64 wisata yang sesungguhnya. Sebaliknya, usaha pengembangan juga tidak dapat
dilakukan jika di suatu daerah tidak memiliki potensi daya tarik tertentu. Pariwisata biasanya akan dapat lebih berkembang atau dikembangkan jika
di suatu daerah terdapat lebih dari satu jenis objek dan daya tarik wisata. Beberapa jenis objek dan daya tarik wisata hanya akan dikembangkan sebagian karena
alasan bagi kepentingan konservasi.
3.1 Bangunan Tua di Kawasan Kesawan
Keberadaan bangunan bersejarah dalam jumlah yang cukup banyak di Kota Medan yang berkaitan dengan era penanaman tembakau Deli di Sumatera
Timur tersebut dipelopori oleh J. Nienhuyis, Van Der Falk, dan Elliot. Keuntungan besar yang diperoleh dari perkebunan ini pada tahun 1874 sudah
dibuka 22 buah perkebunan—membuat pemerintah kolonial Belanda memindahkan ibukota Residensi Sumatera Timur dari Bengkalis ke Medan pada
tanggal 1 Maret 1887 Sinar: 1994. Pada saat itulah, pembangunan infrastruktur dimulai dan arsitektur Eropa mulai mengisi wajah Kota Medan di mana, dapat
dikatakan, pada saat itu sebagian besar Kota Medan terdiri atas rawa-rawa dan transportasi antarkota dilakukan melalui sungai. Arsitektur yang diperkenalkan
mulai dari arsitektur klasik sampai arsitektur art deco yang dalam aplikasinya berusaha bersahabat dengan alam tropis.
Kutipan dari Gerritsen 2003 memberikan gambaran mengenai pengembangan fisik dalam pembangunan suatu kota :
A house is more than a physical shelter against the elements is simply pointing out the obvious. Houses are in many ways at the
Universitas Sumatera Utara
65 heart of social and cultural life, both in non-modern societies and
in present-day, western society; they ‘constitute culturally significant space of the highest order’. Gerritsen :2003
Sebuah rumah lebih dari tempat penampungan fisik terhadap unsur-unsur hanya menunjukkan yang sudah jelas.
Rumah dalam banyak hal di jantung kehidupan sosial dan budaya, baik di non-modern dan masyarakat di masa kini-hari,
masyarakat Barat, mereka merupakan ruang budaya signifikan dari urutan tertinggi
Foto 3. Kesawan Square bentuk perubahan Kawasan Kesawan kini, diakses pada 17 November 2012
Sarana pendukung yang dibangun oleh pemerintah kolonial antara lain Kantor Pos Besar Medan yang didirikan pada tahun 1879 dan pada tahun itu pula
dibentuk perkumpulan orang Belanda Wittie Societeit. Pada tahun 1881, Deli Mij membuka perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij dan pada tahun
1886 membuka sarana telepon yang pada tahun 1900 sudah memiliki 213 pelanggan. Mengingat kemajuan dagang yang memerlukan perputaran uang,
didirikan cabang The Chartered Bank pada tahun 1887 sedangkan gedung-gedung
Universitas Sumatera Utara
66 perkapalan di Belawan dibangun pada tahun 1889. Pada tahun 1888 dibangun
Medan Hotel yang dahulu dikenal sebagai House of Food, sebuah tempat kesukaan tuan-tuan kebun saat datang ke Medan yang berada di depan lapangan
esplanade atau lapangan Merdeka Medan, dan kemudian berkembang menjadi hotel Granada dan sekarang menjadi bangunan bank Mandiri. Hotel ini juga
menjadi pemasok bir dingin ke perkebunan-perkebunan yang ada di seputar Kota Medan. Rumah sakit pertama yang dibangun adalah Eerste School voor Openbare
Onderwijs pada tahun 1888. Pada tahun 1898 dibangun sekolah untuk golongan bumi putera bernama Eereste Inlandsche School der 2e Klasse Sinar, 2001.
Rumah sakit dan sekolah yang dibangun oleh pihak kolonial Belanda merupakan bangunan yang diperuntukkan bagi kalangan masyarakat Eropa yang
berdiam di Kota Medan.
Foto 4 . Jalan Ahmad Yani tempo dulu Sumber. Medantempodoeloe.blogspot.com, diakses pada 17 November 2012
Di kota yang terus berkembang modern dan semakin turistik seperti Kota Medan, masih terlihat adanya bangunan bersejarah di daerah Kawasan Kesawan
Universitas Sumatera Utara
67 ini, sehingga kawasan ini dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata sejarah. Di
bawah ini adalah penggambaran seluruh kawasan pariwisata di Kota Medan dan beberapa bangunan bersejarah terpenting yang menjadi bagiannya. Salah satunya
adalah Restoran Tip Top.
3.2 Sejarah Restoran Tip Top