2
cincau hijau bersifat toksik terhadap sel kanker tetapi tidak pada sel normal. Hal tersebut merupakan informasi yang sangat menggembirakan apabila dilihat dari segi efektivitas dan efisiensi penggunaan
senyawa antikanker. Cincau hijau Premna oblongifolia Merr. merupakan golongan cincau yang daunnya banyak
dimanfaatkan oleh para pedagang minuman cincau. Oleh karena itu, cincau hijau sangat mudah didapatkan dan dikonsumsi. Selain itu, untuk mengonsumsi cincau hijau juga tidak diperlukan biaya
yang mahal. Dengan demikian, sudah sewajarnya pemanfaatan senyawa antikanker dari bahan pangan alami seperti cincau hijau Premna oblongifolia Merr menjadi upaya pencegahan kanker yang efektif
dan aman bagi tubuh. Parameter yang bisa diamati sebagai bukti bahwa cincau hijau Premna oblongifolia
Merr bisa digunakan sebagai makanan antikanker didapatkan melalui penelitian baik secara in vitro maupun in vivo. Penelitian secara in vivo dapat membuktikan apakah penggunaan
bubuk daun cincau hijau sebagai komponen ransum hewan percobaan berpengaruh terhadap penghambatan tumor dan berpengaruh terhadap sel normal. Pengaruh tersebut bisa dilihat dari
pengamatan profil berat badan mencit, berat organ hati, berat jaringan tumor, volume tumor, dan pengamatan histopatologi pada beberapa jaringan, seperti: jaringan hati dan jaringan tumor.
Sementara itu, penggunaan teknik histologi akan membantu dalam diagnosa suatu penyakit. Teknik histologi yang memanfaatkan penggunaan irisan jaringan yang difiksasi dalam parafin dimaksudkan
untuk meniadakan perubahan secara kimiawi maupun biologis yang terjadi di jaringan tersebut sehingga protein dan komponen lainnya dalam sel serta struktur dari jaringan tidak banyak bergerak,
berubah, atau berinteraksi satu sama lain dan penggunaan irisan jaringan akan mempermudah peneliti dalam menginterpretasikan hasil yang diperoleh.
B. Tujuan Penelitian
Potensi cincau hijau Premna oblongifolia Merr sebagai pangan fungsional antikanker yang menunjukkan kemampuan toksik terhadap sel kanker secara in vitro dan tidak terhadap sel normal
perlu diteliti lebih lanjut secara in vivo. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efek dari bubuk daun cincau hijau Premna obongifolia Merr terhadap gambaran histopatologi jaringan hati mencit
C3H yang ditransplantasi sel tumor kelenjar susu.
C. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah bubuk daun cincau hijau Premna oblongifolia memiliki efek antikanker secara in vivo pada mencit C3H. Selain itu, pemberian bubuk daun cincau hijau Premna
oblongifolia Merr tidak mempengaruhi sel hati mencit. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan melihat
profil berat badan mencit, masa laten tumor, berat jaringan tumor, volume tumor, berat organ hati dan gambaran histologis dari hati mencit.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pangan Sebagai Pencegah Kanker
Peran pangan tidak hanya terbatas dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi semata, apalagi hanya sebatas penghilang rasa lapar. Selain memenuhi kebutuhan gizi, pangan juga bisa diandalkan perannya
sebagai pencegah penyakit. Makanan sehat dengan gizi seimbang merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas kesehatan seseorang. Makanan yang tidak sehat dengan gizi yang tidak
berimbang sebaliknya bisa menjadi faktor pemicu menurunnya kesehatan seseorang dan menimbulkan penyakit. Jenis makanan tertentu seperti makanan berlemak tinggi, minuman beralkohol, daging
merah, makanan yang dibakar, serta makanan-makanan yang mengandung zat-zat karsinogenik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker Wijayakusuma 2005. Jenis makanan seperti buah-
buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan lainnya banyak yang mengandung fitonutrien, fitokimia, dan komponen biologis lainnya. Zat-zat tersebut dapat berfungsi sebagai antioksidan yang
berpotensi melindungi tubuh dari ancaman radikal bebas sehingga lebih lanjut dapat melindungi tubuh dari ancaman kanker dan membantu menghambat pertumbuhannya. Tidak sedikit ramuan obat herbal
dimanfaatkan dalam bentuk makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlemah sel kanker. Beberapa tanaman juga mempunyai peranan penting, antara lain: sebagai sitostatika,
imunomodulator, antineoplastik, antiinflamasi, hepatoprotektor, dan analgesik Mangan 2005. Potensi antikarsinogenik juga tidak lepas dari antioksidan dan radikal bebas. Senyawa-senyawa
karsinogenik yang mampu menginduksi terjadinya kanker disebut karsinogenik. Proses karsinogenesis merupakan proses yang komplek yang di dalamnya melibatkan faktor-faktor lingkungan dan endogen.
Karsinogenesis biasanya terjadi melalui beberapa tahapan yang terpisah sebelum pembentukan tumor ganas terjadi. Menurut Hodgson dan Levi 2000 karsinogenesis secara eksperimental terjadi melalui
beberapa tahap komplek, yaitu: 1.
Tahap Inisiasi Tahap inisiasi adalah tahap yang berlangsung cepat. Tahap ini merupakan tahap permulaan yang
terjadi di tingkat seluler. Tahap ini ditandai dengan perubahan genetik yang tidak dapat balik irreversible. Sel yang mengalami perubahan genetik tersebut dinamakan ‘sel yang terinisiasi’ atau
initiated cell . Sel tersebut memerlukan waktu untuk mereplikasi DNA-nya berkali-kali untuk
memperbaiki perubahan genetik tersebut. Senyawa kimia yang menginisiasi terjadinya proses ini dapat berupa elektrofil atau zat yang diaktifkan secara metabolik menjadi elektrofil. Senyawa yang
reaktif tersebut berikatan dengan DNA membentuk perubahan permanen yang turun-temurun , tetapi belum terekspresikan, di dalam genom sel. Berdasarkan model ini, sel yang terinisiasi mungkin tetap
dalam masa istirahatnya, hingga terpapar oleh senyawa kimia yang menyebabkan sel-sel yang terinisiasi tumbuh cepat dan menghasilkan tumor.
2. Tahap Promosi
Tahap ini merupakan tahap yang bersifat dapat balik reversible. Tahap ini ditandai dengan hilangnya kontrol gen pengatur pembelah sel akibat karsinogen yang akhirnya menyebabkan
perubahan ekspresi genetik dan sel mengalami pertumbuhan tidak normal. Tahap ini dimulai dari adanya ‘agen promosi’ atau promotor yang merupakan senyawa kimia bukan karsinogenik. Akan
tetapi, apabila senyawa kimia tersebut diberikan secara terus menerus setelah pemberian dosis rendah dari agen penginisiasi karsinogenik, dapat terjadi peningkatan kejadian kanker. Promotor tersebut
bisa mengakibatkan peningkatan jumlah tumor atau memendekkan masa laten dari tumor. Promotor biasanya bukan merupakan elektrofil dan tidak berikatan dengan DNA.
4
3. Tahap Progresi
Tahap ini merupakan tahap perubahan bentuk tumor jinak benignant menjadi tumor ganas malignant. Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan tumor yang sangat cepat. Tumor pada tahap ini
bersifat invasif dan mampu menyebar dari jaringan primernya metastasis menuju ke jaringan atau organ tertentu membentuk jaringan tumor sekunder. Pertumbuhan baru ini akan mendesak jaringan di
sekitar tempat tumbuhnya tumor sekunder tersebut. Peran pangan yang mengandung antioksidan adalah sebagai pemutus reaksi berantai dari radikal
bebas yang terdapat dalam tubuh. Oleh karena itu, antioksidan menjadi kebutuhan yang penting bagi tubuh dalam pengendalian radikal bebas pencegahan tahap inisiasi. Antioksidan juga memiliki
kemungkinan berkompetisi di antara sesamanya sehingga dalam pemenuhannya dibutuhkan campuran yang cukup tepat Bangun 2005. Menganekaragamkan konsumsi pangan, termasuk sayur dan buah,
merupakan usaha untuk menjaga kebutuhan antioksidan dalam tubuh. Penelitian-penelitian tentang tanaman yang memiliki potensi antikanker pada kanker payudara
sudah banyak dilakukan. Setiani 2009 menyatakan bahwa fraksi aktif biji Mahoni Swietenia mahagoni
mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara T47D. Ervina 2009 memberikan minuman bekatul kepada wanita normal dan wanita penderita kista payudara. Hasil penelitian Ervina
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata p0.05 terhadap ukuran lesi kista payudara kanan antara sebelum maupun setelah dilakukan intervensi minuman bekatul, namun tidak terdapat
perbedaan nyata p0.05 antara ukuran lesi kista payudara kiri. Pemberian sari buah tomat yang dilakukan oleh Navratilova 2009 kepada pasien wanita RS Kanker Dharmais Jakarta yang menderita
kista payudara menunjukkan bahwa hasil intervensi sari buah tomat memiliki pengaruh terhadap penurunan intensitas rasa nyeri pada pasien. Selain itu, kepatuhan pasien dalam mengonsumsi sari
buah tomat tersebut memiliki hubungan yang positif tidak nyata terhadap selisih ukuran lesi kista pada payudara kanan sebelum dan setelah intervensi. Brandi et al. 2005 menyatakan bahwa bagian yang
dapat dimakan dari Brassica oleracea mengandung senyawa kimia yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara manusia. Brandi et al. 2005 lebih memilih menggunakan jus
Brassica oleracea dibandingkan menggunakan senyawa murni untuk mendapatkan manfaat semua
manfaat dari senyawa aktif yang terdapat di dalamnya. Guo et al. 2005 menyatakan bahwa pemberian minuman teh hijau pada tikus betina Sprague-Dawley yang diberikan paparan karsinogen
7,12-Dimethylbenza Anthracene
1-3
DMBA mampu menekan secara signifikan daya invasi dari tumor payudara.
Beberapa tanaman juga telah diketahui memiliki potensi sebagai antikanker jenis kanker lain, diantaranya Rusmarilin 2003 meneliti aktivitas antikanker ekstrak rimpang lengkuas lokal pada alur
sel kanker paru-paru A 549, sel kanker leukimia K 562, melanoma primer A 375, melanoma metastase, dan sel kanker serviks HeLa serta mencit yang ditransplantasi sel tumor primer payudara.
Rusmarilin 2003 menyatakan bahwa ekstrak etil asetat dari lengkuas lokal Alpinia galanga L Sw dapat menghambat proliferasi sel kanker dalam kultur baik menggunakan alur sel kanker maupun sel
kanker primer manusia. Hal tersebut ditunjukkan dari penghambatan proliferasi sel kanker yang diukur berdasarkan penghitungan jumlah sel yang hidup dengan hemasitometer serta pertumbuhan
jaringan kanker yang relatif kecil dan luasnya jaringan kanker yang mengalami nekrosa. Nkondjock et al
. 2005 menyatakan bahwa likopen yang banyak terdapat dalam tomat mampu menurunkan risiko kejadian kanker pankreas sebesar 31 pada pria.
Cincau hitam Mesona palustris yang termasuk ke dalam famili Labitae atau biasa disebut Taulu Hideung dalam bahasa Sunda. Seperti halnya cincau hijau, cincau hitam juga dipercaya
memiliki beberapa khasiat untuk kesehatan, misalnya: obat penurun panas, penguat lambung, penurun tekanan darah tinggi, dan penetralisir keracunan udang. Akar cincau hitam juga bisa digunakan untuk
5
obat demam, pembersih darah, dan obat radang usus Syukur dan Hermani 2002. Khasiat cincau hitam untuk kesehatan menunjukkan ada kemungkinan cincau hitam juga memiliki sifat antikanker.
Contoh-contoh tanaman lainnya dan sifat antikankernya tersaji dalam lampiran 16.
B. Tanaman Cincau Hijau