Analisis Ekonomi dan Pasar Modal Analisis Industri Analisis Perusahaan

2.1.4.1 Analisis Ekonomi dan Pasar Modal

Analisis ekonomi adalah salah satu dari tiga analisis yang perlu dilakukan investor dalam penentuan investasinya. Analisis Ekonomi perlu dilakukan karena kecendrungan adanya hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro karena nilai investasi ditentukan oleh aliran kas yang diharapkan serta tingkat return yang diisyaratkan atas investasi tersebut, dan kedua faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan ekonomi makro Tandelilin, 2001. Sedangkan untuk melakukan analisis ekonomi diperlukan beberapa tahapan analisis, yaitu Fakhruddin dan Hadianto, 2001: a. Memperkirakan perubahan di dalam perekonomian. b. Penggunaan indikator moneter untuk memperkirakan kondisi pasar. c. Kondisi ekonomi dan kondisi pasar. d. Penggunaan model-model valuasi untuk memperkirakan kondisi pasar.

2.1.4.2 Analisis Industri

Menurut Tandelilin 2001, dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya. Setelah melakukan analisis industri, investor nantinya akan dapat menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukan dalam portofolio yang akan dibentuknya. Adapun tahapan-tahapan dalam melakukan analisis industri adalah Fakhruddin dan Hadianto, 2001: a. Arti dan kinerja industri. b. Menganalisis industri. c. Siklus kehidupan industri. d. Analisis siklus bisnis. e. Aspek kualitatif dalam analisis industri. f. Menilai prospek industri di masa yang akan datang.

2.1.4.3 Analisis Perusahaan

Dalam melakukan analisis perusahaan, investor harus mendasarkan kerangka pikirnya pada dua komponen utama dalam analisis fundamental yaitu: earning per share EPS dan price earning ratio PER perusahaan. Ada tiga alasan yang mendasari penggunaan dua komponen tersebut. Pertama, karena pada dasarnya kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham. Tujuan analisis fundamental adalah untuk menentukan nilai intrinsik saham perusahaan. Dalam kaitan tersebut, nilai intrinsik suatu saham bisa dihitung dengan mengalikan kedua komponen tersebut. Selanjutnya, nilai intrinsik saham yang telah dihitung tersebut, jika dibandingkan dengan harga pasar saham bersangkutan, akan berguna untuk menentukan keputusan membeli atau menjual saham. Kedua, dividen yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning. Ketiga, adanya hubungan antara perubahan earning price dengan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA perubahan saham. Beberapa penelitian empiris telah membuktikan adanya hubungan tersebut Elton dan Grauber, 1995 dalam Tandelilin, 2001. Sedangkan menurut Fakhruddin dan hadianto 2001, beberapa tahapan dalam menganalisis perusahaan adalah: a. Memahami laba yang diperoleh perusahaan. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba. c. Penggunaan PER Price Earning Ratio. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi PER. e. Analisis dengan menggunakan faktor-faktor yang dipandang relevan mempengaruhi harga saham.

2.1.5 Nilai Perusahaan