pajak tax shields mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan costs of financial distress. Trade-off theory mempunyai implikasi
bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal. Perusahaan-
perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga
tambahan hutang tersebut akan mengurangi pajak. Dalam kenyataannya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian. Donaldson 1961 melakukan
pengamatan terhadap perilaku struktur modal perusahaan di Amerika Serikat. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi cenderung rasio hutangnya rendah. Hal ini berlawanan dengan pendapat trade-off theory. Trade-off theory tidak dapat menjelaskan
korelasi negatif antara tingkat profitabilitas dan rasio hutang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan penggunaan utang akan
meningkatkan nilai perusahaan, namun hanya pada titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan utang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena
peningkatan keuntungan dari utang tidak sebanding dengan biaya financial distress dan agency cost.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan PVGO belum banyak dilakukan, penelitian yang pernah dilakukan kebanyakan berasal dari luar negeri dan
penelitian lebih banyak membahas tentang pengukuran formula PVGO karena
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
PVGO merupakan analisis fundamental yang belum mendapatkan popularitas sebagai alat analisis di kalangan investor professional. Namun PVGO erat
kaitannya terhadap penilaian perusahaan, hal ini dikarenakan nilai perusahaan adalah hasil diskonto dari arus kas perusahaan di masa depan.
Sebelumnya Chung dan Charoenwong 1991 meneliti tentang Investment Options, Assets in Place, and the Risk of Stocks. Penelitian ini memandang
peluang investasi perusahaan di masa depan sebagai suatu opsi operasional dan menguji pengaruh PVGO terhadap risiko sistematis pada perusahaan dengan
menggunakan analisis klaim kontingen. Hasilnya mereka menemukan terdapat hubungan secara positif antara PVGO dengan resiko saham.
Kemudian Chung dan Kim 1997 meneliti tentang peluang pertumbuhan dan keputusan investasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah ditemukannya
persepsi baru bahwa option feature yang menjadi penghambat keputusan investasi tidak menjadi acuan dalam menentukan kebijakan pertumbuhan perusahaan.
Richard E.Wall 2007 meneliti pengukuran PVGO terhadap 24 perusahaan Global Industry Classification Standard GICS dengan PVGO
sebagai variabel terikat dan variabel bebasnya adalah EPS periode sebelumnya, EPS yang diharapkan, adjusted beta, raw beta, dan harga saham. Hasil penelitian
menunjukan biaya riil atas modal berbeda dengan biaya nominal atas modal dan menghasilkan pola konsisten PVGO yang lebih realistis pada fase yang matang
dan industri yang kompetitif. Priyo Dermawan dan Rina Y. Asmara 2008 meneliti tentang kinerja
keuangan perusahaan terhadap kapitalisasi pasar dan nilai perusahaan dengan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
variabel independen EVA, MVA, ROE, ROA, TSR, PER, EPS, sedangkan dependen variabelnya adalah kapitalisasi pasar dan nilai perusahaan. Hasilnya
MVA, TSR, ROA, dan PER berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Setelah itu Diah Ayu Pertiwi 2010 meneliti pengaruh Earning management terhadap nilai perusahaan dengan earning management sebagai
variabel independen, Corporate Governance sebagai variabel moderating, dan nilai perusahaan sebagai variabel independen. Hasilnya earning management
berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Kemudian Rika Susanti 2010 meneliti tentang faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan variabel independennya yaitu board size, board intensity, board independence corporate governance, cash
holding, struktur kepemilikan, tingkat profitabilitas, kebijakan dividen, investment opportunity, dan risiko finansial sedangkan variabel dependennya adalah nilai
perusahaan. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh antara variabel corporate governance terhadap nilai perusahaan.
Secara ringkas, penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat dalam bentuk tabel di bawah ini:
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
NO TAHUN
PENELITI JUDUL
HASIL
1. 1991
Chung dan Charoenwong
Investment Options, Assets in
Place, and the Risk of Stocks
Dalam penelitiannya menemukan terdapat
hubungan secara positif antara PVGO
dengan resiko saham.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2. 1997
Chung dan Kim Growth
Opportunities and Investment
Decisions: A New Perspective On
The Cost of Capital
Menyatakan bahwa kebijaksanaan umum
atas resiko yang menghambat
keputusan investasi perusahaan, tidak
menjadi acuan yang sebelumnya telah
dikenal sebagai option feature dari
peluang pertumbuhan perusahaan.
3. 2007
Richard E, Wall Measuring the Present Value of
Growth Opportunity
Menemukan metode pengukuran tidak
langsung dari PVGO sebagai selisih antara
harga saham dan rasio laba saat ini
untuk biaya riil dari ekuitas.
4. 2008
Priyo Dermawan dan
Rina Y. Asmara Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan
Terhadap Kapitalisasi Pasar
dan Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Retail di BEI
Menyatakan MVA, TSR, ROA, dan PER
berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai perusahaan.
5. 2010
Diah Ayu Pertiwi
Analisis Pengaruh Earning
Management Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Peranan
Praktik Corporate
Governance Sebagai
Moderating Variabel Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek
Indonesia Menyatakan earning
management berpengaruh positif
secara signifikan terhadap nilai
perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Periode 2005 - 2008
6. 2010
Rika Susanti Analisis Faktor-
Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Nilai Perusahaan
Menyatakan terdapat pengaruh antara
variabel corporate governance terhadap
nilai perusahaan.
2.3 Kerangka Konseptual