Definisi Komunikasi Kajian Pustaka .1 Komunikasi

memahami dan mendeskripsikan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan subjek yang akan diteliti. Selain itu, penelitian ini menggunakan paradigma konstrukstivis karena penelitian yang menggunakan metode riset deskriptif kualitatif wawancara dan observasi merupakan bagian dari pendekatan konstruktivis. 2.2 Kajian Pustaka 2.2.1 Komunikasi

2.2.1.1 Definisi Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna Effendy, 2006: 9. Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan. Selain itu juga terdapat sebuah definisi lain yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia human communication bahwa: “Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1 membangun hubungan antarsesama manusia; 2 melalui pertukaran informasi; 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta 4 berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu” Book, 1980 Cangara, 2009: 20. Everret M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa: “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Universitas Sumatera Utara Definisi tersebut kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D.Lawrence Kincaid sehingga melahirkan suatu definisi baru yang menyatakan bahwa: “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam” Cangara, 2009: 20. Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi pesan, di mana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi. Definisi komunikasi yang telah dipaparkan diperkuat juga dengan definisi lain, seperti definisi komunikasi menurut Shannon dan Weaver Cangara, 2009: 20 yang menyebutkan bahwa komunikasi dapat juga diartikan sebagai bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain, dengan sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada pada komunikasi verbal saja, tetapi juga dalam ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Oleh karena itu, jika kita berada dalam situasi berkomunikasi, kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi. Dari beberapa definisi tersebut, peneliti dapat memahami bahwa komunikasi dapat diartikan sebagai pengiriman pesan berupa informasi, pemikiran dari seorang komunikator kepada komunikan. Komunikasi yang dilakukan dikatakan sebagai komunikasi yang efektif apabila antara kedua orang yang melakukan komunikasi tersebut terdapat kesamaan makna tentang hal yang dikomunikasikan. Terdapat dua jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Defini komunikasi tidak terbatas pada itu saja, terdapat pula definisi lain menurut Carl I. Hovland dalam Effendy 2006: 10, ilmu komunikasi adalah “Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”. Definisi Hovland tersebut menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum public opinion dan sikap publik public attitude yang dalam kehidupan sosial dan Universitas Sumatera Utara kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain communication is the process to modify the behavior of other individuals. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” Paradigma Laswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni komunikator communicator, source, sender, pesan message, media channel, media, komunikan communicant, receiver, recipient, efek effect, impact. Jadi, berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu Effendy, 2006: 10. Dengan demikian dari beberapa pengertian komunikasi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan secara singkat bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seorang komunikator kepada komunikan baik berupa verbal maupun non-verbal dengan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi akan berhasil jika terjadi kesamaan makna di antara kedua pihak yang berkomunikasi. Selain itu, komunikasi juga dilakukan tidak hanya untuk saling bertukar informasi, tetapi juga dapat digunakan untuk saling mempengaruhi, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain- lain.

2.2.1.2 Proses Komunikasi

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita Di Kampus Universitas Sumatera Utara)

0 52 117

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 56 126

Hubungan Antara Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Dengan Pembentukan Konsep Diri Melalui Penyesuaian Diri Pada Penyandang Cacat Fisik Bukan Bawaan Usia Dewasa Awal Correlation Between The Effectiveness of Interpersonal Communication With The Formation

0 35 424

PERBEDAAN KEBUTUHAN RASA AMAN ANTARA ANAK YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA DAN YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN

0 8 2

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Antar Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak (Suatu Studi Deskriptif Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan

0 20 130

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DENGAN ANAK YANG BERTEMPAT TINGGAL DI RUSUNAWA UPN “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak yang Tinggal di Rusunawa UPN “Vete

6 27 87

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK KOMUNITAS PUNK di KOTA CIREBON (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak Yang Mengikuti Komunitas Punk).

2 3 90

Studi Komunikasi Antarpribadi Anak Dengan Orang Tua Tiri

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kajian 2.1.1 Konstruktivisme - Komunikasi Antarpribadi Bermedia Antara Anak Dan Orang Tua Yang Tinggal Terpisah

0 0 23

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DENGAN ANAK YANG BERTEMPAT TINGGAL DI RUSUNAWA UPN “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak yang Tinggal di Rusunawa UPN “Vete

1 0 21