28
sedangkan berat organ hati mencit yang dimatikan dengan dosis Halothane yang meningkat berkisar antara 1.31-3.93 gram. Zat-zat anestesi yang lainnya seperti ether mungkin memberikan
pengaruh pada berat organ hati mencit. Akan tetapi, peneliti tidak menggunakan anestesi ether untuk mematikan mencit di akhir pemeliharaan, melainkan menggunakan cara pemutusan tulang
belakang. Oleh karena itu, berbeda dengan Chalid 2003 berat organ hati pada mencit pada penelitian ini dipengaruhi oleh tidak adanya pengaruh anestesi ether.
F. Histopatologi Jaringan Hati
Analisis untuk mengetahui adanya kelainan pada jaringan hati dilakukan dengan menghitung jumlah hepatosit normal, hepatosit yang mengalami degenerasi hidropis, hepatosit yang
mengalami degenerasi lemak, dan hepatosit yang mengalami nekrosis. Perhitungan dilakukan dengan menghitung sel yang mengalami lesion atau kerusakan teramati dan dibandingkan dengan
jumlah seluruh sel pada satu lapang pandang yang teramati. Penghitungan ini akan menghasilkan nilai persentase seperti yang dilakukan oleh Syabana 2010.
Gambar 11. Foto kerusakan hepatosit yang meliputi; degenerasi hidropis , degenerasi
lemak , dan nekrosis
Data mengenai persentase lesio hepatosit dapat dilihat pada lampiran 11. Jumlah hepatosit normal secara statistik tidak berbeda nyata antara kelompok A, C, D, dan E P0.05, sedangkan
apabila dibandingkan dengan mencit kelompok B akan berbeda nyata p0.05. Apabila dilihat persentasenya, persentase hepatosit normal pada mencit kelompok B merupakan persentase
tertinggi 3.18. Hepatosit yang normal bisa diidentifikasi dari sitoplasmanya yang berwarna
merah muda atau merah Syabana 2010.
Degenerasi hidropis separah degenerasi lemak
perubahan vacuolar Price yang bersifat dapat bali
degenerasi hidropis adala swelling
dihasilkan dari g disebut juga pompa ion
Na
+
dan air akan masu Sebagai akibatnya mitok
protein’ cloudy swelling vesikel yang berisi air
terakumulasi di sitosol ata hidropis Thomas 1984. M
C mengalami degenerasi h nilai tertinggi dibandingk
kejadian kelainan degener adanya tumor dan tidak a
mencit kelompok C mun degenerasi hidropis pada h
dan E tidak berbeda ny memang paling sering mu
Menurut Price dan W keadaan normal. Secara
menyebabkan sedikit pem pembesaran jaringan ata
C, 0.27 D, 0.66
h dan nukleusnya yang berwarna biru dan terlihat me
Gambar 12. Persentase hepatosit normal is adalah pembengkakan sitoplasma yang disertai vak
ak. Oleh karena itu, degenerasi ini sering disebut perub ice dan Wilson 1994. Degenerasi hidropis merupakan d
alik reversible. Sebagai akibat dari adanya kerus alah keadaan yang paling sering muncul. Degenerasi
i gangguan sistem metabolisme yang mengatur lingku on. Ketika mekanisme pengaturannya gagal atau terg
suk ke dalam sel sedangkan ion potassium K
+
kelu tokondria menggembung dan sitoplasma tampak teris
ing . Mitokondria dalam keadaan tersebut dapat bertra
ir atau transformasi hidropik dari mitokondria. Air atau di cisternae dari reticulum endoplasma sehingga m
. Mencit kelompok B mengalami degenerasi hidropis s si hidropis sebesar 30.66 dari total hepatositnya. Nilai t
ngkan dengan kelompok lainnya. Hal tersebut meng nerasi hidropis pada mencit kelompok B setidaknya mem
k adanya ransum pakan yang mengandung cincau hija uncul dugaan belum efektifnya dosis 0.88 dalam m
a hepatosit. Degenerasi hidropis yang terjadi pada menc nyata p0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa d
uncul di dalam kasus kerusakan hati. Wilson 1994 perubahan tersebut hanya merupakan ga
ra mikroskopis perubahan pembengkakan sel tidak embesaran sel dan sedikit perubahan susunan. Secara m
atau organ yang bersangkutan. Jika bahaya pemben
A, 1.27