MEMORSI DAN MENATA MAKANAN a. Standar Porsi

199 makanan yang harus mereka persiapkan termasuk menentukan jumlah bahan yang harus disediakan. Setiap makanan yang akan disajikan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1 Ukuran dan beratnya sesuai dengan ketentuan. 2 Ukuran harus tepat dan seragam untuk setiap penyajian pada jenis makanan yang sama 3 Sesuai dengan standar resep yang ditentukan. Agar keseragam porsi dapat dicapai, maka diperlukan timbangan dan alat ukur yang standar misalnya: 1 Susu, kopi, coklat dan minuman jenis lainnya menggunakan alat ukur gelas yang ditetapkan. 2 Makanan cair seperti sup menggunakan alat ukur sendok sayur laddle, atau ukuran liter dan cc. 3 Es krim , menggunakan ice cream scoop. 4 Cake, tart dan sejenisnya menggunakan alat pemotong kuedevider 5 Makanan dari bahan daging, ikan, sayur-sayuran dan sejenisnya menggunakan alat ukur timbangan. Dalam menentukan porsi perlu ditetapkan alat ukur apa yang akan digunakan sebagi standar porsi dan sebaiknya menggunakan termino- logi standar ukuran yang baku seperti gram, liter dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh standar porsi yang sering digunakan. Tabel 7.1 : Standard Portion Control Weight Per Portion Item A la carte Table d’hote Remark Sirloin steak 200 gr 180 gr Ternedos 200 gr 180 gr 2 x 90 gr Burger steak 200 gr 180 gr Ground Escalop 125 gr 120 gr Breaded Fish steak 180 gr 180 gr Boneless Chicken 150 gr 100 gr Boneless Chicken 200 gr 150 gr Normal Chicken 300 gr 200 gr With bone Prawn 180 gr 180 gr 3 pcs each Lambchop 200 gr 200 gr With bone Vegetables 100 gr 60 gr Pasta 80 gr 60 gr Potatoes 60 gr 60 gr Sauces ½ dl ½ dl Soup 2 dl 2 dl Juices 1 oz 1 oz Garnish 60 gr 60 gr 200 Kolom remark adalah catatan yang diperlukan agar kita menge- tahui porsi yang sebenarnya dilengkapi dengan keterangan bagaimana makanan tersebut disajikan. Istilah yang tercantum dalam kolom remark memiliki pengertian sebagai berikut: 1 2 x 90 gr = 2 buahpotongiris, yang masing-masing seberat 90 gr. 2 Breaded berarti dilapisi dengan tepung roti. 3 Boneless berarti disajikan tanpa menyertakan tulang. 4 3 pcs each berarti tiap porsi berisi 3 buah, biji, iris, potong. 5 With bone berarti disajikan dengan menyertakan tulang. 6 Ground berarti dagingnya digiling.

b. Pengertian Penyajian makanan

Menyajikan makanan berarti menampilkan hidangan yang siap untuk dikonsumsi. Menyajikan makan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Makanan apa yang akan disajikan sesuai pula dengan waktu penyajiannya timing, serta sesuai dengan acaranya ataupun ke- sempatannya. Dalam menyajikan makanan perlu diperhatikan : 1 Timing, waktu penyajian, pagi, siang, malam, atau untuk waktu se- lingan. 2 Acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makana tertentu sebagi simbol dari suatu acara. 3 Komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi. 4 Mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa, warna dan tekstur makanan. 5 Variasi dari mutu organoleptik tersebut. 6 Suhu makanan panas atau dingin 7 Kecepatan dalam menyajikan. 8 Kebersihat atau food hygiene dari makanan yang akan disajikan. 9 Estetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish.

C. MENYAJIKAN MAKANAN Menyajikan suatu susunan makanan perlu memperhatikan beberapa

hal, yaitu syarat–syarat penyajian makanan, teknik penyajian makanan dan temperatur pada makanan.

a. Syarat –syarat penyajian makanan

Menyajikan makanan sesuai dengan standar penyajian yang ditetapkan dan sesuai dengan jenis makanannya. Untuk memenuhi pe- nyajian yang baik harus menjalankan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1 Seluruh jenis makanan panas harus disajikan dengan piringtempat penyajian yang panas, dan jenis makanan dingin, disajikan dalam piringtempat penyajian yang dingin. 201 2 Semua jenis makanan diolah sesegera mungkin a’la minute dan harus segera disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk hi- dangan panas. 3 Semua jenis hidangan yang telah siap dimasak harus ditempatkan ditempat pemanas makanan bain marie agar kondisi panasnya tetap dipertahamkan sebelum diporsikandisajikan. 4 Semua makanan panas harus disajikan dalam keadaan tertutup, dan makanan dingin tidak perlu ditutup kecuali penyajiannya ke ka- mar atau tempatnya terlalu jauh dengan tempat pengolahan. 5 Semua makanan dingin harus disimpan di tempat ruang pendingin sebelum disajikan.

b. Teknik Penyajian makanan

Teknik penyajian makanan perlu diperhatikan, untuk menetap- kan dan menyeragamkan presentasi dan pengaturan makanan agar te- tap menarik. Seluruh jenis makanan harus dapat disajikan dalam ke- adaan menarik. Dalam hal ini pengaturan makanan dapat memanfaat- kan komposisi makanan tersebut, terutama dari bentuk, tekstur dan warna makanan. Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam teknik penyajian makanan adalah sebagai berikut: 1 Makanan utama seperti daging harus diletakkan di piring bagian bawah, tempat untuk makanan. Apabila ada simbol atau logo, maka makanan diletakkan di bawah simbol atau logo yang terdapat pada piring tersebut. 2 Makanan pengiring seperti sayuran, diletakkan di atas sebelah kiri dari makanan utama. 3 Saos diletakkan dipiring atau dipisahkan pada tempat saos. 4 Setiap penyajian makanan harus dihias garnis dengan bahan dan warna yang serasi dan bahan tersebut dapat dimakan. Gambar 7.13 : Contoh penggunaan garnis