Sumatera Utara ini, karena daerah ini merupakan daerah yang banyak ditempati mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orang tua karena sedang melanjutkan
pendidikan. Dan daerah ini dekat dengan Universitas Sumatera Utara, yang merupakan salah satu universitas terkenal di pulau Sumatera.
3.2 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah proses komunikasi antarpribadi bermedia yang dilakukan oleh anak yang tinggal terpisah
dengan orang tua dalam menghadapi konflik. Komunikasi antarpribadi bermedia yang terjadi dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik, yaitu
handphone yang digunakan untuk telepon dan SMS.
3.3 Subjek penelitian
Subjek penelitian pada penelitian kualitatif disebut informan. Dalam penelitian kualitatif, jumlah individu yang menjadi informan dipilih sesuai dengan
tujuan dan kebutuhan penelitian. Subjek penelitian ini nantinya akan diperoleh dengan teknik Purpossive Sampling yaitu teknik ini mencakup orang-orang yang
diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan risetpenelitian Kriyantono, 2010: 158. Subjek penelitian dalam penelitian ini
adalah anak perempuan yang tinggal terpisah dengan orang tua. Pemilihan informan akan berhenti ketika peneliti sudah menemukan data jenuh saat
melakukan penelitian pada informan. Adapun kriteria subjek penelitian ini yaitu :
1 Subjek penelitian anak bertempat tinggal di kecamatan Medan Selayang
2 Subjek penelitian melakukan komunikasi melalui telepon dan sms dengan orang tua
3 Subjek penelitian setidaknya telah tinggal terpisah selama lebih dari 1 tahun dan telah atau sedang mengalami konflik dengan orang tua
4 Kisaran jarak tempat tinggal antara anak dan orang tua yang diteliti adalah berbeda kota, kota tersebut harus ditempuh dalam waktu kira-
kira 3 jam atau lebih dari kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Kerangka Analisis Gambar 3.1
Kerangka Analisis
Sumber : Penelitian 2013 Berdasarkan bagan di atas, komunikasi antarpribadi bermedia antara anak
dan orang tua yang tinggal terpisah dilakukan dengan media handphone, yang digunakan untuk telepon dan sms. Proses komunikasi ini merupakan proses
komunikasi sekunder, karena komunikasi dilakukan dengan menggunakan sarana atau alat. Anak dan orang tua melakukan komunikasi antarpribadi bermedia
karena tinggal terpisah, dikarenakan anak sedang melanjutkan kuliah di kota Medan.
Komunikasi antarpribadi bermedia antara anak dan orang tua yang tinggal
terpisah
1. Source-Receiver Sumber-
Penerima 2. Encoding-
Decoding 3. Messages pesan
4. Channel 5. Noise
6. Context 7. Ethics
8. Competence
Konflik yang terjadi Menggunakan telepon
dan SMS
Elemen komunikasi antar pribadi
1. Penyebab konflik 2. Dampak konflik
3. Penyelesaian konflik
Universitas Sumatera Utara
Dalam melakukan komunikasi antarpribadi jarak jauh banyak kendala- kendala yang dapat terjadi pada elemen-elemen komunikasi antarpribadi.
Komunikasi antarpribadi terdiri dari beberapa elemen yaitu, “source-receiver, encoding-decoding, messages, channel, noise, context, ethics, dan competence”
DeVito, 2007: 10-20. Dalam komunikasi antarpribadi bermedia, dapat terjadi gangguan yaitu
apabila tidak terdapat kesamaan makna antara pihak yang menyusun pesan source dan pihak yang menerima pesan receiver pada saat proses encoding dan
decoding. Selain itu, cepat atau lambatnya feedback dari pesan yang disampaikan bergantung kepada media yang digunakan dalam menyampaikan pesan, Dalam
komunikasi antarpribadi, terdapat empat macam noise gangguan yaitu gangguan fisik, gangguan fisiologis, gangguan psikologi, dan gangguan semantik. Gangguan
fisik merupakan gangguan eksternal pada saat komunikasi berlangsung, contohnya adalah suara ribut saat berbicara. Selanjutnya gangguan fisiologis
merupakan gangguan yang meliputi kondisi fisik komunikator dan komunikan. Sebagai contoh adalah tuli, artikulasi, atau hilang ingatan. Kemudian yang ketiga
gangguan psikologi yaitu gangguan mental, antara lain yaitu suasana emosi, pikiran yang tidak terbuka dan lain sebagainya. Yang terakhir gangguan semantik
adalah perbedaan makna antara komunikator dan komunikan yang diakibatkan karena pemakaian bahasa yang berbeda.
Pada saat melakukan komunikasi antarpribadi bermedia, hambatan- hambatan yang terjadi dalam elemen komunikasi dapat menimbulkan konflik di
antara anak dan orang tua ibu. Konflik dapat terjadi karena kurangnya intensitas komunikasi tatap muka antara anak dan orang tuanya. Jenis penyebab konflik
yang terjadi dapat bermacam-macam, mulai dari masalah perbedaan pendapat, perbedaan keinginan, masalah keuangan dan masalah-masalah lainnya yang dapat
terjadi di dalam hubungan jarak jauh. Konflik yang terjadi apabila di hadapi dengan benar, dapat menimbulkan dampak positif dan apabila tidak di atasi
dengan benar dapat menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Teknik Penentuan Informan