramaga tidak bisa terlaksana tanpa adanya air bersih. Saat ini pemenuhan kebutuhan akan air bersih mulai dari pengolahan sampai manajemen pengelolaan menjadi tanggung jawab Direktorat Fasilitas dan Properti Faspro IPB. Dalam pemenuhan air bersih, IPB mengandalkan dua buah sungai sebagai air baku untuk diolah, yaitu Sungai Ciapus dan Sungai Cihideung serta sebuah mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di mesjid Al-Hurriyyah. Air bersih yang didapat dari dua sumber air baku merupakan hasil olahan tujuh buah unit pengolahan air bersih atau water treatment plant WTP yang terdapat pada dua lokasi yaitu WTP Ciapus yang terletak di dekat pintu masuk belakang IPB, sedangkan WTP Cihideung terletak di belakang pangkalan bis IPB.

4.1.1 WTP CIAPUS

WTP Ciapus pertama kali dibangun tahun 1972 dengan memanfaatkan Sungai Ciapus sebagai air bakunya. Saat ini WTP Ciapus memiliki dua unit pengolahan air bersih, yaitu WTP Ciapus 1 dengan tipe tekanan yang mengolah air sungai dan mendistribusikannya ke perumahan dosen IPB, Asrama Silvasari, Asrama Silvalestari, Asrama Putri Dramaga, Wisma Amarilis, dan GOR Lama serta WTP Ciapus 2 yang bertipe gravitasi yang mendistribusikan air bersih ke Asrama Putra TPB dan Asrama Putri TPB. Gambar 6. WTP Ciapus 1 Tipe Tekanan