Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

kegiatan riset, diantaranya, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara pada informan yang ada, karena mereka merupakan informan kunci yang menjadi pelaku dalam komunikasi bermedia yang diteliti. Sedangkan bentuk wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara semiterstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang di ajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Dalam melakukan wawancara, peneliti menyusun pertanyaan untuk wawancara yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Sebagai peneliti, pewawancara harus memahami apa tujuan ia melakukan wawancara terhadap informan, dengan demikian pewawancara senantiasa terikat dengan tujuan-tujuan melakukan wawancara, termasuk juga terus mengembangkan tema-tema wawancara baru di lokasi wawancara. Sebagai pewawancara maka ia adalah peneliti yang bekerja di lapangan bersama informan, untuk itu interaksi sosial dengan informan dan lingkungan sosialnya lain harus dijaga agar wawancara dapat berjalan dengan sukses Bungin, 2010: 109.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari informan yang memiliki kriteria sesuai dengan yang ditetapkan peneliti, kemudian peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan triangulasi data dan teori, dan proses pengumpulan data tersebut dilakukan terus-menerus hingga data jenuh. Kemudian dengan menggunakan teknik analisis data selama di lapangan model Miles and Huberman, peneliti menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

3.7.1 Reduksi Data Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum dan memilih hal-hal yang pokok untuk kemudian memfokuskan pada hal-hal yang penting dengan mencari tema dan pola sesuai dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya bila diperlukan.Sugiyono, 2008: 247

3.7.2 Penyajian Data Display Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan maupun hubungan antar kategori. Penyajian data yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif untuk mempermudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami sebelumnya. Sugiyono, 2008: 249

3.7.3 Penarikan Kesimpulan Conclusion DrawingVerification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel Sugiyono, 2008: 252. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita Di Kampus Universitas Sumatera Utara)

0 52 117

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 56 126

Hubungan Antara Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Dengan Pembentukan Konsep Diri Melalui Penyesuaian Diri Pada Penyandang Cacat Fisik Bukan Bawaan Usia Dewasa Awal Correlation Between The Effectiveness of Interpersonal Communication With The Formation

0 35 424

PERBEDAAN KEBUTUHAN RASA AMAN ANTARA ANAK YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA DAN YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN

0 8 2

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Antar Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak (Suatu Studi Deskriptif Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan

0 20 130

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DENGAN ANAK YANG BERTEMPAT TINGGAL DI RUSUNAWA UPN “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak yang Tinggal di Rusunawa UPN “Vete

6 27 87

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK KOMUNITAS PUNK di KOTA CIREBON (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak Yang Mengikuti Komunitas Punk).

2 3 90

Studi Komunikasi Antarpribadi Anak Dengan Orang Tua Tiri

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kajian 2.1.1 Konstruktivisme - Komunikasi Antarpribadi Bermedia Antara Anak Dan Orang Tua Yang Tinggal Terpisah

0 0 23

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DENGAN ANAK YANG BERTEMPAT TINGGAL DI RUSUNAWA UPN “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak yang Tinggal di Rusunawa UPN “Vete

1 0 21