Komunikasi Antarpribadi .1 Definisi Komunikasi Antarpribadi
masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut. Perubahan pendapat dapat terjadi dalam suatu komunikasi tergantung bagaimana
komunikator menyampaikan komunikasinya.
3. Perubahan perilaku behaviour change Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan
supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat
mengikuti perilaku hidup sehat. Perubahan perilaku dapat terjadi bila dalam suatu proses komunikasi komunikator berhasil menyampaikan maksud dari
pesan komunikasinya dan hal ini juga bergantung kepada kredibilitas komunikator itu sendiri.
4. Perubahan sosisal social change Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya
supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara
pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi dalam tatanan masyarakat itu sendiri sesuai dengan
lingkungan ketika berlangsungnya komunikasi.
Dalam penelitian ini, komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk menyampaikan informasi, agar terjadinya perubahan sikap dan perilaku.
Komunikasi juga dilakukan untuk membuat kesamaan pendapat di antara anak dan orang tua, sehingga jika terdapat kesamaan pendapat dapat mengurangi
konflik di antara kedua belah pihak.
2.2.2 Komunikasi Antarpribadi 2.2.2.1 Definisi Komunikasi Antarpribadi
Menurut DeVito Liliweri, 1991: 12, komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain
atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Sedangkan Effendy 1986b mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antarpribadi
adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga,
pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya positif atau negative, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat
memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya Liliweri, 1991: 12.
Universitas Sumatera Utara
Dalam bukunya The interpersonal Communication Book 11
th
ed, DeVito mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai “the communication that
takes place between two persons who have an etablished relationship; the people are in some way “connected”. Yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
komunikasi yang terjadi antara dua orang yang membangun hubungan dan orang- orang tersebut dalam hal tertentu memang terhubung DeVito, 2007: 5.
Komunikasi antarpribadi dapat terjadi antara lain pada anak dan ayahnya, seorang atasan dan bawahan, kakak dan adik, guru dan murid, sepasang kekasih, dua
orang sahabat, dan lain sebagainya. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan dua orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap orang menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.
Dengan demikian, dari kedua pengertian komunikasi antarpribadi tersebut dapat diketahui bahwa karakteristik komunikasi antarpribadi adalah
terjadi diantara dua orang yang memiliki hubungan yang jelas, berlangsung secara tatap muka, bersifat interaktif dimana para pelaku komunikasi dapat saling
bereaksi satu sama lain. Selain itu, terdapat juga pendapat lain dari Dean C. Barnlund dalam Liliweri, 1991: 12 mengemukakan bahwa komunikasi
antarpribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi secara sangat spontan dan tidak
berstruktur. Menurut Rogers dalam Depari, komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara
beberapa pribadi. Sedangkan Tan mengemukakan bahwa interpersonal communication adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih orang.
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni Komunikasi Diadik Dyadic Communication dan Komunikasi
Kelompok Kecil Small Group Communication. Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka.
Komunikasi diadik menurut menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana
yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni
Universitas Sumatera Utara
adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab. Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang
berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota- anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya Cangara, 2009: 32.
Memperhatikan karakteristik komunikasi antarpribadi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses
komunikasi yang paling efektif, karena para pelaku komunikasi dapat terus menerus saling menyesuaikan diri baik dari segi isi pesan maupun dari segi
perilaku, demi tercapainya tujuan komunikasi. Komunikasi antarpribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
Dalam hidup bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan-kemudahan dalam hidupnya karena memiliki banyak sahabat. Melalui komunikasi
antarpribadi juga kita dapat berusaha membina hubungan yang baik, sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik di antara kita, apakah
dengan tetangga, teman kantor, atau dengan orang lain Cangara, 2009: 61 Dari beberapa definisi komunikasi antarpribadi yang telah dipaparkan,
peneliti memahami komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai suatu bentuk komunikasi yang terjadi antara dua oang atau lebih dari satu orang yang memiliki
hubungan. Dalam penelitian ini, definisi yang peneliti pakai adalah definisi DeVito karena komunikasi yang diteliti adalah antara anak dan orang tua, di mana
komunikasi tersebut terjadi antara dua orang yang memiliki hubungan yaitu sebagai anak dan orang tua. Namun pada kasus ini anak dan orang tua tersebut
tinggal terpisah sehingga komunikasi antarpribadi yang mereka lakukan menggunakan media atau disebut dengan komunikasi bermedia.
Universitas Sumatera Utara